copy link di bawah ini ke Java/Script
<a style="display:scroll;position:fixed;bottom:1px;left:1px;" href="https://twitter.com/#!/Brilian_oka22" target="_blank"><object type="application/x-shockwave-flash" data="http://www.buzzbuttons.com/BUTTON8/twitbutton.swf" width="159" height="159"><param name="movie" value="http://www.buzzbuttons.com/BUTTON8/twitbutton.swf" /><param name="allowscriptaccess" value="always" /><param name="menu" value="false" /><param name="wmode" value="transparent" /><param name="flashvars" value="username=https://twitter.com/#!/Brilian_oka22" /></object></a>
yang berwarna biru ganti dengan link twitter kamu..
kalau temen temen gk ngerti bisa tanyakan lewat coment..
URGENSI PENDIDIKAN DAN PEMBINAAN ISLAM
DALAM PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN MUSLIM
DALAM PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN MUSLIM
Salah satu keutamaan Al-Islam bagi umat manusia adalah adanya sistem yang paripurna dan konsisten di dalam membina mental, melahirkan generasi, membina umat dan budaya, serta memberlakukan prinsip-prinsip kemuliaaan dan peradaban. Semua itu dimaksudkan untuk merubah manusia dari kegelapan syirik, kebodohan, kesesatan dan kekacauan menuju cahaya tauhid, ilmu, hidayah dan kemantapan.
Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Alloh, dan kitab yang menerangkan. Dengan kitab itulah Alloh menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya ke jalan-jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Alloh mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seidzin-Nya menunjuki mereka ke jalan yang lurus . (5:1516)
Kesempurnaan sistem Islam tersebut terlihat pula dalam sistem pendidikan Rasulullah dalam mendidik para shahabat yang telah menghasilkan generasi yang tak ada duanya. Generasi yang disebut-sebut sebagai generasi terbaik yang pernah muncul di muka bumi ini. Tak ada yang mampu menandinginya baik sebelum dan sesudah generasi shahabat tersebut.
Namun bukan berarti sepeninggal Rasulullah, kita tak akan merasakan dan tak mampu melaksanakan pendidikan Islam. Sebab beliau telah meninggalkan dua kurikulum yang dapat kita pakai acuan dalam mendidik manusia yakni Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Pendidkan Islam bertujuan menumbuhkan keseimbangan pada kepribadian manusia , sedangkan tujuan akhir pendidikan Islam adalah perwujudan penyerahan mutlak kepada Alloh, pada tingkat individual, masyarakat dan kemanusiaan pada umumnya. Oleh karena itu Islam memandang, kegiatan pendidikan merupakan satu-kesatuan integral yang melibatkan seluruh aspek kehidupan manusia. Ia harus berjalan harmoni dan seimbang serta menjadi tanggung jawab manusia secara keseluruhan dalam melahirkan kehidupan yang sehat, bersih dan benar (Islam).
KONSEP-KONSEP ISLAM DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT MODERN
Islam bermula dari pendidikan dan puncak keberhasilannya juga berupa berkembangnya pendidikan. Di dalam wahyu pertama yang diturunkan kepada Rosululloh, bertebaran istilah yang merupakan unsur esensi bagi pendidikan: iqro’,Rabb, insaan, ‘allama, dan qalam. Istilah Rabb menjadi sumber dalam aspek pendidikan Islam, sehingga pendidikan yang dilahirkan oleh ajaran Islam adalah pendidikan yang mengacu kepada kebenaran Allah, Rabb semesta alam (Tarbiyah Rabbaniyah).
Inilah konsep dasar pendidikan Islam yang terus-menerus disosialisasikan Rasulullah SAW dengan berbagai aspek yang menunjangnya. Dan konsep ini pulalah yang seharusnya melandasi setiap proses pendidikan di dunia kaum muslimin hingga detik ini.
Bagaimanakah sistem pendidikan masyarakat modern kini ? Tak dapat dipungkiri bahwa pendidikan masyarakat modern kini jauh dari hakekat pendidikan Islam. Pendidikan modern memang melibatkan sarana-sarana yang hebat dan canggih namun bukan berarti tanpa kelemahan. Tidak dipungkiri kemajuan manusia di bidang iptek melonjak jauh. Hampir disemua lini tersentuh teknologi mutakhir. Namun dari pendidikan modern ini kita tidak menemukan kesempurnaan akhlak dan ruhani. Fenomena-fenomena yang kita temukan adalah penindasan antar manusia dan merosotnya moral.
Tampaknya, tujuan pendidikan modern adalah tercapainya tujuan material yang berkembang menjadi rasa cinta terhadap pekerjaan dan produksi dengan mengesampingkan nilai-nilai dan norma-norma kemasyarakatan. Sehingga sekolah-sekolah modern telah mengalami kemerosotan mutu pada setiap skala dalam dua dimensi, yaitu dimensi syar’iyyah dan dimensi ilmiyah paedagogis.
Artinya, sekolah-sekolah itu bukan sekedar tidak islami tapi juga tidak mampu berfungsi sebagai salah satu sarana pendidikan.
Karena problem serius inilah umat Islam perlu segera mengembalikan orientasi sistem pendidikannya, yaitu pendidikan dan pembinaan Islam yang dilaksanakan dalam konteks kehidupan modern. Untuk mengatur kembali iptek dan menggunakannya bagi manfaat manusia dan kehidupan secara luas, dan yang lebih penting lagi, untuk mengembalikan penghambaan manusia hanya kepada Allah semata.
PENDIDIKAN ISLAM DALAM PEMBINAAN MUSLIM
1. Pengertian
Pendidikan Islam adalah pendidikan yang melatih sensibilitas individu sedemikian rupa, sehingga dalam perilaku mereka terhadap kehidupan, langkah-langkah dan keputusan begitu pula pendekatan mereka terhadap semua ilmu pengetahuan diatur oleh nilai-nilai etika Islam yang sangat dalam dirasakan.
Dengan pendidikan Islam itu mereka akan terlatih dan secara mental sangat berdisiplin sehingga mereka ingin memiliki pengetahuan bukan saja untuk memuaskan rasa ingin tahu intelektual atau hanya manfaat kebendaan yang bersifat duniawi, tetapi juga untuk tumbuh sebagi makhluk yang rasional, berbudi dan menghasilkan kesejahteraan spiritual, moral dan fisik keluarga mereka, masyarakat dan umat manusia.
Pendidikan Islam yang memiliki tujuan besar dan universal ini, bukan berlangsung temporal, tapi dilakukan secara berkesinambungan. Artinya tahapan-tahapannya sejalan dengan kehidupan, tidak berhenti pada batas-batas tertentu, terhitung sampai dunia ini berakhir.
Pendidikan yang memiliki makna demikian ini adalah menjadi tujuan terpenting dalam kehidupan, baik secara individu maupun keseluruhan. Kita telah memahami, sasaran pendidikan dan pembinaan ini adalah kemaslahatan umat. Dengan demikian asas yang paling hakiki dari sebuah pendidikan adalah mencapai keridhaan Allah SWT, seperti termaktub dalam firman Allah :
“ Tidak wajar bagi seorang manusia yang Alloh berