MENAMPILKAN ICON BURUNG TWITTER PERSI TERBARU

copy link di bawah ini ke Java/Script

<a style="display:scroll;position:fixed;bottom:1px;left:1px;" href="https://twitter.com/#!/Brilian_oka22" target="_blank"><object type="application/x-shockwave-flash" data="http://www.buzzbuttons.com/BUTTON8/twitbutton.swf" width="159" height="159"><param name="movie" value="http://www.buzzbuttons.com/BUTTON8/twitbutton.swf" /><param name="allowscriptaccess" value="always" /><param name="menu" value="false" /><param name="wmode" value="transparent" /><param name="flashvars" value="username=https://twitter.com/#!/Brilian_oka22" /></object></a>


yang berwarna biru ganti dengan link twitter kamu..

kalau temen temen gk ngerti bisa tanyakan lewat coment..

URGENSI PENDIDIKAN DALAM MEMBINA MUSLIM

URGENSI PENDIDIKAN DAN PEMBINAAN ISLAM
DALAM PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN MUSLIM

Salah satu keutamaan Al-Islam bagi umat manusia adalah adanya sistem yang paripurna dan konsisten di dalam membina mental, melahirkan generasi, membina umat dan budaya, serta memberlakukan prinsip-prinsip kemuliaaan dan peradaban. Semua itu dimaksudkan untuk merubah manusia dari kegelapan syirik, kebodohan, kesesatan dan kekacauan menuju cahaya tauhid, ilmu, hidayah dan kemantapan.

Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Alloh, dan kitab yang menerangkan. Dengan kitab itulah Alloh menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya ke jalan-jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Alloh mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seidzin-Nya menunjuki mereka ke jalan yang lurus . (5:1516)

Kesempurnaan sistem Islam tersebut terlihat pula dalam sistem pendidikan Rasulullah dalam mendidik para shahabat yang telah menghasilkan generasi yang tak ada duanya. Generasi yang disebut-sebut sebagai generasi terbaik yang pernah muncul di muka bumi ini. Tak ada yang mampu menandinginya baik sebelum dan sesudah generasi shahabat tersebut.

Namun bukan berarti sepeninggal Rasulullah, kita tak akan merasakan dan tak mampu melaksanakan pendidikan Islam. Sebab beliau telah meninggalkan dua kurikulum yang dapat kita pakai acuan dalam mendidik manusia yakni Al-Qur’an dan As-Sunnah.

Pendidkan Islam bertujuan menumbuhkan keseimbangan pada kepribadian manusia , sedangkan tujuan akhir pendidikan Islam adalah perwujudan penyerahan mutlak kepada Alloh, pada tingkat individual, masyarakat dan kemanusiaan pada umumnya. Oleh karena itu Islam memandang, kegiatan pendidikan merupakan satu-kesatuan integral yang melibatkan seluruh aspek kehidupan manusia. Ia harus berjalan harmoni dan seimbang serta menjadi tanggung jawab manusia secara keseluruhan dalam melahirkan kehidupan yang sehat, bersih dan benar (Islam).


KONSEP-KONSEP ISLAM DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT MODERN

Islam bermula dari pendidikan dan puncak keberhasilannya juga berupa berkembangnya pendidikan. Di dalam wahyu pertama yang diturunkan kepada Rosululloh, bertebaran istilah yang merupakan unsur esensi bagi pendidikan: iqro’,Rabb, insaan, ‘allama, dan qalam. Istilah Rabb menjadi sumber dalam aspek pendidikan Islam, sehingga pendidikan yang dilahirkan oleh ajaran Islam adalah pendidikan yang mengacu kepada kebenaran Allah, Rabb semesta alam (Tarbiyah Rabbaniyah).

Inilah konsep dasar pendidikan Islam yang terus-menerus disosialisasikan Rasulullah SAW dengan berbagai aspek yang menunjangnya. Dan konsep ini pulalah yang seharusnya melandasi setiap proses pendidikan di dunia kaum muslimin hingga detik ini.

Bagaimanakah sistem pendidikan masyarakat modern kini ? Tak dapat dipungkiri bahwa pendidikan masyarakat modern kini jauh dari hakekat pendidikan Islam. Pendidikan modern memang melibatkan sarana-sarana yang hebat dan canggih namun bukan berarti tanpa kelemahan. Tidak dipungkiri kemajuan manusia di bidang iptek melonjak jauh. Hampir disemua lini tersentuh teknologi mutakhir. Namun dari pendidikan modern ini kita tidak menemukan kesempurnaan akhlak dan ruhani. Fenomena-fenomena yang kita temukan adalah penindasan antar manusia dan merosotnya moral.

Tampaknya, tujuan pendidikan modern adalah tercapainya tujuan material yang berkembang menjadi rasa cinta terhadap pekerjaan dan produksi dengan mengesampingkan nilai-nilai dan norma-norma kemasyarakatan. Sehingga sekolah-sekolah modern telah mengalami kemerosotan mutu pada setiap skala dalam dua dimensi, yaitu dimensi syar’iyyah dan dimensi ilmiyah paedagogis.
Artinya, sekolah-sekolah itu bukan sekedar tidak islami tapi juga tidak mampu berfungsi sebagai salah satu sarana pendidikan.

Karena problem serius inilah umat Islam perlu segera mengembalikan orientasi sistem pendidikannya, yaitu pendidikan dan pembinaan Islam yang dilaksanakan dalam konteks kehidupan modern. Untuk mengatur kembali iptek dan menggunakannya bagi manfaat manusia dan kehidupan secara luas, dan yang lebih penting lagi, untuk mengembalikan penghambaan manusia hanya kepada Allah semata.


PENDIDIKAN ISLAM DALAM PEMBINAAN MUSLIM
1. Pengertian
Pendidikan Islam adalah pendidikan yang melatih sensibilitas individu sedemikian rupa, sehingga dalam perilaku mereka terhadap kehidupan, langkah-langkah dan keputusan begitu pula pendekatan mereka terhadap semua ilmu pengetahuan diatur oleh nilai-nilai etika Islam yang sangat dalam dirasakan.

Dengan pendidikan Islam itu mereka akan terlatih dan secara mental sangat berdisiplin sehingga mereka ingin memiliki pengetahuan bukan saja untuk memuaskan rasa ingin tahu intelektual atau hanya manfaat kebendaan yang bersifat duniawi, tetapi juga untuk tumbuh sebagi makhluk yang rasional, berbudi dan menghasilkan kesejahteraan spiritual, moral dan fisik keluarga mereka, masyarakat dan umat manusia.

Pendidikan Islam yang memiliki tujuan besar dan universal ini, bukan berlangsung temporal, tapi dilakukan secara berkesinambungan. Artinya tahapan-tahapannya sejalan dengan kehidupan, tidak berhenti pada batas-batas tertentu, terhitung sampai dunia ini berakhir.

Pendidikan yang memiliki makna demikian ini adalah menjadi tujuan terpenting dalam kehidupan, baik secara individu maupun keseluruhan. Kita telah memahami, sasaran pendidikan dan pembinaan ini adalah kemaslahatan umat. Dengan demikian asas yang paling hakiki dari sebuah pendidikan adalah mencapai keridhaan Allah SWT, seperti termaktub dalam firman Allah :
“ Tidak wajar bagi seorang manusia yang Alloh berikan kepadanya Al Kitab, hikmah, dan kenabian, lalu ia berkata kepada manusia, `hendaklah kamu menjadi penyembah-penyembahku, bukan penyembah Allah.` Akan tetapi (dia berkata), `Hendaklah kamu menjadi orang-orang Robbani, karena kamu selalu mengajarkan Al Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya”.(3: 79).

2. Karakteristik Sistem Pendidikan Islam Pendidikan Islam sebagai satu mata rantai dari Syariat Islam, memiliki ciri khusus yang sama dengan kekhususan Al Islam sendiri, yaitu syamil-kamil-mutakamil (sistem yang integral-sempurna-dan menyempurnakan). Integralitas sistem pendidikan Islam ini secara garis besar mencakup seluruh aspek kehidupan manusia, yang secara garis besar adalah :

a. Pendidikan Keimanan (aqidah)
Yang dimaksud dengan pendidikan iman adalah mengikat individu dengan dasar-dasar iman, rukun Islam dan dasar-dasar syari’ah Islamiyah. Metode pendidikan ini adalah menumbuhkan pemahaman terhadap dasar-dasar keimanan dan ajaran Islam yang bersandarkan pada wasiat-wasiat Rosululloh saw. dan petunjuknya.

b. Pendidikan Moral (Akhlaq)
Maksud pendidikan moral adalah pendidikan mengenai dasar-dasar moral dan keutamaan perangai, tabiat yang harus dimiliki dan dijadikan kebiasaan oleh individu sejak masa analisa hingga ia menjadi seorang mukallaf, pemuda yang mengarungi lautan kehidupan.
Tidak diragukan lagi bahwa keutamaan-keutamaan moral, perangai dan tabiat merupakan salah satu buah iman yang mendalam, dan perkembangan religius yang benar.

c. Pendidikan Fisik
Pendidikan Islam sangat memperhatikan fisik tiap-tiap muslim. Apabila kita bicara tentang fisik dalam pendidikan, yang dimaksud bukan hanya otot-ototnya, panca inderanya dan kelenjar-kelenjarnya, tetapi juga potensi energik yang muncul dari fisik dan terungkap melalui perasaan.

Islam mendidik umatnya dengan memberikan rangsangan yang baik sebagaimana dalam sabda Rasulullah saw. : “ Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai daripada mukmin yang lemah.” Islam juga mengajarkan aturan -aturan yang sehat dalam makan, minum, dan tidur. Mendidik untuk menjaga kesehatannya, dengan selalu menganjurkan olah raga dan menjauhkan diri dari penyebab-penyebab kelemahan.

d. Pendidikan intelektual
Maksud pendidikan intelektual adalah pembentukan dan pembinaan berpikir individu dengan segala sesuatu yang bermanfaat, ilmu pengetahuan, hukum, peradaban ilmiah dan modernisme serta kesadaran berpikir dan berbudaya. dengan demikian ilmu, rasio dan peradaban individu tersebut benar-benar dapat dibina.

Akal adalah kekuatan manusia yang paling besar dan merupakan pemberian Allah yang paling berharga. Dan al-Qur’an memberikan perhatian yang sangat besar terhadap perkembangan akal ini. Al-Qur’an mendidik akal dengan begitu banyak ayat-ayat alam semesta untuk jadi bahan perenungan. Tapi bukan perenungan itu yang menjadi tujuannya, melainkan mendidik akal agar cermat, cerdas dan akurat dalam berpikir dan bersikap serta menempuh jalan hidup. (67:4 / 35:40 / 53:28 / 17:36)

e. Pendidikan Psikhis
Maksud pendidikan psikhis adalah mendidik individu supaya bersikap berani, berterus terang, merasa sempurna, suka berbuat baik terhadap orang lain, menahan diri ketika marah dan senang kepada seluruh bentuk keutamaan psikhis dan moral secara keseluruhan.

Tujuan pendidikan ini adalah membentuk, menyempurnakan dan menyeimbangkan kepribadian individu, sehingga mampu melaksanakan kewajiban-kewajibannya dengan baik dan sempurna.

f. Pendidikan Sosial
Maksud pendidikan sosial adalah mendidik individu agar terbiasa menjalankan adab-adab sosial yang baik dan dasar-dasar psikhis yang mulia dan bersumber pada aqidah Islamiyah yang abadi dan perasaan keimanan yang mendalam, agar di dalam masyarakat nanti ia bisa tampil dengan pergaulan dan adab yang baik, keseimbangan akal yang matang dan tindakan yang bijaksana.

g. Pendidikan seksual
Yang dimaksud pendidikan seksual adalah upaya pengajaran, penyadaran dan penerangan tentang masalah-masalah seksual yang diberikan kepada individu, sejak ia mengerti masalah-masalah yang berkenaan dengan seks, naluri dan perkawinan. Sehingga, jika anak tumbuh menjadi seorang pemuda, dia dapat memahami masalah yang dihalalkan dan yang diharamkan. Bahkan mampu menerapkan tingkah laku Islami sebagai akhlak, kebiasaan, dan tidak akan mengikuti syahwat dan cara-cara hedonisme.

Diantara pendidikan ini adalah mendidik adab-adab meminta idzin, adab memandang, keharusan menghindarkan diri dari rangsangan-rangsangan seksual, mengajarkan tentang hukum-hukum pada masa pubertas dan masa baligh, Perkawinan dan hubungan seksual, isti’far (mensucikan diri) bagi orang yang belum mampu menikah, dll.

Selain syamil, pendidikan Islam juga memiliki keistimewaan lain yaitu, Berdimensi manusiawi dengan paket pembinaan yang bertahap dan tawazun (penuh keseimbangan dalam segala sisi kehidupannya). selain juga terus mengikuti perkembangan jaman serta tetap menjaga orisinalitasnya.

Itulah garis besar karakteristik pendidikan Islam yang keberlangsungannya sangat bergantung pada manusia pelaksananya, perangkat serta keistiqomahan seluruh masyarakat dalam merealisir konsep pendidikan itu pada tujuan yang benar. Yakni upaya sungguh-sungguh (jihad) menciptakan masyarakat yang seluruh aktifitas ritual, sosial, intelektual, dan fisikalnya tunduk kepada tata aturan Maha pencipta alam semesta.

3. Pendidikan Islam dimasa Rasulullah Segera setelah hijrah Rasulullah memberikan prioritas utama pada pendidikan umat Islam. Pusat pendidikan Islam pertama `As-Sufah`, didirikan sebagai pusat pemukiman di salah satu ruangan dalam rumah yang bergandengan dengan rumah nabi. Pendidikan tersebut secara keseluruhan berada di bawah pengawasan beliau. Tujuan utamanya adalah mensucikan hati dan menerangi jiwa, sehingga mereka dapat meningkatkan diri dari tingkat iman ke tingkat ihsan (penyerahan diri secara total).

Kadang-kadang Nabi menyuruh para sahabatnya menemui utusan-utusan yang datang dari berbagai suku. Pengiriman guru ke wilayah-wilayah yang berdekatan merupakan ciri khas kebijaksanaan pendidikan Nabi.

Pada zaman Nabi terdapat 9 buah masjid di Madinah. Setiap Masjid juga berfungsi sebagai sekolah, yang kadang-kadang diadakan kuliah malam. Kuliah ini diikuti oleh banyak siswa, lebih dari 70 orang. Selain itu Nabi juga mengajarkan spesialisasi. Mereka yang ingin belajar Al-Quran harus pergi kepada orang-orang tertentu, dan mereka yang ingin mendalami tajwid atau syariah harus belajar kepada orang-orang lain yang mendalam benar pengetahuannya tentang bidang studi tersebut.

Pendidikan bagi kaum wanita juga tak kalah pentingnya. Nabi menyediakan satu hari khusus untuk memberikan kuliah-kuliah kepada kaum wanita. Nabi juga mengajarkan bagaimana cara memanah, berenang, dan meramu obat-obatan, mengajarkan astronomi, geneologi dan fonetika praktis yang diperlukan untuk membaca Alquran.

Satu hal yang perlu dicatat, meskipun perhatian dipusatkan kepada Al Quran dan Ilmu-ilmu keislaman ,namun pengajaran semua bidang studi yang dinilai membantu pengembangan kepribadian setiap individu atau masyarakat secara sehat dimasukkan sebagai bagian atau paket dalam sistem pendidikan Islam kala itu. Pendidikan untuk anak laki-laki dan perempuan juga sama-sama diutamakan. Orang-orang dewasa diberi tanggung jawab untuk mengajar yang muda, baik mengenai agama maupun pengalamannya. Hal ini mendorong berdirinya beberapa buah sekolah dan lembaga pendidikan.

Jadi dengan kepemimpinan Nabi yang dinamik itu, tujuan akhir dalam hidup manusia bukan saja ditunjukkan, tetapi juga diterjemahkan dalam kegiatan praktis, suatu sistem dan organisasi untuk mencapai tujuan itupun dibentuk.

Begitulah cara Nabi mendidik ummatnya. sederhana namun mengena . Dibalik kesederhanaan itu kita melihat suatu kompleksitas yakni suatu kebersamaan dalam mendidik manusia . Tak hanya aspek ruhiyah atau fikriyah saja, tapi ilmu praktis kehidupan serta jasadiyah turut diperhatikan .

Tidak mengherankan jika anak-anak dan wanita pada jaman Rasulullah tumbuh menjadi manusia yang berani. Mereka mengerti kapan bersuara dan kapan berdiam diri. Pribadi-pribadi yang tertarbiyah oleh tangan Rasulullah tumbuh menjadi pribadi yang sehat, tahu persoalan ummat sekaligus ahli dalam bidang yang diminati.

Mereka juga terkenal sebagai manusia-manusia kuat, sanggup menempuh perjalanan panjang serta mampu berjihad dalam waktu yang relatif lama.

Pendek kata hampir semua sisi kebutuhan manusia dipenuhi oleh pendidikan Rasulullah, sehingga mereka tumbuh menjadi insan kamil ( manusia sempurna).

Sebagai bukti keberhasilan pembinaan Rosululloh adalah ungkapan Sayyid Quthb sebagai berikut, “ Muhammad saw. telah menang pada hari beliau menjadikan para shahabatnya sebagai gambaran-gambaran hidup dari keimanannya yang memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar, pada hari beliau membuat tiap kepala di antara mereka sebagai Al-Qur’an yang hidup merayap di permukaan bumi, pada hari beliau menciptakan tiap individu diantara mereka sebagai contoh yang menjelma bagi Islam, yang dapat dilihat oleh manusia, sehingga mereka benar-benar dapat melihat Islam. Muhammad saw. telah berhasil merubah gagasan-gagasan yang termuat dalam Al-Qur’an menjadi manusia-manusia yang dapat disentuh oleh tangan dan dapat dilihat oleh mata”.

“Muhammad bin Abdillah saw. dalam posisi menang ketika berhasil menginternalisasikan Al-Islam, merubah keimanan manusia kepada Islam sampai pada tingkah laku dan mencetak puluhan, ratusan dan ribuan naskah mushhaf. Bukan sekedar mencetak dengan tinta diatas lembaran-lembaran kertas, tetapi mencetak dengan cahaya di atas kepingan-kepingan hati untuk bergaul dengan manusia, mengambil dari mereka, memberi dan berkata kepada mereka dengan ihwal sesuai dengan maksud Al-Islam yang dibawa oleh Rosululloh dari sisi Alloh SWT.”

Apakah dunia mengetahui ada orang yang lebih mulia, terhormat, pengasih, penyayang, agung, luhur atau lebih pandai dari mereka ?!

Cukuplah bagi mereka untuk dikatakan sebagai orang-orang mulia dan agung, apabila Al-Qur’anul Karim telah mengatakan tentang hak mereka. (48:29 / 59:9 / 33:23)

Sekarang tinggal kita, mampukah menyerap hakikat pembinaan Rasulullah dan mengejawantahkan dalam kondisi kekinian ?

hukum iuran kurban

BOLEH BERGOTONG ROYONG (IURAN) DALAM BERKURBAN

Pertanyaan

Lajnah Da’imah Lil Buhuts Al-Ilmiah Wal Ifta ditanya : Bolehkah bergotong-royong (iuran) dalam berkurban ? Berapa jumlah kaum muslimin seharusnya dalam bergotong-royong (iuran) melakukan kurban? Apakah harus dari satu keluarga ? Dan apakah bergotong-royong semacam itu bid’ah atau tidak?

Jawaban

Seorang laki-laki diperbolehkan melakukan kurban atas nama dirinya dan anggota keluarganya dengan satu ekor kambing. Dasarnya, hadits shahih dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwa beliau berkurban dengan satu ekor kambing , atas nama diri beliau sendiri dan atas nama keluarganya. [Hadits Muttafaqun Alaih]

Juga hadits yang diriwayatkan oleh Imam Malik, Ibnu Majah dan Tirmidzi dan beliau menshahihkannya.

Dari Atha’ bin Yasir, ia berkata, “Saya bertanya kepada Abu Ayyub Al-Anshari, bagaimana kurban-kurban yang sekalian (para sahabat) lakukan pada zaman Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam” Abu Ayyub menjawab, “Pada zaman Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam seseorang berkurban dengan satu ekor kambing atas nama dirinya dan atas nama keluarganya. Maka mereka memakannya dan memberi makan orang lain. Kemudian orang-orang bersenang-senang, sehingga jadilah mereka sebagaimana yang engkau lihat.” [HR Malik, kitab Dhahaya, Bab Asy-Syirkah Fi Adh-Dhahaya dan Ibnu Majah, Shahih Ibnu Majah no. 2563 dan lain-lain].

Sedangkan satu ekor unta dan setu ekor sapi, sah untuk gabungan tujuh orang. Baik mereka berasal dari satu keluarga atau dari orang yang bukan dari satu rumah. Baik mereka punya hubungan kerabat ataupun tidak. Sebab Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengijinkan para sahabat untuk bergabung dalam (berkurban) unta dan sapi. Masing-masing tujuh orang. Wallahu a’lam. [Fatwa No. 2416]

Pertanyaan

Lajnah Da’imah Lil Buhuts Al-Ilmiah Wal Ifta ditanya : Ayah seorang laki-laki meninggal dunia. Dan dia ingin menyembelih kurban atas nama ayahnya. Tetapi ada beberapa orang menasihatinya “tidak boleh menyembelih unta untuk kurban satu orang. Sebaiknya kambing saja, itu lebih utama dari pada unta. Orang yang mengatakan kepadamu sembelihlah unta maka orang ini keliru. Sebab unta tidak boleh untuk kurban, kecuai gabungan dari sekelompok orang”, benarkah?

Jawaban

Dibolehkah menyembelih binatang kurban atas nama orang yang telah meninggal dunia tersebut baik dengan seekor kambing atau seekor unta. Orang yang mengatakan, bahwa unta hanya untuk gabungan sekelompok orang, maka itu keliru. Sedangkan kambing tidak sah, kecuali untuk satu orang (pelaku kurban). Namun pelakunya itu bisa menyertakan orang lain dari anggota keluarganya dalam pahalanya. Adapun unta, boleh untuk pelaku satu orang atau tujuh orang, yang mereka beriuran dalam hal harganya. Kemudian, sepertujuh dari daging kurban unta itu merupakan kurban dari masing-masing tujuh orang. Sapi, dalam hal ini sama hukumnya seperti unta. [Fatwa No. 3.055]

BOLEHKAH DAGING KURBAN DIMAKAN BERSAMA-SAMA?

Pertanyaan:

Lajnah Da’imah Lil Buhuts Al-Ilmiah Wal Ifta ditanya : Orang-orang pedalaman memasak daging kurban bersama-sama dan tidak membagikan daging tersebut. Kemudian mereka berkumpul bersama seperti walimah (pesta). Saya katakan kepada mereka : “Kalian bagi-bagikan lebih utama”. Tetapi mereka menjawab : “Masing-masing kami berkurban dengan satu ekor kurban. Dan setiap hari, kami makan bersama daging kurban tersebut di tempat masing-masing orang yang berkurban di antara kami (secara bergilir)”. Juga dibolehkan memecah-mecahkan tulangnya atau tidak ?

Jawaban

Bagi sekelompok orang, diperbolehkan masing-masing untuk menyembelih seekor binatang kurban pada hari-hari Ied, yaitu Idul Adha dan tiga hari sesudahnya (tasyriq). Dan mereka, boleh memecahkan tulangnya, kemudian memasaknya dan memakannya secara bersama-sama tanpa dibagi-bagikan. Sebagaimana diperbolehkan pula mereka membagi-bagikannya di kalangan mereka sebelum atau sesudah dimasak untuk dishadaqahkan. [Fatwa No. 3055]

RITUAL QURBAN

Ayat dalam Al Qur'an tentang ritual kurban antara lain : surat Al Kautsar ayat 2: Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkurbanlah (anhar). Sementara hadits yang berkaitan dengan kurban antara lain: “Siapa yang mendapati dirinya dalam keadaan lapang, lalu ia tidak berqurban, maka janganlah ia mendekati tempat shalat Ied kami.” (HR. Ahmad dan ibn Majah).

Hadits Zaid ibn Arqam, ia berkata atau mereka berkata: “Wahai Rasulullah SAW, apakah qurban itu?” Rasulullah menjawab: “Qurban adalah sunnahnya bapak kalian, Nabi Ibrahim.” Mereka menjawab: “Apa keutamaan yang kami akan peroleh dengan qurban itu?” Rasulullah menjawab: “Setiap satu helai rambutnya adalah satu kebaikan.” Mereka menjawab: “Kalau bulu-bulunya?” Rasulullah menjawab: “Setiap satu helai bulunya juga satu kebaikan.” HR. Ahmad dan ibn Majah

“Jika masuk tanggal 10 Dzul Hijjah dan ada salah seorang diantara kalian yang ingin berqurban, maka hendaklah ia tidak cukur atau memotong kukunya.” HR. Muslim

“Kami berqurban bersama Nabi SAW di Hudaibiyah, satu unta untuk tujuh orang, satu sapi untuk tujuh orang. “ HR. Muslim, Abu Daud, Tirmidzi.

HUKUM QURBAN

Mayoritas ulama dari kalangan sahabat, tabi’in, tabiut tabi’in, dan fuqaha (ahli fiqh) menyatakan bahwa hukum qurban adalah sunnah muakkadah (utama), dan tidak ada seorangpun yang menyatakan wajib, kecuali Abu Hanifah (tabi’in). Ibnu Hazm menyatakan: “Tidak ada seorang sahabat Nabi pun yang menyatakan bahwa qurban itu wajib.

INSTRUMEN EVALUASI DIRI SEKOLAH



INSTRUMEN EVALUASI DIRI SEKOLAH

 

 

 

EVALUASI DIRI SEKOLAH 
SD NEGERI INDRAKILA
                               

Dilaksanakan oleh  :

TIM PENGEMBANG SEKOLAH SD NEGERI SINDANG  II
UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN SINDANG KABUPATEN MAJALENGKA










STANDAR
ISI
Komponen
Indikator
1.1. Kurikulum sudah sesuai dan relevan

1.1.1.  Pengembangan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan menggunakan panduan yang disusun BSNP.
1.1.2.  Kurikulum dibuat dengan mempertimbangkan karakteristik daerah, kebutuhan sosial masyarakat, kondisi budaya, usia peserta didik, dan kebutuhan pembelajaran.
1.1.3.  Kurikulum telah menunjukan adanya alokasi waktu, rencana program remedial, dan pengayaan bagi siswa.
1.2. Sekolah menyediakan kebutuhan pengembangan pribadi peserta didik

1.2.1.  Sekolah menyediakan layanan bimbingan dan konseling untuk memenuhi kebutuhan pengembangan pribadi peserta didik.
1.2.2.  Sekolah menyediakan kegiatan ekstra kurikuler untuk memenuhi kebutuhan pengembangan pribadi peserta didik.













1.      ISI
1.1.   Kurikulum sudah sesuai dan relevan
1.1.1. Pengembangan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan menggunakan panduan yang disusun BSNP.
Bukti-Bukti Fisik
Ringkasan Deskripsi Indikator Berdasarkan Bukti Fisik
Doklumen 1 dan 2 kurikulum sekolah dasar negeri sindang  ii



Kurikulum disusun berdasarkan panduan penyusuan kurikulum dari BNSP
Kurikulum memuat muatan local yang disesuaikan dalam kebutuhan daerah.

Tahapan Pengembangan

Tahap ke-4
Tahap ke-3

Tahap ke-2

Tahap ke-1
Kurikulum sekolah kami disusun dan dikembangkan sesuai dengan panduan BSNP dan menjadi rujukan bagi pengembangan kurikulum sekolah lainnya yang memiliki karakteristik yang sama.
Kurikulum sekolah kami disusun dan dikembangkan sesuai dengan panduan BSNP.
Kurikulum sekolah kami disusun mengikuti panduan yang disusun BSNP namun masih memerlukan pengembangan.
Kurikulum sekolah kami belum sepenuhnya mengikuti panduan yang disusun BSNP.
Rekomendasi :Kurikulum  SEBAIKNYA DISUSUN BERDASARKAN TUJUH PRINSIP PELAKSANAAN KURIKULUM

Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan multi strategi dan
Multi media, sumber belajar dan teknologi yang memadai.











1.1.    Kurikulum sudah sesuai dan relevan
1.1.2.  Kurikulum dibuat dengan mempertimbangkan karakteristik daerah, kebutuhan sosial masyarakat, kondisi budaya, usia peserta didik, dan kebutuhan pembelajaran.
Bukti-Bukti Fisik
Ringkasan Deskripsi Indikator Berdasarkan Bukti Fisik
 Kurikulum Sekolah SD Negeri Indrakila dokumen  1 dan 2


Sekolah kami Selain Kurikulum sesuai panduan BNSP  juga memasukanKurikulum muatan local yang disesuaikan dengan kebutuhan sekolah dan daerah.


Tahapan Pengembangan

Tahap ke-4
Tahap ke-3

Tahap ke-2

Tahap ke-1
Kurikulum sekolah kami disusun dengan mempertimbangkan karakteristik daerah, kebutuhan sosial masyarakat, kondisi budaya, usia peserta didik, dan kebutuhan pembelajaran yang terintegrasi dalam silabus setiap mata pelajaran serta menjadi rujukan kab/kota dalam pengembangan kurikulum lokal.
Kurikulum sekolah kami disusun dengan mempertimbangkan karakteristik daerah, kebutuhan sosial masyarakat, kondisi budaya, usia peserta didik, dan kebutuhan pembelajaran dalam silabus setiap mata pelajaran.
Kurikulum sekolah kami disusun dengan mempertimbangkan usia peserta didik dan kebutuhan pembelajaran.
Kurikulum sekolah kami disusun belum mempertimbangkan karakteristik daerah, kebutuhan sosial masyarakat, kondisi budaya, usia peserta didik, dan kebutuhan pembelajaran.
Rekomendasi :
Kurikulum sekolah kami sudah memuat Muatan lokan dan sebaiknya dilengkapi dengan buku siswa , idealnya 1 siswa = 1 buku











1.1.   Kurikulum sudah sesuai dan relevan
1.1.3. Kurikulum telah menunjukan adanya alokasi waktu, rencana program remedial, dan pengayaan bagi siswa.
Bukti-Bukti Fisik
Ringkasan Deskripsi Indikator Berdasarkan Bukti Fisik
Struktur Program Kurikulum yang dijabarkan pada Program Semester Jadwal Pelajaran dan buku perbaikan pengayaan

Kurikulum memuat 8 mata pelajaran dan 3 mata pelajaran muatan lokal
 alokasi waktu setiap jam pel 35 menit . kelas  I 27 jam,kelas  II 28 Jam kelas  III 32 ,dan kelas IV – kelas  VI 36 per minggu
Program semester memuat pelaksanaan pembelajaran tiap pertemuan  termasuk pelaksanaan ulangan dan perbaikan pengayaan


Tahapan Pengembangan

Tahap ke-4
Tahap ke-3

Tahap ke-2

Tahap ke-1
Struktur kurikulum sekolah kami telah mengalokasikan waktu yang cukup bagi peserta didik agar dapat memahami konsep yang baru sebelum melanjutkan ke pelajaran berikutnya dengan selalu melaksanakan program remedial dan pengayaan yang sistematis untuk setiap peserta didik.
Struktur kurikulum sekolah kami telah mengalokasikan waktu yang cukup bagi peserta didik agar dapat memahami konsep yang baru sebelum melanjutkan ke pelajaran berikutnya dengan selalu melaksanakan program remedial dan pengayaan.
Struktur kurikulum sekolah kami kurang mengalokasikan waktu yang cukup bagi peserta didik agar dapat memahami konsep yang baru sebelum melanjutkan ke pelajaran berikutnya, sedangkan program remedial dan pengayaan kadang kala dilaksanakan.
Struktur kurikulum sekolah kami tidak mengalokasikan waktu yang cukup bagi peserta didik agar dapat memahami konsep yang baru sebelum melanjutkan ke pelajaran berikutnya, serta program remedial dan pengayaan belum pernah dilaksanakan.
Rekomendasi :

Guru sekolah kami diharapkan  membuat program perbaikan pengayaan untuk setiap ulangan











1.2.   Sekolah menyediakan kebutuhan pengembangan pribadi peserta didik
1.2.1. Sekolah menyediakan layanan bimbingan dan konseling untuk memenuhi kebutuhan pengembangan pribadi peserta didik.
Bukti-Bukti Fisik
Ringkasan Deskripsi Indikator Berdasarkan Bukti Fisik
Program Bimbingan Konseling
Pelaksanaan bimbingan konseling memuat perencanaan bimbingan, pelaksanaan bimbingandan tindak lanjut. Yang melipitu bimbingan belajar, bimbingan kepribadian , bimbingan sosial dan bibimimgam karier


Tahapan Pengembangan

Tahap ke-4

Tahap ke-3
Tahap ke-2

Tahap ke-1
Sekolah kami menyediakan layanan dan bimbingan secara teratur dan berkesinambungan dalam memenuhi kebutuhan pengembangan pribadi setiap peserta didik, baik yang terprogram dengan jelas maupun berdasarkan kasus per kasus sesuai kebutuhan peserta didik.
Sekolah kami memberikan bimbingan secara teratur dan berkesinambungan serta menawarkan pelayanan konseling dalam memenuhi kebutuhan pengembangan pribadi peserta didik.
Sekolah kami masih sangat terbatas dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling yang memadai dalam memenuhi kebutuhan pengembangan pribadi peserta didik.
Sekolah kami belum mampu memberikan layanan bimbingan dan konseling bagi peserta didik.
Rekomendasi :

Sekolah kami supaya melaksanakan bimbingan sesuai dengan program yang telah ditentukan











1.2.   Sekolah menyediakan kebutuhan pengembangan pribadi peserta didik
1.2.2. Sekolah menyediakan kegiatan ekstra kurikuler untuk memenuhi kebutuhan pengembangan pribadi peserta didik. 
Bukti-Bukti Fisik
Ringkasan Deskripsi Indikator Berdasarkan Bukti Fisik
Program Ekstra kurikuler

Sekolah kami melakukan ekskul disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik  seperti pembinaan  Olah Raga, Paskibraka, .Kesenian , Promuka

Tahapan Pengembangan

Tahap ke-4

Tahap ke-3
Tahap ke-2

Tahap ke-1
Sekolah kami menyediakan berbagai jenis kegiatan ekstra kurikuler yang disesuaikan dengan minat setiap peserta didik dan melibatkan masyarakat dalam pengembangan ekstra- kurikulernya.
Sekolah kami sudah menyediakan beberapa kegiatan ekstra-kurikuler bagi peserta didik yang sesuai dengan minat sebagian besar peserta didik.
Sekolah kami menyediakan kegiatan ekstra-kurikuler tetapi belum mengakomodir semua kebutuhan pengembangan pribadi peserta didik.
Sekolah kami belum mampu memberikan kegiatan ekstra-kurikuler bagi peserta didik.
Rekomendasi :
Sekolah kami supaya Melaksanakan Ektrakurikuler yang hasilnya bisa diakses/dibutuhkan oleh masyarakat lingkungan sekolah










STANDAR
PROSES

Komponen
Indikator
2.1. Silabus sudah sesuai/relevan dengan standar

2.1.1.  Silabus dikembangkan berdasarkan Standar Isi (SI), Standar Kompetensi Lulusan (SKL), dan panduan KTSP.

  2.1.2.  Pengembangan Silabus dilakukan guru secara mandiri atau berkelompok.

2.2. RPP dirancang untuk mencapai pembelajaran efektif dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik

  2.2.1. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) disusun berdasarkan pada prinsip-prinsip perencanaan pembelajaran.

  2.2.2. RPP memperhatikan perbedaan gender, kemampuan awal, tahap intelektual, minat, bakat, motivasi belajar, potensi, kemampuan sosial, emosional, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai-nilai, dan lingkungan peserta didik.

2.3. Sumber belajar dapat diperoleh dengan mudah dan digunakan secara tepat

  2.3.1.  Siswa dapat mengakses buku panduan, buku pengayaan, buku referensi, dan sumber belajar lain selain buku pelajaran dengan mudah.

  2.3.2. Guru menggunakan buku panduan, buku pengayaan, buku referensi, dan sumber belajar lain selain buku pelajaran secara tepat dalam pembelajaran untuk membantu dan memotivasi peserta didik.

2.4. Pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan metode yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, kreatif, menantang dan memotivasi peserta didik

  2.4.1.  Para guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan yang rencana pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, dan menantang mencakup kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup.

  2.4.2.  Para peserta didik memperoleh kesempatan yang sama untuk melakukan ekplorasi dan elaborasi, serta mendapatkan konfirmasi.

2.5. Supervisi dan Evaluasi Proses Pembelajaran dilaksanakan secara berkala dan berkelanjutan

  2.5.1.  Supervisi dan evaluasi proses pembelajaran dilakukan pada setiap tahap meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran.

  2.5.2.  Supervisi dan evaluasi proses pembelajaran dilakukan secara berkala dan berkelanjutan oleh Kepala Sekolah dan Pengawas.


2.      PROSES
2.1.   Silabus sudah sesuai/relevan dengan standar
2.1.1. Silabus dikembangkan berdasarkan Standar Isi (SI), Standar Kompetensi Lulusan (SKL), dan panduan KTSP.
Bukti-Bukti Fisik
Ringkasan Deskripsi Indikator Berdasarkan Bukti Fisik
Program penyusunan  Silabus Semua Mata Pelajaran
1.      Silabus setiap mata pelajaran terseusun sesuai dengan  Standsar Isi dan KTSP.
2.      Penyusunan Silabus Belum direfiu setiap tahunnya.


Tahapan Pengembangan


Tahap ke-4
Tahap ke-3

Tahap ke-2

Tahap ke-1
Silabus kami telah sesuai dengan SI, SKL, dan panduan KTSP serta telah mempertimbangkan situasi dan kondisi sekolah.
Silabus kami telah sesuai dengan SI, SKL, dan panduan KTSP.
Sebagian silabus kami telah sesuai dengan SI, SKL, dan panduan KTSP.
Silabus kami belum sesuai dengan SI, SKL, dan panduan KTSP.
Rekomendasi :

Sekolah kami dalam mengembangkan  silabus mengacu pada BSNP dan direfiu atau dikaji setiap tahun.











2.1.   Silabus sudah sesuai/relevan dengan standar
2.1.2. Pengembangan Silabus dilakukan guru secara mandiri atau berkelompok.
Bukti-Bukti Fisik
Ringkasan Deskripsi Indikator Berdasarkan Bukti Fisik
Buku Silabuis Setiap Mata Pelajaran

Pengembangan Silabus untuk setiap mata pelajaran yang diajarkandan memuat 7 langkah

Tahapan Pengembangan

Tahap ke-4
Tahap ke-3

Tahap ke-2

Tahap ke-1
Silabus kami telah dikaji dan dikembangkan secara teratur oleh guru secara mandiri yang berdampak pada peningkatan mutu peserta didik.
Silabus kami telah dikaji dan dikembangkan secara teratur oleh guru secara mandiri atau berkelompok.
Sebagian silabus kami telah dikaji dan dikembangkan secara teratur oleh guru secara mandiri atau berkelompok.
Silabus kami belum dikaji dan dikembangkan secara teratur oleh guru secara mandiri atau berkelompok.
Rekomendasi :

Sebaiknya Pengembangan Silabus dibuat oleh sekolah











2.2.   RPP dirancang untuk mencapai pembelajaran efektif dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik
2.2.1. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) disusun berdasarkan pada prinsip-prinsip perencanaan pembelajaran.
Bukti-Bukti Fisik
Ringkasan Deskripsi Indikator Berdasarkan Bukti Fisik
Program perncanaan penyusunan RPP
                                                                                                                             
1.      Semua guru menyusun RPP sesuai dengan Standar isi dan Silabus.
2.      9 orang guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP.
3.      RPP jarang dikaji atau  direfiu setiap tahun.

Tahapan Pengembangan

Tahap ke-4

Tahap ke-3
Tahap ke-2

Tahap ke-1
RPP disusun oleh setiap guru untuk setiap kompetensi dasar berdasarkan prinsip-prinsip perencanaan pembelajaran dan direview secara berkala untuk memastikan dampaknya pada peningkatan hasil belajar peserta didik.

RPP disusun oleh setiap guru untuk setiap kompetensi dasar berdasarkan prinsip-prinsip perencanaan pembelajaran.
Sebagian guru menyusun RPP sendiri untuk setiap kompetensi dasar berdasarkan prinsip-prinsip perencanaan pembelajaran.
Guru tidak menyusun RPP sendiri.

Rekomendasi :

Sebaiknya sekolah  merefiu RPP sendiri sesuai dengan kebutuhan.











2.2.    RPP dirancang untuk mencapai pembelajaran efektif dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik
2.2.2.  RPP memperhatikan perbedaan gender, kemampuan awal, tahap intelektual, minat, bakat, motivasi belajar, potensi, kemampuan sosial, emosional, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai-nilai, dan lingkungan peserta didik.
Bukti-Bukti Fisik
Ringkasan Deskripsi Indikator Berdasarkan Bukti Fisik
Program penyusunan RPP
1.      Penyusunan RPP memperhatikan memperhatikan 6 prinsip penyusunan yang memuat kebutuhan siswa dan sesuai denga lingkungan

Tahapan Pengembangan

Tahap ke-4
Tahap ke-3

Tahap ke-2

Tahap ke-1
RPP memperhatikan perbedaan gender, kemampuan awal, Tahap intelektual, minat, bakat, motivasi belajar, potensi, kemampuan sosial, emosional, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai-nilai, dan lingkungan peserta didik serta direview oleh para ahli.
RPP memperhatikan perbedaan gender, kemampuan awal, Tahap intelektual, minat, bakat, motivasi belajar, potensi, kemampuan sosial, emosional, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai-nilai, dan lingkungan peserta didik.
RPP memperhatikan perbedaan gender, kemampuan awal, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya.
RPP tidak memperhatikan perbedaan individual peserta didik.
Rekomendasi :

Guru Sekolah kami supaya membuat RPP untuk setiap pertemuan sesuai dengan program semester











2.3.    Sumber belajar dapat diperoleh dengan mudah dan digunakan secara tepat
2.3.1.  Siswa dapat mengakses buku panduan, buku pengayaan, buku referensi, dan sumber belajar lain selain buku pelajaran dengan mudah.
Bukti-Bukti Fisik
Ringkasan Deskripsi Indikator Berdasarkan Bukti Fisik
Buku Pelajaran ,Soal-soal Latihan dan Perpustakaan

Sumber belajar yang ada ; - buku pelajaran masih kurang ( 1 buku : 3 siswa)
                                            -buku pengayaan ( LKS ,Soal Latihan dan Bank Soal)
                                            -buku-buku perpustakaan

Tahapan Pengembangan

Tahap ke-4

Tahap ke-3
Tahap ke-2

Tahap ke-1
Siswa sekolah kami menggunakan sumber belajar yang dibeli sendiri dan berbagai materi yang tersedia di perpustakaan sekolah dengan mudah untuk dipinjam dan dipakai di luar sekolah dalam kurun waktu tidak lebih dari satu minggu dan dapat diperpanjang, serta dapat mengakses buku sekolah elektronik (BSE) dan materi lain dari e-library sekolah.
Siswa sekolah kami menggunakan sumber belajar yang dibeli sendiri dan berbagai materi yang tersedia di perpustakaan sekolah dengan mudah untuk dipinjam dan dipakai di luar sekolah dalam kurun waktu tidak lebih dari satu minggu dan dapat diperpanjang, serta dapat mengakses buku sekolah elektronik (BSE).
Siswa sekolah kami menggunakan sumber belajar yang dimiliki sendiri dan beberapa buku teks yang tersedia di perpustakaan sekolah selama pelajaran berlangsung.
Siswa sekolah kami hanya menggunakan sumber belajar yang dimiliki sendiri.
Rekomendasi :

Sekolah kami supaya  menambah jumlah buku pelajar  untuk 1buku=1 siswa dan memanfaatkan perpustakaan dan sumber belajar lain












2.3.    Sumber belajar dapat diperoleh dengan mudah dan digunakan secara tepat
2.3.2.  Guru menggunakan buku panduan, buku pengayaan, buku referensi, dan sumber belajar lain selain buku pelajaran secara tepat dalam pembelajaran untuk membantu dan memotivasi peserta didik.
Bukti-Bukti Fisik
Ringkasan Deskripsi Indikator Berdasarkan Bukti Fisik
Buku panduan untuk guru

    Buku panduan untuk guru tiap mata pelajaran sebagai pedoman /pegangan dalam menyusun materi


Tahapan Pengembangan

Tahap ke-4

Tahap ke-3
Tahap ke-2

Tahap ke-1
Guru-guru kami menggunakan berbagai jenis sumber dan media pembelajaran di sekolah serta memanfaatkan tempat belajar lain di luar sekolah dengan melibatkan siswa.
Guru-guru kami menggunakan buku panduan, buku pengayaan, buku referensi, dan sumber belajar lain selain buku pelajaran secara tepat dalam pembelajaran untuk membantu dan memotivasi peserta didik.
Guru-guru kami sudah menggunakan sumber belajar lainnya selain buku pelajaran, namun hanya pada mata pelajaran tertentu.
Guru-guru kami sepenuhnya hanya bergantung pada buku-buku pelajaran saja dalam melakukan proses pembelajaran.
Rekomendasi :


Guru sekolah kami  berupaya menambah reperensi untuk setiap mata pelajaran dalam memperkaya materi pelajaran










2.4.    Pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan metode yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, kreatif, menantang dan memotivasi peserta didik
2.4.1.  Para guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan yang rencana pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, dan menantang mencakup kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup.
Bukti-Bukti Fisik
Ringkasan Deskripsi Indikator Berdasarkan Bukti Fisik
RPP buatan guru

Pembelajaran Mengacu pada prinsip PAIKEM
Langkah –langkah pembelajaran  mencakup tiga tahap ; 1. Kegiatan awal
                                                                                            2.Kegiatan Inti
                                                                                            3.Kegiatan akhir

Tahapan Pengembangan

Tahap ke-4
Tahap ke-3

Tahap ke-2

Tahap ke-1
Guru-guru kami melaksanakan kegiatan pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, dan menantang sesuai dengan RPP yang disusunnya serta dijadikan acuan bagi guru-guru di sekolah lainnya.
Guru-guru kami melaksanakan kegiatan pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan dan menantang sesuai dengan RPP yang disusunnya.
Sebagian guru-guru kami sudah konsisten melaksanakan kegiatan pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan dan menantang sesuai dengan RPP yang disusunnya.
Guru-guru kami belum konsisten melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan RPP yang disusunnya.
Rekomendasi :


Guru sekolah kami supaya membuat Langkah-langkah pembelajara mengandung ranah EEK (Eksplorasi , Elaborasi dan Konfermasi











2.4.   Pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan metode yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, kreatif, menantang dan memotivasi peserta didik
2.4.2. Para peserta didik memperoleh kesempatan yang sama untuk melakukan ekplorasi dan elaborasi, serta mendapatkan konfirmasi.
Bukti-Bukti Fisik
Ringkasan Deskripsi Indikator Berdasarkan Bukti Fisik
Langkah –langkah Pembelajaran RPP


Pembelajaran Mengacu pada prinsip PAIKEM
Langkah –langkah pembelajaran  mencakup tiga tahap ; 1. Kegiatan awal
                                                                                            2.Kegiatan Inti
                                                                                            3.Kegiatan akhir

Tahapan Pengembangan

Tahap ke-4
Tahap ke-3

Tahap ke-2

Tahap ke-1
Guru-guru kami melaksanakan kegiatan pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, dan menantang sesuai dengan RPP yang disusunnya serta dijadikan acuan bagi guru-guru di sekolah lainnya.
Guru-guru kami melaksanakan kegiatan pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan dan menantang sesuai dengan RPP yang disusunnya.
Sebagian guru-guru kami sudah konsisten melaksanakan kegiatan pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan dan menantang sesuai dengan RPP yang disusunnya.
Guru-guru kami belum konsisten melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan RPP yang disusunnya.
Rekomendasi :


Guru sekolah kami harus  mengunakan alat peraga yang tepat untuk memperjelas pemahaman siswa dalam menstransfer materi pelajaran











2.5.   Supervisi dan Evaluasi Proses Pembelajaran dilaksanakan secara berkala dan berkelanjutan
2.5.1. Supervisi dan evaluasi proses pembelajaran dilakukan pada setiap tahap meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran.
Bukti-Bukti Fisik
Ringkasan Deskripsi Indikator Berdasarkan Bukti Fisik
Buku Supervisi ;

Buku Perencanaan
Buku Pelaksanaan
Buku Penilaian hasil belajar



 Perencanaan/Program Supervisi memuat ; alokasi waktu, guru yang disupervisi dan aspek yang disupervisi
 Pelaksanaan memuat ; uraian masalah yang ditemukan dan solusi /pemecahan masalah
Penilaian hasil belajar memuat ; nilai yang diperoleh siswa setelah pelaksanaan pembelajara 

Tahapan Pengembangan

Tahap ke-4
Tahap ke-3

Tahap ke-2

Tahap ke-1
Proses pembelajaran di sekolah kami disupervisi dan dievaluasi mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran termasuk program tindak lanjut.
Proses pembelajaran di sekolah kami disupervisi dan dievaluasi mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran.
Proses pembelajaran di sekolah kami disupervisi dan dievaluasi hanya pada tahapan tertentu saja.
Proses pembelajaran di sekolah kami tidak disupervisi dan dievaluasi mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran.
Rekomendasi :
Kepala sekolah supaya memberi  tindak lanjut dari hasil supervise yang telah dilakukan dengan sambung rasa , memberi contoh, diskusi , dan mengirim ke diklat/KKG












2.5.   Supervisi dan Evaluasi Proses Pembelajaran dilaksanakan secara berkala dan berkelanjutan
2.5.2. Supervisi dan evaluasi proses pembelajaran dilakukan secara berkala dan berkelanjutan oleh Kepala Sekolah dan Pengawas.
Bukti-Bukti Fisik
Ringkasan Deskripsi Indikator Berdasarkan Bukti Fisik
Buku Supervisi ;

Buku Perencanaan
Buku Pelaksanaan
Buku Penilaian hasil belajar

Perencanaan/Program Supervisi memuat ; alokasi waktu, guru yang disupervisi dan aspek yang disupervisi
 Pelaksanaan memuat ; uraian masalah yang ditemukan dan solusi /pemecahan masalah
Penilaian hasil belajar memuat ; nilai yang diperoleh siswa setelah pelaksanaan pembelajara 





Tahapan Pengembangan

Tahap ke-4
Tahap ke-3

Tahap ke-2

Tahap ke-1
Supervisi dan Evaluasi proses pembelajaran dilakukan secara berkala dan berkelanjutan oleh Kepala Sekolah, teman sejawat dan Pengawas serta melibatkan peserta didik.
Supervisi dan Evaluasi proses pembelajaran dilakukan secara berkala dan berkelanjutan oleh Kepala Sekolah dan Pengawas.
Supervisi dan evaluasi proses pembelajaran dilakukan secara berkala oleh kepala sekolah dan pengawas tetapi tidak ditindaklanjuti.
Supervisi dan Evaluasi proses pembelajaran hanya dilakukan oleh pengawas.
Rekomendasi :

Kepala Sekolah supaya melaporkan hasil supervisi kepada pemangku pepentingan ; komite sekolah dan pengawas sekolah












STANDAR
KOMPETENSI LULUSAN
Komponen
Indikator
3.1.  Peserta didik dapat mencapai target akademis yang diharapkan

3.1.1. Peserta didik memperlihatkan kemajuan yang lebih baik dalam mencapai target yang ditetapkan SKL.
3.1.2. Peserta didik memperlihatkan kemajuan sebagai pembelajar yang mandiri.
3.1.3. Peserta didik memperlihatkan motivasi belajar dan rasa percaya diri yang tinggi.
3.2.  Peserta didik dapat mengembangkan potensi penuh mereka sebagai anggota masyarakat

3.2.1. Sekolah mengembangkan kepribadian peserta didik.
3.2.2. Sekolah mengembangkan keterampilan hidup.
3.2.3. Sekolah mengembangkan nilai-nilai agama, budaya, dan pemahaman atas sikap yang dapat diterima.

3.      KOMPETENSI LULUSAN
3.1.   Peserta didik dapat mencapai target akademis yang diharapkan
3.1.1. Peserta didik memperlihatkan kemajuan yang lebih baik dalam mencapai target yang ditetapkan SKL.
Bukti-Bukti Fisik
Ringkasan Deskripsi Indikator Berdasarkan Bukti Fisik

 -Nilai rata-rata Ujian    6,25
 -Nilai Rapor dibawah standar
  Nasional untuk semua mata
  pelajaran
 -Mayoritas lulusan diterima di
  Perguruan Tinggi Negeri


-Melihat bukti fisik yang ada sekolah kami Semua siswa kelas XII dalam pencapaian nilai ujian
  sudah melebihi standar ketuntasan belajar Nasional.
- Pencapaian  prestasi akademik siswa setiap tahun mengalami kemajuan 


Tahapan Pengembangan

Tahap ke-4
V
Tahap ke-3

Tahap ke-2

Tahap ke-1

Peserta didik memperlihatkan kemajuan yang lebih baik melebihi standar kompetensi kelulusan, percaya diri, dan memiliki harapan yang tinggi dalam berprestasi.
Peserta didik memperlihatkan kemajuan yang lebih baik dalam mencapai target yang ditetapkan dalam SKL.
Peserta didik memperlihatkan prestasi belajar yang lebih baik, namun tidak konsisten.
Hasil belajar peserta didik masih di bawah SKL.

Rekomendasi :

Dengan melihat bukti fisik yang ada ternyata siswa masih mengalami nilai raport di bawah standar nasional untuk semua mata pelajaran, Oleh karena itu diharapkan para guru dalam menyampaikan materi pembelajaran mengacu pada Standar Pendidikan yang ditetapkan BSNP.













3.1.   Peserta didik dapat mencapai target akademis yang diharapkan
3.1.2. Peserta didik memperlihatkan kemajuan sebagai pembelajar yang mandiri.
Bukti-Bukti Fisik
Ringkasan Deskripsi Indikator Berdasarkan Bukti Fisik

-Buku Program Bimbingan Konseling
-Program Pelaksanaan Bimbingan
 Konseling

-Semua siswa di sekolah kami berperilaku sesuai dengan nilai dan norma yang ditetapkan oleh
  Sekolah
-Melaksanakan ajaran agama dalam kehidupan sehari hari secara konsisten
-Diberbagai jenis kegiatan di sekolah 80 % potensi dan minat siswa sudah diarahkan dan mengalami
 Perkembangan

Tahapan Pengembangan

Tahap ke-4

Tahap ke-3
V
Tahap ke-2

Tahap ke-1

Peserta didik kami mengembangkan keterampilan berpikir logis, kritis, dan analititis serta mengembangkan kreatifitas mereka.
Peserta didik kami mampu menjadi pembelajar yang mandiri.
Sebagian peserta didik kami mampu menjadi pembelajar yang mandiri.
Peserta didik kami belum mampu menjadi pembelajar yang mandiri.

Rekomendasi :

Diharapkan kepada pihak sekolah terutama guru  untuk mengarahkan siswa yang belum berpartisifasi dalam berbagai kegiatan yang diadakan sekolah sesuai dengan bakat dan minat siswa khususnya yang 20 % dari jumlah siswa nyang ada.














STANDAR
PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 
Komponen
Indikator
4.1.  Pemenuhanjumlahpendidikdantenagakependidikansudahmemadai

4.1.1. Jumlahpendidikmemenuhistandar.
4.1.2. Jumlahtenagakependidikanmemenuhistandar.
4.2.  Kualifikasipendidikdantenagakependidikansudahmemadai

4.2.1. Kualifikasipendidikmemenuhistandar
4.2.2. Kualifikasitenagakependidikanmemenuhistandar
4.3.  Kompetensipendidikdantenagakependidikansudahmemadai

4.3.1. Kompetensipendidikmemenuhistandar
4.3.2. Kompetensitenagakependidikanmemenuhistandar


4.      PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
4.1.   Pemenuhan jumlah pendidik dan tenaga kependidikan sudah memadai
4.1.1. Jumlahpendidikmemenuhistandar.
Bukti-BuktiFisik
Ringkasan Deskripsi Indikator Berdasarkan Bukti Fisik
·         Kepala Sekolah 1 orang  KUALIFIKASI S 1
·          6 orang guru kelas  S1 = 3 GURU , DII = 3 GURU
·         2 guru mata pelajaran DII

Guru mata pelajaran yang penugasannya ditetapkan oleh Masing-masing satuan pendidikan sesuai dengan keperluan


TahapanPengembangan

Tahap ke-4
Tahap ke-3

Tahap ke-2

Tahap ke-1
Jumlahpendidik di sekolah kami sangatmemadaiuntukmemberikanlayananpembelajarandengankualitastinggibagisemuapesertadidik, termasukpesertadidik yang mempunyaikebutuhankhusus.
Jumlahpendidik di sekolah kami sudahmemadaisesuaidenganstandar yang ditetapkan.
Jumlahpendidik di sekolah kami sudahmemadaisesuaidengansyarat minimal yang ditentukan.
Jumlahpendidik di sekolah kami belummemadaisesuaidengansyarat minimal yang ditentukan.
Rekomendasi :

 Sekolah kami  mengupayakan  jumlah pendidik sama dengan jumlah rombel dan 1 guru agama islam, 1 guru olah raga










4.1.   Pemenuhanjumlahpendidikdantenagakependidikansudahmemadai
4.1.2. Jumlahtenagakependidikanmemenuhistandar.
Bukti-BuktiFisik
Ringkasan Deskripsi Indikator Berdasarkan Bukti Fisik
Tidak ada tenaga kependidikan



TahapanPengembangan

Tahap ke-4

Tahap ke-3

Tahap ke-2
Tahap ke-1
Sekolah kami memilikitenagakependidikandenganjumlah yang sangatmemadaiuntukmemberikanlayananpendidikandengankualitastinggibagisemuapesertadidik, termasukpesertadidik yang mempunyaikebutuhankhusus.
Sekolah kami memilikijumlahtenagakependidikan yang memadaisesuaidenganstandar yang ditetapkan, termasukuntukmenanganipesertadidik yang mengalamikesulitanbelajar.

Jumlahtenagakependidikan di sekolah kami sudahmemadaisesuaidengansyarat minimal yang ditentukan.
Jumlahtenagakependidikan di sekolah kami belummemadaisesuaidengansyarat minimal yang ditentukan.

Rekomendasi :

KepalaSekolah mengusulkan: Kepala Administrasi, Kepala Perpustakaan, Kepala Laboratorium IPA,  Petugas layanan khusus  yang jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan












4.2.   Kualifikasipendidikdantenagakependidikansudahmemadai
4.2.1. Kualifikasipendidikmemenuhistandar.
Bukti-BuktiFisik
Ringkasan Deskripsi Indikator Berdasarkan Bukti Fisik
·         Kepala Sekolah 1 orang  KUALIFIKASI S 1
·          6 orang guru kelas  S1 = 3 GURU , DII = 3 GURU
·         2 guru mata pelajaran DII





TahapanPengembangan

Tahap ke-4

Tahap ke-3
Tahap ke-2

Tahap ke-1
Sekolah kami memilikipendidikdengankualifikasi yang sangatmemadaidaristandar yang ditentukanuntukmemberikanpengalamanbelajardengankualitastinggibagisemuapesertadidik, termasukpesertadidik yang mempunyaikebutuhankhusus.
Kualifikasipendidik di sekolah kami sudahmemadaisesuaidenganstandar yang ditetapkan, termasukuntukmenanganipesertadidik yang mengalamikesulitanbelajar.
Kualifikasipendidik di sekolah kami sudahmemadaisesuaidengansyarat minimal yang ditentukan.
Kualifikasipendidik di sekolah kami belummemadaisesuaidengansyarat minimal yang ditentukan.
Rekomendasi :

Sekolah kami masih memiliki guru yg tidak sesuai kualifikasi pendidikannya dengan yang dibutuhkan agar meningkatkan kualifikasinya














4.2.   Kualifikasipendidikdantenagakependidikansudahmemadai
4.2.2. Kualifikasitenagakependidikanmemenuhistandar.
Bukti-BuktiFisik
Ringkasan Deskripsi Indikator Berdasarkan Bukti Fisik






TahapanPengembangan

Tahap ke-4

Tahap ke-3

Tahap ke-2
Tahap ke-1
Sekolah kami memilikitenagakependidikandengankualifikasi yang sangatmemadaiuntukmemberikanpengalamanbelajardengankualitastinggibagisemuapesertadidik, termasukpesertadidik yang mempunyaikebutuhankhusus.
Kualifikasipendidik di sekolah kami sudahmemadaisesuaidenganstandar yang ditetapkan, termasukuntukmenanganipesertadidik yang mengalamikesulitanbelajar.
Kualifikasi tenaga kependidikan di sekolah kami sudah memadai sesuai dengan syarat minimal yang ditentukan.
Kualifikasi tenaga kependidikan di sekolah kami belum memadai sesuai dengan syarat minimal yang ditentukan.
Rekomendasi :
Sekolah mengusulkan pengangkatan tenaga kependidikan
















4.3.   Kompetensipendidikdantenagakependidikansudahmemadai
4.3.1. Kompetensipendidikmemenuhistandar.
Bukti-BuktiFisik
Ringkasan Deskripsi Indikator Berdasarkan Bukti Fisik
Tenaga pendidik kualifikasi S1 =  4 ORANG

Kompetensi Guru

TahapanPengembangan

Tahap ke-4

Tahap ke-3
Tahap ke-2

Tahap ke-1
Sekolah kami memilikipendidikdengankompetensi yang sangatmemadaiuntukmemberikanpengalamanbelajardengankualitastinggibagisemuapesertadidik, termasukpesertadidik yang mempunyaikebutuhankhusus.
Kompetensipendidik di sekolah kami sudahmemadaisesuaidenganstandar yang ditetapkan, termasukuntukmenanganipesertadidik yang mengalamikesulitanbelajar.
Kompetensipendidik di sekolah kami sudahmemadaisesuaidengansyarat minimal yang ditentukan.
Kompetensipendidik di sekolah kami belummemadaisesuaidengansyarat minimal yang ditentukan.
Rekomendasi :
Sekolah kami supaya berupaya meningkatkan kemampuan  gurunya diantaranya melalui pemberdayaan KKG atau diklat














4.3.   Kompetensipendidikdantenagakependidikansudahmemadai
4.3.2. Kompetensitenagakependidikanmemenuhistandar
Bukti-BuktiFisik
Ringkasan Deskripsi Indikator Berdasarkan Bukti Fisik





TahapanPengembangan

Tahap ke-4

Tahap ke-3

Tahap ke-2
Tahap ke-1
Sekolah kami memilikitenagakependidikandengankompetensi yang sangatmemadaiuntukmemberikanpengalamanbelajardengankualitastinggibagisemuapesertadidik, termasukpesertadidik yang mempunyaikebutuhankhusus.
Kompetensipendidik di sekolah kami sudahmemadaisesuaidenganstandar yang ditetapkan, termasukuntukmenanganipesertadidik yang mengalamikesulitanbelajar.
Kompetensitenagakependidikan di sekolah kami sudahmemadaisesuaidengansyarat minimal yang ditentukan.
Kompetensitenagakependidikan di sekolah kami belummemadaisesuaidengansyarat minimal yang ditentukan.
Rekomendasi :
Sekolah kami Belum ada tenag kependidikan











5.      SARANA DAN PRASARANA
5.1.   Saranasekolahsudahmemadai
5.1.1. Sekolahmemenuhistandarterkaitdenganukuranruangan, jumlahruangan, persyaratanuntuksistemventilasi, danlainnya.
Bukti-BuktiFisik
Ringkasan Deskripsi Indikator Berdasarkan Bukti Fisik
1.Bangunan 414 m2
2. Rungan :
a.   R. Kelas : 6
b.   R. KS : 1(24 m2)
c.   R. Perpus: 1(24 m2)
d.   R. Komputer : 1 (32 m2)
e.   R.Lab.IPA : 1 (64m2)
f.    R.GURU : 1(64m2)
g.   R.Ibadah :1 (64m2)
h.   R.UKS : 1 (16m2)
i.    RJamban : 6 buah
j.    Gudang : 4 m2
k.   Tmpt OR ; 450m2

1.   Luas bangunan kami dibandingkan dengan Rasio Minimum luaslahanterhadappesertadidik sudah memenuhi standar minimum.
2.   Ruang :
a.   Ruangkelassamadenganbanyakrombonganbelajar.
b.   Rasio ukuran ruang kelas dengan siswatidakmemenuhi standar
c.   Ruangan Perpustakaantidak memenuhi standar
d.   Ruangan Komputertidakmemenuhi rasio perbandingan peserta didik
e.   Ruangan Lab. IPAtidak memenuhi standar, Lab Biologi, Kimia dan Fisika masih menyatu
f.    Ruangan  Guru masih menyatu dantidak memenuhi standar yang diharapkan
g.   Tempat Ibadah/Mushola sudah memenuhi standar
h.   Jamban sudah memenuhi stndar dan Rasio
i.    Gudangtidakmemenuhi standar
j.    Lapangan Tempat olahragatidakmemenuhi rasio

TahapanPengembangan

Tahap ke-4

Tahap ke-3

Tahap ke-2
v
Tahap ke-1
Sekolah kami memilikibangunangedung yang ukuran, ventilasi, dankelengkapanlainnyamelebihiketentuandalam SNP.
Sekolah kami memenuhi SNP terkaitdenganukuranruangan, jumlahruangan, persyaratanuntuksistemventilasi, danlainnya.
Sekolah kami memenuhi SPM terkaitdenganukuranruangan, jumlahruangan, persyaratanuntuksistemventilasi, danlainnya.
Sekolah kami belummemenuhi SPM terkaitdenganukuranruangan, jumlahruangan, persyaratanuntuksistemventilasi, danlainnya.
Rekomendasi :
Ruangan-ruangan yangtidakdan yang belum memenuhi standar dan rasio perlu pengembangan lebih lanjut supaya memenuhi persyaratan minimal yang telah ditetapkan.










5.1.   Saranasekolahsudahmemadai
5.1.2. Sekolahmemenuhistandarterkaitdenganjumlahpesertadidikdalamrombonganbelajar.
Bukti-BuktiFisik
Ringkasan Deskripsi Indikator Berdasarkan Bukti Fisik


Rombel = 6 kelas


Banyak ruang kelas sama dengan banyak rombongan belajar.
Jumlah siswa per kelas
TahapanPengembangan

Tahap ke-4

Tahap ke-3

Tahap ke-2
Tahap ke-1
Jumlahpesertadidik di dalamrombonganbelajar kami lebihkecildari yang ditetapkandalam SNP, agar dapatlebihmeningkatkanmutu proses pembelajaran.
Sekolah kami memenuhi SNP dalamhaljumlahpesertadidikpadasetiaprombonganbelajar.
Sekolah kami memenuhi SPM dalamhaljumlahpesertadidikpadasetiaprombonganbelajar.
Sekolah kami belummemenuhi SPM dalamhaljumlahpesertadidikpadasetiaprombonganbelajar.
Rekomendasi :
Jumlah rombel sudah sesuai dengan jumlah kelas, tetapi ukuran belum memenuhi persyaratan dan perlu pengembangan lebih lanjut
Sekolah  mengupayakan kelas ideal dengan jumlah siswa jangan lebih dari ketentuan












5.1.   Saranasekolahsudahmemadai
5.1.3. Sekolahmemenuhistandarterkaitdenganpenyediaanalatdansumberbelajartermasukbukupelajaran.
Bukti-BuktiFisik
Ringkasan Deskripsi Indikator Berdasarkan Bukti Fisik

Alat Peraga KIT IPA,
MATEMATIKA, B. INDONESIA,PETA ,GLOBE,GAMBAR-GAMBAR


Alat Peraga / Media Pembelajaran yg sesuai untuk sejumlah mata pelajaran
Buku sumber yang ideal 1 siswa = 1 buku
Suber belajar lain







TahapanPengembangan

Tahap ke-4

Tahap ke-3
Tahap ke-2

Tahap ke-1
Sekolah kami memilikialatdansumberbelajar yang melebihidariketetapandalam SNP yang digunakanuntukmeningkatkanmutu proses pembelajaran.
Sekolah kami memilikidanmenggunakanalatsertasumberbelajarsesuaidengan SNP.
Sekolah kami memilikidanmenggunakanalatsertasumberbelajarsesuaidengan SPM.
Sekolah kami belummemilikidanmenggunakanalatsertasumberbelajarsesuaidengan SPM.
Rekomendasi :

Guru dan siswa  berupaya membuat alat peraga sederhana yang sesuai dengan kebutuhan dari bahan yang ada di lingkungan sekitar sekolah














5.2.   Sekolahdalamkondisiterpeliharadanbaik
5.2.1. Pemeliharaanbangunandilaksanakansecaraberkalasesuaidenganpersyaratanstandar.
Bukti-BuktiFisik
Ringkasan Deskripsi Indikator Berdasarkan Bukti Fisik
Pemeliharaan bangunan tiap satu tahun
1.      Pemeliharaan bangunan telah memenuhi standar.










TahapanPengembangan
v
Tahap ke-4
Tahap ke-3

Tahap ke-2

Tahap ke-1
Pemeliharaanbangunan di sekolah kami dilaksanakansecararutinmelebihiwaktu yang ditetapkandalam SNP dancatatanpemeliharaanterekamdenganbaik.
Pemeliharaanbangunan di sekolah kami dilaksanakansecaraberkalasesuaidengan SNP.
Pemeliharaanbangunan di sekolah kami barumelakukanpemeliharaanrutinsepertikebersihanruangan.
Pemeliharaanbangunan di sekolahkamitidakdilaksanakansecararutin. Sebagiangedungsekolah kami di bawahstandar, harusdiperbaikidandibersihkanataudiganti.
Rekomendasi :
Sekolah kami supaya  mencanangkan lingkungan hijau di halaman sekolah













5.2.   Sekolahdalamkondisiterpeliharadanbaik
5.2.2. Bangunanamandannyamanuntuksemuapesertadidikdanmemberikemudahankepadapesertadidik yang berkebutuhankhusus.
Bukti-BuktiFisik
Ringkasan Deskripsi Indikator Berdasarkan Bukti Fisik



Belum ada pagar pembatas sekolah untuk menjaga keamanan dan kenyamanan warga sekolah






TahapanPengembangan

Tahap ke-4

Tahap ke-3
Tahap ke-2

Tahap ke-1
Setiap orang yang datangkesekolah kami, selainwargasekolahtermasuk yang berkebutuhankhusus, dapatmerasakankeamanandankenyamanandalamsetiapbangunan yang ada.
Bangunan di sekolah kami amandannyamanuntuksemuapesertadidikdanmemberikemudahankepadapesertadidik yang berkebutuhankhusus.
Bangunan yang ada di sekolah kami amanbagipesertadidiknamunmasihbelumnyamandanmemberikemudahanbagipesertadidik yang berkebutuhankhusus.
Sebagianbangunan di sekolah kami masihbelummemenuhistandarkeamanandankenyamananbagipesertadidik, termasukbagimereka yang berkebutuhankhusus.
Rekomendasi :

 Sekolah  kami supaya mengupayakan pembuatan pagar pembatas sekolah untuk menjaga keamanan dan kenyamanan warga sekolah












STANDAR
PENGELOLAAN
Komponen
Indikator
6.1. Kinerja pengelolaan sekolah berdasarkan kerja tim dan kemitraan yang kuat dengan visi dan misi yang jelas dan diketahui oleh semua pihak
6.1.1. Sekolah merumuskan visi dan misi serta disosialisasikan kepada warga sekolah dan pemangku kepentingan.
6.1.2. Pengelolaan sekolah menunjukkan adanya kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas.
6.2. Rencana kerja sekolah mencantumkan tujuan yang jelas untuk program peningkatan dan perbaikan berkelanjutan yang tersosialisasikan dengan baik

6.2.1. Sekolah merumuskan rencana kerja dengan tujuan yang jelas untuk peningkatan dan perbaikan berkelanjutan.
6.2.2. Sekolah mensosialisasikan rencana kerja yang berbasis tujuan untuk peningkatan dan perbaikan berkelanjutan kepada warga sekolah dan pihak-pihak yang berkepentingan.
6.3. Rencana Pengembangan Sekolah/Rencana Kerja Sekolah berdampak terhadap peningkatan hasil belajar

6.3.1. Rencana Kerja tahunan dinyatakan dalam rencana kegiatan dan anggaran sekolah dilaksanakan berdasarkan rencana jangka menengah (renstra)
6.3.2. Sekolah melakukan evaluasi diri terhadap kinerja sekolah secara berkelanjutan untuk melihat dampaknya terhadap peningkatan hasil belajar
6.3.3. Sekolah menetapkan prioritas indikator untuk mengukur, menilai kinerja, dan melakukan perbaikan berdasarkan hasil evaluasi diri dengan memfokuskan pada peningkatan hasil belajar
6.4. Pengumpulan dan penggunaan data yang handal dan valid

6.4.1. Sekolah mengelola sistem informasi pengelolaan dengan cara yang efektif, efisien dan dapat dipertanggungjawabkan
6.4.2. Sekolah menyediakan sistem informasi yang efisien, efektif, dan dapat diakses
6.5. Pemberian dukungan dan kesempatan pengembangan profesi bagi para pendidik dan tenaga kependidikan

6.5.1. Sekolah meningkatkan keefektifan kinerja pendidik dan tenaga kependidikan dan pengembangan profesi pendidik dan tenaga kependidikan
6.5.2. Supervisi dan evaluasi pendidik dan tenaga kependidikan sesuai dengan standar nasional
6.6. Masyarakat mengambil bagian dalam kehidupan sekolah

6.6.1. Warga sekolah terlibat dalam pengelolaan kegiatan akademis dan nonakademis.
6.6.2. Sekolah melibatkan anggota masyarakat khususnya pengelolaan kegiatan nonakademis.

6.      PENGELOLAAN
6.1.   Kinerja pengelolaan sekolah berdasarkan kerja tim dan kemitraan yang kuat dengan visi dan misi yang jelas dan diketahui oleh semua pihak
6.1.1. Sekolah merumuskan visi dan misi serta disosialisasikan kepada warga sekolah dan pemangku kepentingan.
Bukti-Bukti Fisik
Ringkasan Deskripsi Indikator Berdasarkan Bukti Fisik
Kurikulum aekolah
Papan d inding
Spanduk visi misi


Arah pandang yang hendak dicapai/ cita-cita, pelaksanaan pengemban ciata cita yang mulia




Tahapan Pengembangan

Tahap ke-4
Tahap ke-3

Tahap ke-2

Tahap ke-1
Sekolah kami memiliki visi dan misi yang dirumuskan buttom-up dan tersosialisikan kepada seluruh pemangku kepentingan serta direview secara berkala sesuai dengan situasi, kondisi dan kebutuhan sekolah.
Sekolah kami memiliki visi dan misi yang dirumuskan buttom-up dari seluruh warga sekolah dan tersosialisasikan kepada seluruh pemangku kepentingan.
Sekolah kami memiliki visi dan misi namun belum dirumuskan secara bersama dan belum tersosialisasikan di seluruh warga sekolah.
Sekolah kami belum memiliki visi dan misi yang jelas yang dirumuskan bersama oleh warga sekolah.
Rekomendasi :

Sekolah kami supaya menetapkan visi dan misi yang terukur , mudah dipahami  , dan bisa dilaksanakan paling lama 4 tahun










6.1.   Kinerja pengelolaan sekolah berdasarkan kerja tim dan kemitraan yang kuat dengan visi dan misi yang jelas dan diketahui oleh semua pihak
6.1.2. Pengelolaan sekolah menunjukkan adanya kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas.
Bukti-Bukti Fisik
Ringkasan Deskripsi Indikator Berdasarkan Bukti Fisik
Administrasi manajerial sekolah

Buku administrasi Manajerial sekolah






Tahapan Pengembangan

Tahap ke-4

Tahap ke-3
Tahap ke-2

Tahap ke-1
Sekolah kami mendorong kemandirian dan kemitraan dengan semua pemangku kepentingan untuk meningkatkan kemampuan dalam pengelolaan sekolah secara mandiri, partisipatif, kolaboratif dan akuntabel serta mampu memunculkan potensi warga sekolah untuk turut serta mengembangkan pengelolaan sekolah.
Sekolah kami mendorong kemandirian dan kemitraan dengan semua pemangku kepentingan untuk meningkatkan kemampuan dalam pengelolaan sekolah secara mandiri, partisipatif, kolaboratif dan akuntabel,
Sekolah kami mendorong kemandirian dan kemitraan dengan semua pemangku kepentingan untuk meningkatkan kemampuan dalam pengelolaan sekolah namun prosesnya belum sepenuhnya dilaksanakan secara mandiri, partisipatif, kolaboratif dan akuntabel
Sekolah kami belum mengembangkan pola kemandirian dan kemitraan dengan semua pemangku kepentingan untuk meningkatkan kemampuan dalam pengelolaan sekolah.
Rekomendasi :

Kepala sekolah supaya mengembangkan manajerial yang terbuka,aspirstif ,menjalin kemitraan untuk meningkatkan kemampuan pengelolaan sekolah











6.2.    Rencana kerja sekolah mencantumkan tujuan yang jelas untuk program peningkatan dan perbaikan berkelanjutan yang tersosialisasikan dengan baik.
6.2.1.  Sekolah merumuskan rencana kerja dengan tujuan yang jelas untuk peningkatan dan perbaikan berkelanjutan.
Bukti-Bukti Fisik
Ringkasan Deskripsi Indikator Berdasarkan Bukti Fisik
Buku program tahunan
Administrasi kepala sekolah





Sekolah memiliki Pedoman yang mengatur berbagai aspek pengelolaan, Rencana Kerja Tahunan dan 4 tahunan , Memiliki struktur organisasi tentang uraian tugas dan kegiatan kesiswaan yang jelas




Tahapan Pengembangan

Tahap ke-4

Tahap ke-3
Tahap ke-2

Tahap ke-1
Sekolah kami memiliki rencana kerja yang dirumuskan dari tujuan berdasarkan visi dan misi sekolah dalam bentuk renstra maupun RKS yang berbasis hasil analisis EDS/M dan di update secara berkala.
Sekolah kami memiliki rencana kerja yang dirumuskan dari tujuan berdasarkan visi dan misi sekolah dalam bentuk renstra maupun RKS yang berbasis hasil analisis EDS/M.
Sekolah kami memiliki rencana kerja yang dirumuskan dari tujuan berdasarkan visi dan misi sekolah dalam bentuk renstra maupun RKS.
Sekolah kami memiliki dokumen rencana kerja tahunan namun belum memiliki renstra.
Rekomendasi :

Sekolah kami Mengusulkan pengangkatan tenaga administrasi kepada pemerintah melalui dinas pendidikan













6.2.    Rencana kerja sekolah mencantumkan tujuan yang jelas untuk program peningkatan dan perbaikan berkelanjutan yang tersosialisasikan dengan baik.
6.2.2.  Sekolah mensosialisasikan rencana kerja yang berbasis tujuan untuk peningkatan dan perbaikan berkelanjutan kepada warga sekolah dan pihak-pihak yang berkepentingan.
Bukti-Bukti Fisik
Ringkasan Deskripsi Indikator Berdasarkan Bukti Fisik





Notula rapat/ musyawarah






Mengenalkan program yang akan dicapai oleh sekolah dalam rapat dewan guru, komite sekolah dan rapat orang tua siswa







Tahapan Pengembangan

Tahap ke-4

Tahap ke-3
Tahap ke-2

Tahap ke-1
Sekolah kami sudah mensosialisa-sikan dokumen rencana kerja kepada semua stakeholder sekolah dalam berbagai kesempatan dan on-line di situs sekolah.
Sekolah kami sudah mensosialisa-sikan dokumen rencana kerja kepada semua stakeholder sekolah secara dalam rapat dinas.
Sekolah kami sudah mensosialisa-sikan dokumen rencana kerja namun hanya kepada pihak-pihak terbatas saja, misalnya kepala dinas pendidikan atau ketua yayasan.
Sekolah kami belum mensosialisasikan dokumen rencana kerja kepada semua stakeholder sekolah.
Rekomendasi :

Sekolah kami supaya menetapkan tujuan sekolah yang terukur , dan mudah dipahami














6.3.    Rencana Pengembangan Sekolah/Rencana Kerja Sekolah berdampak terhadap peningkatan hasil belajar
6.3.1.  Rencana Kerja tahunan dinyatakan dalam rencana kegiatan dan anggaran sekolah dilaksanakan berdasarkan rencana jangka menengah (renstra)
Bukti-Bukti Fisik
Ringkasan Deskripsi Indikator Berdasarkan Bukti Fisik
Buku program kerja


Sekolah memiliki Pedoman yang mengatur berbagai aspek pengelolaan, Rencana Kerja Tahunan dan 4 tahunan




Tahapan Pengembangan

Tahap ke-4

Tahap ke-3
Tahap ke-2

Tahap ke-1
Rencana kerja tahunan sekolah disusun berdasarkan rencana kerja menengah mengacu pada Standar Isi, Standar Kompetensi Lulusan, Standar Proses dan Standar Penilaian dalam bentuk dokumen yang mudah diakses dan telah mendapatkan persetujuan dari komite sekolah dan sudah tersosialisasi secara luas kepada seluruh pemangku kepentingan.
Rencana kerja tahunan sekolah disusun berdasarkan rencana kerja menengah mengacu pada Standar Isi, Standar Kompetensi Lulusan, Standar Proses dan Standar Penilaian dalam bentuk dokumen yang mudah diakses dan telah mendapatkan persetujuan dari komite sekolah namun belum tersosialisasi secara menyeluruh ke semua pemangku kepentingan.
Rencana kerja tahunan sekolah disusun berdasarkan rencana kerja menengah mengacu pada Standar Isi, Standar Kompetensi Lulusan, Standar Proses dan Standar Penilaian namun tidak dalam bentuk dokumen yang mudah diakses oleh pihak terkait dan sosialisasinya masih sebatas dalam lingkup internal sekolah.
Sekolah belum memiliki Rencana kerja tahunan sekolah dalam bentuk dokumen yang mudah diakses dan sesuai dengan Standar Isi, Standar Kompetensi Lulusan, Standar Proses dan Standar Penilaian.
Rekomendasi :

Sekolah kami supaya pelaksanaan seluruh kegiatannya berpedoman  pada rencana kerja tahunan









6.3.    Rencana Pengembangan Sekolah/Rencana Kerja Sekolah berdampak terhadap peningkatan hasil belajar
6.3.2.  Sekolah melakukan evaluasi diri terhadap kinerja sekolah secara berkelanjutan untuk melihat dampaknya terhadap peningkatan hasil belajar.
Bukti-Bukti Fisik
Ringkasan Deskripsi Indikator Berdasarkan Bukti Fisik


Notuls rspst tim pengembang sekolah, komite dan orang tua siswa


 Akreditasi sekolah, program pengembangan sekolah







Tahapan Pengembangan

Tahap ke-4

Tahap ke-3
Tahap ke-2

Tahap ke-1
Sekolah kami melakukan evaluasi diri dan mengkomunikasikan rencana pengembangan berdasarkan hasil evaluasi diri dengan dinas pendidikan dan para pemangku kepentingan.
Sekolah kami melakukan evaluasi diri untuk melihat dampak dari rencana pengembangan sekolah terhadap peningkatan hasil belajar.
Sekolah kami melakukan evaluasi diri namun baru dilakukan sebatas tim pengembang sekolah dan belum melibatkan warga sekolah.
Sekolah kami belum melakukan evaluasi diri secara berkala dan berkelanjutan.





Rekomendasi :

Sekolah kami supaya  melaksanakan evaluasi diri minimal  2 x dalam setahun














6.3.    Rencana Pengembangan Sekolah/Rencana Kerja Sekolah berdampak terhadap peningkatan hasil belajar
6.3.3.  Sekolah menetapkan prioritas indikator untuk mengukur, menilai kinerja, dan melakukan perbaikan berdasarkan hasil evaluasi diri dengan memfokuskan pada peningkatan hasil belajar.
Bukti-Bukti Fisik
Ringkasan Deskripsi Indikator Berdasarkan Bukti Fisik
-          Rencana Pengembangan nilai KKM setiap tahunnya
-          Rencana program  remedial guru untuk setiap pelajaran
-           


Penentuan skala prioritas dalam mengembangkan sekolah
Perbaikan pembelajaran







Tahapan Pengembangan

Tahap ke-4

Tahap ke-3
Tahap ke-2

Tahap ke-1
Sekolah kami menetapkan prioritas perbaikan/ pengembangan sekolah yang didasarkan pada hasil evaluasi diri serta disesuaikan dengan harapan dan kebutuhan masyarakat.
Sekolah kami menetapkan prioritas perbaikan/ pengembangan sekolah yang didasarkan pada hasil evaluasi diri dan memfokuskan pada peningkatan hasil belajar.
Sekolah kami menetapkan prioritas perbaikan/ pengembangan sekolah namun belum didasarkan pada hasil evaluasi diri sekolah.
Sekolah kami belum mampu menetapkan prioritas perbaikan/ pengembangan sekolah kearah peningkatan hasil belajar.
Rekomendasi :
Sekolah berupaya menyelenggarakan/mengirim guru untuk pelatihan keahlian khusus yang dibutuhkan












6.4.   Pengumpulan dan penggunaan data yang handal dan valid
6.4.1. Sekolah mengelola sistem informasi pengelolaan dengan cara yang efektif, efisien dan dapat dipertanggungjawabkan.
Bukti-Bukti Fisik
Ringkasan Deskripsi Indikator Berdasarkan Bukti Fisik





Perangkat dan unit komputer






Pengolahan data sekolah dengan sistem ICT


Tahapan Pengembangan

Tahap ke-4

Tahap ke-3
Tahap ke-2

Tahap ke-1
Sekolah kami memiliki sistem pengelolaan data berbasis ICT dengan cara yang efektif, efisien, dan akuntabel serta tersosialisasikan kepada seluruh pemangku kepentingan dan terkoneksi secara online pada website sekolah.
Sekolah kami memiliki sistem pengelolaan data berbasis ICT dengan cara yang efektif, efisien dan akuntabel dan sudah tersosialisaikan kepada seluruh pemangku kepentingan.
Pengelolaan data di sekolah kami berbasis ICT namun masih menggunakan program office yang sederhana dan belum berbasis website.
Pengelolaan data di sekolah kami belum berbasis ICT sehingga belum efektif dan efisien.
Rekomendasi :

Sekolah kami diharapkan menambah sarana computer dan melatih guru-guru pengoprasian /oprator computer














6.4.   Pengumpulan dan penggunaan data yang handal dan valid
6.4.2. Sekolah menyediakan sistem informasi yang efisien, efektif, dan dapat diakses.
Bukti-Bukti Fisik
Ringkasan Deskripsi Indikator Berdasarkan Bukti Fisik



Tahapan Pengembangan

Tahap ke-4

Tahap ke-3
Tahap ke-2

Tahap ke-1
Sekolah kami menyediakan akses informasi dengan data yang terbaru bagi warga sekolah dan pihak yang berkepentingan serta mudah diakses secara online melalui website sekolah.
Sekolah kami menyediakan akses informasi dengan data yang terbaru bagi warga sekolah dan pihak yang berkepentingan.
Sekolah kami menyediakan akses informasi untuk warga sekolah namun belum ditunjang oleh sistem pembaharuan data.
Sekolah kami belum menyediakan akses informasi yang mudah bagi warga sekolah.
Rekomendasi :

Sekolah kami supaya memiliki system informasi manajemen untuk mendukung administrasi pendidikan dan petugas khusus














6.5.    Pemberian dukungan dan kesempatan pengembangan profesi bagi para pendidik dan tenaga kependidikan
6.5.1.  Sekolah meningkatkan keefektifan kinerja pendidik dan tenaga kependidikan dan pengembangan profesi pendidik dan tenaga kependidikan.
Bukti-Bukti Fisik
Ringkasan Deskripsi Indikator Berdasarkan Bukti Fisik


Dokumen PTK dan PTS


Penelitian tindakan kelas dan penelitian tindakan sekolah






Tahapan Pengembangan

Tahap ke-4

Tahap ke-3
Tahap ke-2

Tahap ke-1
Sekolah kami memperhatikan hasil kerja setiap pendidik dan tenaga kependidikan serta senantiasa melaksanakan pengembangan profesinya secara berkelanjutan untuk meningkatkan efektifitas kinerja.
Sekolah kami memperhatikan hasil kerja setiap pendidik dan tenaga kependidikan serta senantiasa melaksanakan pengembangan profesinya.
Sekolah kami memperhatikan hasil kerja setiap pendidik dan tenaga kependidikan.
Sekolah kami kurang memperhatikan hasil kerja setiap pendidik dan tenaga kependidikan.
Rekomendasi :

Sekolah kami supaya memberdayakan Kelompok Kerja Guru ( KKG ) di Gugus secara optimal khususnya membahas penyusunan PTK/PTS bagi kepala sekolah



















6.5.    Pemberian dukungan dan kesempatan pengembangan profesi bagi para pendidik dan tenaga kependidikan
6.5.2.  Supervisi dan evaluasi pendidik dan tenaga kependidikan sesuai dengan standar nasional
Bukti-Bukti Fisik
Ringkasan Deskripsi Indikator Berdasarkan Bukti Fisik


Buku Supervisi



Supervisi sekolah dilakukan oleh kepala sekolah dan pengawas sekolah




Tahapan Pengembangan

Tahap ke-4

Tahap ke-3
Tahap ke-2

Tahap ke-1
Sekolah kami senantiasa melakukan supervisi dan evaluasi terhadap pendidik dan tenaga kependidikan baik kinerja pelaksanaan tugas maupun kesesuaian dengan standar nasional serta menyusun program perbaikan dan peningkatan yang berkelanjutan.
Sekolah kami senantiasa melakukan supervisi dan evaluasi terhadap pendidik dan tenaga kependidikan baik kinerja pelaksanaan tugas maupun kesesuaian dengan standar nasional.
Sekolah kami melakukan supervisi dan evaluasi atas pelaksanaan tugas pendidik dan tenaga kependidikan namun belum terprogram dengan baik.
Sekolah kami belum melakukan evaluasi atas pelaksanaan tugas pendidik dan tenaga kependidikan secara berkala.
Rekomendasi :

Sekolah kami supaya melaksanakan  4 program kepengawasan  yaitu ; pemantauan, supervise, evaluasi, pelaporan, dan tindaklanjut
















6.6.   Masyarakat mengambil bagian dalam kehidupan sekolah
6.6.1. Warga sekolah terlibat dalam pengelolaan kegiatan akademis dan nonakademis.
Bukti-Bukti Fisik
Ringkasan Deskripsi Indikator Berdasarkan Bukti Fisik

PERATURAN DAN SANGSI
TATA TERTIB
PIALA DAN PIAGAM

Menciptakan iklim dan budaya sekolah yang kondusif
Kegiatan PMBK








Tahapan Pengembangan

Tahap ke-4
Tahap ke-3

Tahap ke-2

Tahap ke-1
Warga sekolah kami terlibat langsung dalam pengelolaan kegiatan akademis dan non akademis serta kegiatan pengembangan sekolah pada umumnya.
Warga sekolah kami terlibat langsung dalam pengelolaan kegiatan akademis dan non akademis.
Warga sekolah terlibat langsung hanya pada kegiatan akademis.
Warga sekolah kami belum terlibat langsung dalam pengelolaan kegiatan akademis dan non akademis.
Rekomendasi :

Sekolah agar menindak tegas warga sekolah yang melanggar tetentuan yang telah ditetapkan oleh sekolah dan berperan aktip dalam kegiatan sekolah seperti lomba PMBK, Olah Raga dll

















6.6.   Masyarakat mengambil bagian dalam kehidupan sekolah
6.6.2. Sekolah melibatkan anggota masyarakat khususnya pengelolaan kegiatan nonakademis.
Bukti-Bukti Fisik
Ringkasan Deskripsi Indikator Berdasarkan Bukti Fisik





BUKU BEROBAT
BEA SISWA






KERJA SAMA DENGAN PUSKESMAS TENTANG KESEHATAN SISWA, DUNIA USAHA DLL





Tahapan Pengembangan

Tahap ke-4
Tahap ke-3

Tahap ke-2

Tahap ke-1
Sekolah kami melibatkan masyarakat dalam pengelolaan non akademis dan memberikan kesempatan untuk berkreasi.
Sekolah kami melibatkan masyarakat dalam pengelolaan non akademis.
Sekolah kurang melibatkan masyarakat dalam pengelolaan non akademis.
Sekolah kami sama sekali tidak melibatkan masyarakat dalam pengelolaan non akademis.
Rekomendasi :

Sekolah kami berupaya  menjalin kerja sama yang terprogram dengan lembaga lain yang relevan secara tertulis berupa perjanjiaan atau semacamnya dalam pengelolaan pendidikan










6.                  STANDAR

PEMBIAYAAN

Komponen

Indikator

7.1.        Sekolah merencanakan keuangan sesuai standar

7.1.1.    Anggaran sekolah dirumuskan merujuk Peraturan Pemerintah, pemerintahan provinsi, dan pemerintahan kabupaten/kota
7.1.2.    Perumusan RAPBS melibatkan Komite sekolah dan pemangku kepentingan yang relevan
7.1.3.    Penyusunan rencana keuangan sekolah dilakukan secara transparan, efisien, dan akuntabel.
7.1.4.    Sekolah membuat pelaporan keuangan kepada Pemerintah dan pemangku kepentingan.

7.2.        Upaya sekolah untuk mendapatkan tambahan dukungan pembiayaan lainnya

7.2.1.    Sekolah  memiliki kapasitas untuk mencari dana dengan inisiatifnya sendiri
7.2.2.    Sekolah membangun jaringan kerja dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri setempat.
7.2.3.    Sekolah memelihara hubungan dengan alumni.

7.3.        Sekolah menjamin kesetaraan akses

7.3.1.    Sekolah melayani siswa dari berbagai tingkatan sosial ekonomi termasuk siswa dengan kebutuhan khusus.
7.3.2.    Sekolah melakukan subsidi silang kepada siswa kurang mampu di bidang ekonomi


7.KEUANGAN


7.1.        Sekolah merencanakan keuangan sesuai standar

7.1.1.Anggaran sekolah dirumuskan merujuk Peraturan Pemerintah, pemerintahan provinsi, dan pemerintahan kabupaten/kota

Bukti-Bukti Fisik

Ringkasan Deskripsi Indikator Berdasarkan Bukti Fisik

Buku panduan BOS

Panduan BOS merujuk 13 item pengeluaran

Tahapan Pengembangan

 

Tahap ke-4

Tahap ke-3

 

Tahap ke-2

 

Tahap ke-1

Perumusan rancangan anggaran biaya pendapatan dan belanja sekolah (RAPBS) merujuk pada peraturan pemerintah dengan melibatkan partisipasi komite sekolah dan pemangku kepentingan yang terkait.

Perumusan rancangan anggaran biaya pendapatan dan belanja sekolah (RAPBS) merujuk pada Peraturan Pemerintah dan dikomunikasikan kepada komite sekolah dan pemangku kepentingan yang terkait.

Perumusan rancangan anggaran biaya pendapatan dan belanja sekolah (RAPBS) merujuk pada Peraturan Pemerintah.

Perumusan rancangan anggaran biaya pendapatan dan belanja sekolah (RAPBS) belum sepenuhnya merujuk pada Peraturan Pemerintah, pemerintahan provinsi, dan pemerintahan kabupaten/kota.

Rekomendasi:

Sekolah kami supaya merujuk pada panduan BOS ketika merumuskan anggaran sekolah dan disesuaikan dengan kondisi /potensi sekolah












7.1.                   Sekolah merencanakan keuangan sesuai standar

7.1.2.   Perumusan RAPBS melibatkan Komite sekolah dan pemangku kepentingan yang relevan.

Bukti-Bukti Fisik

Ringkasan Deskripsi Indikator Berdasarkan Bukti Fisik

 



NOTULA RAPAT PENYUSUNAN RAPBS



MUSYAWARAH DENGAN DEWAN GURU, KOMITE ,TOKOH PENDIDIKAN DALAM MENYUSUN ANGGARAN BELANJA SEKOLAH

Tahapan Pengembangan

 

Tahap ke-4

Tahap ke-3

 

Tahap ke-2

 

Tahap ke-1

Perumusan RAPBS melibatkan Komite sekolah dan pemangku kepentingan yang relevan serta Dunia Usaha dan Dunia Industri.
Perumusan RAPBS melibatkan Komite sekolah dan pemangku kepentingan yang relevan

Perumusan RAPBS  melibatkan Komite sekolah dan belum melibatkan pemangku kepentingan yang relevan
Perumusan RAPBS belum melibatkan Komite sekolah dan pemangku kepentingan yang relevan

Rekomendasi:


Sekolah supaya membuat berita acara alur penyusunan RAPBS oleh TIM dan didokumentasikan pada lampiran RAPBS
















7.1.                   Sekolah merencanakan keuangan sesuai standar

7.1.3.   Penyusunan rencana keuangan sekolah dilakukan secara transparan, efisien, dan akuntabel.

Bukti-Bukti Fisik

Ringkasan Deskripsi Indikator Berdasarkan Bukti Fisik

 

1.    Surat Undangan

2.    Daftar Hadir
3.    Notula Rapat
4.    Berita Acara
5.    SK. Pengukuhan
6.    Pelaporan


  1. Sekolah kami membuat undangan untuk melaksanakan rapat penyusunan rencana keuangan.
  2. Sekolah kami melaksanakan rapat penyusunan rencana keuangan.
  3. 100% yang kami undang hadir.
  4. Seluruh peserta rapat mengikuti penentuan Anggaran Keuangan.
  5. 100% peserta rapat menyetujui hasil rapat.

Tahapan Pengembangan

 

Tahap ke-4

v

Tahap ke-3

 

Tahap ke-2

 

Tahap ke-1

Penyusunan rencana keuangan sekolah dilakukan secara transparan, efisien dan akuntabel kepada masyarakat dan Pemerintah.
Penyusunan rencana keuangan sekolah dilakukan secara transparan, efisien dan akuntabel.

Penyusunan rencana keuangan sekolah sudah berusaha dilakukan secara transparan, efisien dan akuntabel.
Penyusunan rencana keuangan sekolah belum dilakukan secara transparan, efisien dan akuntabel.
Rekomendasi:  
Sekolah kami telah melaksanakan penentuan penyusunan rencana keuangan sesuai dengan ketentuan SNP
Dan berupaya  memasang papan data RAPBS di dinding ruangan terbuka agar bisa diketahui secara transfaran
















7.1.                   Sekolah merencanakan keuangan sesuai standar

7.1.4.   Sekolah membuat pelaporan keuangan kepada Pemerintah dan pemangku kepentingan.

Bukti-Bukti Fisik

Ringkasan Deskripsi Indikator Berdasarkan Bukti Fisik

Adsip keuangan sekolah

SPJ  KEUANGAN SEKOLAH

Tahapan Pengembangan

 

Tahap ke-4

Tahap ke-3

 

Tahap ke-2

 

Tahap ke-1

Sekolah membuat laporan pertanggungjawaban pendapatan dan penggunaan keuangan secara berkala dan menyeluruh kepada Pemerintah dan pemangku kepentingan.
Sekolah membuat laporan pertanggungjawaban pendapatan dan penggunaan keuangan secara periodik kepada Pemerintah dan pemangku kepentingan.
Sekolah membuat laporan pertanggungjawaban pendapatan dan penggunaan keuangan kepada Pemerintah dan pemangku kepentingan, tetapi masih perlu dilakukan secara rutin dan proses yang transparan.
Sekolah belum membuat laporan pertanggungjawaban pendapatan dan penggunaan keuangan kepada Pemerintah dan pemangku kepentingan.
Rekomendasi:

Sekolah supaya mendokumentasikan SPJ keuangan yang telah di sahkan oleh pemangku kepentingan














7.2.                   Upaya sekolah untuk mendapatkan tambahan dukungan pembiayaan lainnya

7.2.1.   Sekolah  memiliki kapasitas untuk mencari dana dengan inisiatifnya sendiri

Bukti-Bukti Fisik

Ringkasan Deskripsi Indikator Berdasarkan Bukti Fisik

 


Tahapan Pengembangan

 

Tahap ke-4

 

Tahap ke-3

 

Tahap ke-2

Tahap ke-1

Sekolah kami kreatif menggali berbagai sumber untuk mendapatkan pendapatan tambahan.
Sekolah kami mendapatkan pembiayaan tambahan melalui pemanfaatan sarana dan prasarana sekolah.
Kami berencana untuk memperluas penggunaan sumber daya dan pra-sarana sekolah untuk mendapatkan pembiaya-an tambahan tetapi kami belum mengimplemen-tasikannya.
Kami belum mempertimbangkan penggunaan sumber daya atau prasarana sekolah untuk mencari sumber pembiayaan tambahan.
Rekomendasi:
















7.2.                   Upaya sekolah untuk mendapatkan tambahan dukungan pembiayaan lainnya

7.2.2.   Sekolah membangun jaringan kerja dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri setempat.

Bukti-Bukti Fisik

Ringkasan Deskripsi Indikator Berdasarkan Bukti Fisik

 


Tahapan Pengembangan

 

Tahap ke-4

 

Tahap ke-3

 

Tahap ke-2

Tahap ke-1

Kami telah membangun jaringan kerja yang kuat dengan Dunia Usaha, Dunia Industri dan kelompok masyarakat setempat yang membantu sekolah kami dalam hal pembiayaan.
Kami telah mengembangkan hubungan kerja sama dengan Dunia Usaha, Dunia Industri dan kelompok masyarakat, khususnya orangtua yang mampu untuk membantu sekolah kami.
Hubungan kami dengan Dunia Usaha, Dunia Industri dan kelompok masyarakat harus dikembangkan lebih lanjut agar mendapatkan bantuan keuangan dari mereka.
Kami belum memiliki hubungan yang kuat dengan dunia usaha dan dunia industri setempat.
Rekomendasi:

Sekolah kami diharapkan  merintis /menjajagi kemungkinan membangun jaringan kerja dengan dunia usaha dalam bentuk program kecakapan hidup










7.2.                   Upaya sekolah untuk mendapatkan tambahan dukungan pembiayaan lainnya

7.2.3.   Sekolah memelihara hubungan dengan alumni.

Bukti-Bukti Fisik

Ringkasan Deskripsi Indikator Berdasarkan Bukti Fisik

ALBUM LULUSAN


NAMA DAN PHOTO SISWA LULUSAN DARI TIAP TAHUN
DATA SISWA YANG  MELANJUTKAN

Tahapan Pengembangan

 

Tahap ke-4

 

Tahap ke-3

 

Tahap ke-2

Tahap ke-1

Kami memelihara hubungan dengan alumni kami dan memberdayakan mereka sebagai sumber pendanaan dan bantuan lainnya.
Kami memelihara hubungan dengan alumni dan mereka membantu upaya kami walaupun bukan dalam hal pembiayaan.
Kami menyimpan catatan alumni dan sebagian dari mereka membantu sekolah tetapi bukan dalam hal pembiayaan
Kami belum menyimpan catatan alumni sekolah kami.
Rekomendasi:

Sekolah kami supaya terus menjalin hubungan dengan lulusan  sebagai penyantun bea siswa yang tidak mengikat












7.3.        Sekolah menjamin kesetaraan akses

7.3.1.              Sekolah melayani siswa dari berbagai tingkatan sosial ekonomi termasuk siswa dengan kebutuhan khusus.

Bukti-Bukti Fisik

Ringkasan Deskripsi Indikator Berdasarkan Bukti Fisik

Buku PENERIMA BEA SISWA

Semua administrasi keuangan sekolah

Tahapan Pengembangan

 

Tahap ke-4

 

Tahap ke-3

Tahap ke-2

 

Tahap ke-1

Sekolah melayani siswa dari berbagai tingkatan sosial ekonomi termasuk siswa dengan kebutuhan khusus dan mempromosikan kesetaraan akses bagi semua peserta didik.
Sekolah melayani siswa dari berbagai tingkatan sosial ekonomi termasuk siswa dengan kebutuhan khusus.
Sekolah mampu melayani siswa dari tingkatan sosial ekonomi namun belum dapat melayani siswa yang berkebutuhan khusus.
Sekolah belum mampu melayani semua siswa dari berbagai tingkatan sosial ekonomi.
Rekomendasi:

Sekolah kami melaksanakan program bea siswa setiap tahun











7.3.                   Sekolah menjamin kesetaraan akses

7.3.2.              Sekolah melakukan subsidi silang kepada siswa kurang mampu di bidang ekonomi

Bukti-Bukti Fisik

Ringkasan Deskripsi Indikator Berdasarkan Bukti Fisik

Buku PENERIMA BEA SISWA


Meringankan beban biaya sekolah bagi siswa kurang mampu

Tahapan Pengembangan

 

Tahap ke-4

 

Tahap ke-3

Tahap ke-2

 

Tahap ke-1

Kami mematuhi standar mengenai biaya sumbangan orangtua dan subsidi silang pembiayaan dan juga memiliki alokasi khusus untuk memberikan tempat bagi anak yang sangat miskin dengan mencari sumber dana lainnya.
Kami merumuskan besarnya sumbangan orangtua berdasarkan kemampuan ekonomi orangtua dan menerapkan prinsip subsidi silang.
Sumbangan orangtua dirumuskan berdasarkan kemampuan ekonomi orangtua peserta didik, tetapi sekolah tidak menerapkan subsidi silang dalam membiayai program kegiatan peserta didik.
Sumbangan orangtua dan biaya kegiatan sekolah lainnya ditentukan sama untuk semua peserta didik dengan tidak mempertimbangkan kemampuan ekonomi orangtua.
Rekomendasi:
Sekolah kami mengupayakan/menggali dana bantuan tidak mengikat lebih banyak lagi untuk siswa kurang mampu














STANDAR
PENILAIAN PENDIDIKAN
Komponen
Indikator
8.1.  Sistem penilaian disusun untuk menilai peserta didik baik dalam bidang akademik maupun nonakademik

8.1.1. Guru menyusun perencanaan penilaian terhadap pencapaian kompetensi peserta didik.
8.1.2. Guru memberikan informasi kepada peserta didik mengenai kriteria penilaian termasuk Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
8.1.3. Guru melaksanakan penilaian secara teratur berdasarkan rencana yang telah dibuat.
8.1.4. Guru menerapkan berbagai teknik, bentuk, dan jenis penilaian untuk mengukur prestasi dan kesulitan belajar peserta didik.
8.2.  Penilaian berdampak pada proses belajar

8.2.1. Guru memberikan masukan dan komentar mengenai penilaian yang mereka lakukan pada peserta didik.
8.2.2. Guru menggunakan hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaran.
8.3.  Orangtua peserta didik terlibat dalam proses belajar anak mereka

8.3.1. Sekolah melaporkan hasil penilaian mata pelajaran untuk semua kelompok mata pelajaran pada setiap akhir semester kepada orangtua/wali peserta didik dalam bentuk buku laporan pendidikan.
8.3.2. Sekolah melibatkan orangtua peserta didik dalam meningkatkan pencapaian hasil belajar siswa.


8.      PENILAIAN PENDIDIKAN
8.1.   Sistem penilaian disusun untuk menilai peserta didik baik dalam bidang akademik maupun nonakademik
8.1.1. Guru menyusun perencanaan penilaian terhadap pencapaian kompetensi peserta didik.
Bukti-Bukti Fisik
Ringkasan Deskripsi Indikator Berdasarkan Bukti Fisik
Buku KKM tiap kelas



KKM  , pencapaian kompetensi minimal yang harus dikuasai oleh siswa dari tiap mata pelajaran
Tahapan Pengembangan

Tahap ke-4
Tahap ke-3

Tahap ke-2

Tahap ke-1
Guru-guru kami menyusun rencana penilaian terhadap hasil belajar peserta didik terhadap pencapaian kompetensi yang diharapkan dan diinformasikan kepada peserta didik sehingga setiap peserta didik memahami target kompetensi yang harus dicapai.
Guru-guru kami menyusun dan mengembangkan perencanaan penilaian untuk mencapai kompetensi peserta didik.
Sebagian Guru-guru kami menyusun perencanaan penilaian berdasarkan kompetensi dasar dan standar kompetensi.
Guru-guru kami melaksanakan penilaian hasil belajar peserta didik tanpa membuat perencanaan penilaian yang jelas terlebih dahulu.
Rekomendasi :

Guru agar merupaya optimal dalam melaksanakan pembelajaran untuk mencapai KKM yang telah ditentukan










8.1.   Sistem penilaian disusun untuk menilai peserta didik baik dalam bidang akademik maupun nonakademik
8.1.2. Guru memberikan informasi kepada peserta didik mengenai kriteria penilaian termasuk Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
Bukti-Bukti Fisik
Ringkasan Deskripsi Indikator Berdasarkan Bukti Fisik
Buku KKM
8 orang guru menentukan KKM  untuk setiap mata pelajaran yang di ampunya


Tahapan Pengembangan

Tahap ke-4
Tahap ke-3

Tahap ke-2

Tahap ke-1
Guru-guru kami menginformasikan silabus mata pelajaran yang didalam-nya memuat rancangan dan kriteria penilaian termasuk KKM dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, mata pelajaran dan kondisi sekolah pada awal semester.
Guru-guru kami memberikan informasi kepada peserta didik mengenai kriteria penilaian termasuk KKM yang disusun.
Guru-guru kami memberikan informasi kepada peserta didik hanya KKM saja diawal semester.
Guru-guru kami tidak memberikan informasi kepada peserta didik mengenai kriteria penilaian, termasuk KKM.
Rekomendasi :
Seyogyanya semua guru menentukan KKM setiap awal tahun pelajaran.
Guru supaya memanpang KKM tiap bidang studi di ruang kelas agar mudah diketahui siswa tiap saat











8.1.   Sistem penilaian disusun untuk menilai peserta didik baik dalam bidang akademik maupun nonakademik
8.1.3. Guru melaksanakan penilaian secara teratur berdasarkan rencana yang telah dibuat.
Bukti-Bukti Fisik
Ringkasan Deskripsi Indikator Berdasarkan Bukti Fisik
Naskah soal, Analisia butir soal, Analisis Evaluasi, Buku nilai,
Dari 19 orang guru yang sudah mempunyai bukti-bukti fisik yang lengkap baru 9 orang guru.
10 orang guru belum memiliki bukti-bukti fisik yang lengkap.

Tahapan Pengembangan

Tahap ke-4
Tahap ke-3

Tahap ke-2

Tahap ke-1
Guru-guru kami menggunakan berbagai jenis metode untuk menilai kemajuan belajar peserta didik secara berkelanjutan dan mengembangkannya berdasarkan rencana yang telah dibuat sesuai dengan perkembangan peserta didiknya.
Guru-guru kami selalu melaksanakan penilaian dan memantau kemajuan belajar peserta didik secara berkala sesuai dengan rencana yang telah dibuat pada silabus dan RPP.
Guru-guru kami melaksanakan penilaian terhadap peserta didik secara periodik, tapi sebagian besar tidak sesuai dengan rencana penilaian yang telah disusun.
Guru-guru kami tidak menilai atau memonitor kemajuan peserta didik sesuai rencana.
Rekomendasi :
Seyogyanya semua guru memiliki bukti-bukti fisik yang lengkap.
Guru  memberi keterangan /alasan apabila ada pelaksanaan penilaian yang tidak sesuai dengan rencana yang telah dibuat










8.1.   Sistem penilaian disusun untuk menilai peserta didik baik dalam bidang akademik maupun nonakademik
8.1.4. Guru menerapkan berbagai teknik, bentuk, dan jenis penilaian untuk mengukur prestasi dan kesulitan belajar peserta didik.
Bukti-Bukti Fisik
Ringkasan Deskripsi Indikator Berdasarkan Bukti Fisik
-          HASILPRODUK SISWA
-          PROJEK
-          PORTOFOLIO
-          TUGAS


Hasil kerja siswa/ ulangan siswa


Tahapan Pengembangan

Tahap ke-4

Tahap ke-3
Tahap ke-2

Tahap ke-1
Guru-guru kami membuat instrumen yang tepat dan dapat diandalkan untuk menerapkan berbagai teknik, bentuk dan jenis penilaian serta direview secara berkala.
Guru-guru kami menerapkan berbagai teknik, bentuk, dan jenis penilaian sesuai dengan target kompetensi yang ingin diukur.
Guru-guru kami hanya menerapkan teknik, bentuk, dan jenis penilaian tertentu untuk mengukur prestasi dan kesulitan belajar peserta didik.
Guru-guru kami hanya menerapkan satu teknik, bentuk dan jenis penilaian.
Rekomendasi :

Guru supaya  menyesuaikan teknik,bentuk dan jenis penilaian dengan indicator yang dikembangkan ; kognitif,apektif atau  phsykomotor











8.2.   Penilaian berdampak pada proses belajar
8.2.1. Guru memberikan masukan dan komentar mengenai penilaian yang mereka lakukan pada peserta didik.
Bukti-Bukti Fisik
Ringkasan Deskripsi Indikator Berdasarkan Bukti Fisik
Lembar hasil ulangan
Buku laporan pendidikan

Komentar yang mendidik pada nilai/bidang studi yang kurang

Tahapan Pengembangan

Tahap ke-4

Tahap ke-3
Tahap ke-2

Tahap ke-1
Semua guru kami secara rutin mencatat kemajuan setiap peserta didik memberi komentar dan masukan serta menginformasikanya kepada peserta didik secara individual dan berkala.
Guru-guru kami mengkaji ulang tingkat kemajuan semua peserta didik pada setiap akhir semester.
Setiap guru menyampaikan hasil Evaluasi mata pelajaran serta hasil penilaian setiap peserta didik kepada Kepala sekolah pada akhir semester dalam bentuk laporan hasil prestasi belajar peserta didik.
Guru tidak selalu memberikan masukan dan komentar mengenai penilaian yang mereka lakukan pada peserta didik.
Rekomendasi :

Guru supaya  mengembalikan hasil pekerjaan siswa disertai dengan balikan/komentar yang mendidik











8.2.   Penilaian berdampak pada proses belajar
8.2.2. Guru menggunakan hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaran.
Bukti-Bukti Fisik
Ringkasan Deskripsi Indikator Berdasarkan Bukti Fisik
Analisis pasil pekerjaan siswa


Hasil kerja siswa/ ulangan siswa

Tahapan Pengembangan

Tahap ke-4

Tahap ke-3
Tahap ke-2

Tahap ke-1
Guru-guru kami memberikan kesempatan kepada semua peserta didik untuk memberikan pendapat terhadap hasil pencapaian kemajuan belajar yang mereka peroleh dan terlibat dalam penetapan target pembelajaran.
Guru-guru kami selalu menggunakan hasil penilaian peserta didik dalam mereview rencana pembelajaran yang telah disusun.
Hasil tes digunakan sebagian guru-guru kami untuk merencanakan perbaikan bahan pembelajaran selanjutnya.
Hasil tes di sekolah kami tidak selalu berpengaruh pada perbaikan program pembelajaran yang telah disusun.
Rekomendasi :

Guru supaya membuat buku analisis soal ulangan dan buku perbaikan pengayaan untuk dikerjakan  tiap ulangan semua bidang studi











8.3.    Orangtua peserta didik terlibat dalam proses belajar anak mereka
8.3.1.  Sekolah melaporkan hasil penilaian mata pelajaran untuk semua kelompok mata pelajaran pada setiap akhir semester kepada orangtua/wali peserta didik dalam bentuk buku laporan pendidikan.
Bukti-Bukti Fisik
Ringkasan Deskripsi Indikator Berdasarkan Bukti Fisik


Buku laporan pendidikan


Laporan Perkembangan siswa


Tahapan Pengembangan

Tahap ke-4
Tahap ke-3

Tahap ke-2

Tahap ke-1
Sekolah kami menyampaikan laporan semua hasil penilaian peserta didik kepada orangtua dan mendiskusikannya secara mendetail untuk masing-masing peserta didik secara berkala sesuai dengan kesepakatan
Sekolah kami menyampaikan laporan hasil penilaian mata pelajaran untuk semua kelompok mata pelajaran pada setiap akhir semester kepada orang tua/wali peserta didik dalam bentuk laporan pendidikan.
Sekolah kami membuat laporan hasil penilaian kepada orangtua secara rutin dan sistematis dalam bentuk laporan pendidikan.
Sekolah kami membuat laporan kepada orangtua berupa hasil penilaian akhir di setiap akhir semester.
Rekomendasi :

Guru supaya memberi balikan/komentar nilai siswa di buku laporan pendidikan mengutamakan bidang studi yang nilainya kurang











8.3.    Orangtua peserta didik terlibat dalam proses belajar anak mereka
8.3.2.  Sekolah melibatkan orangtua peserta didik dalam meningkatkan pencapaian hasil belajar siswa.
Bukti-Bukti Fisik
Ringkasan Deskripsi Indikator Berdasarkan Bukti Fisik

Buku penghubung


Komunikasi antara guru dan orang tua tentang perkembangan siswa dalam mencari solusi
Tahapan Pengembangan

Tahap ke-4
Tahap ke-3

Tahap ke-2

Tahap ke-1
Sekolah kami membuat laporan berkala pada orangtua mengenai pencapaian hasil belajar peserta didik dan menawarkan kesempatan untuk mendiskusikan kemajuan anak mereka serta mengajukan usulan-usulan peningkatan hasil belajar peserta didik.
Sekolah kami menjalin kemitraan dengan orangtua dalam meningkatkan pencapaian hasil belajar siswa.
Sekolah kami belum memberi kesempatan berdiskusi untuk membangun kerja sama dengan orangtua agar membantu anak mereka belajar di rumah.
Sekolah kami belum melibatkan orangtua secara aktif dalam membantu anak mereka belajar di rumah.
Rekomendasi :
Guru supaya  membuat buku kunjungan rumah/penghubung dengan orang tua tentang hasil pekerjaan/ulangan siswa sebagai salah satu sarana komunikasi dalam meningkatkan pencapaian hasil belajar siswa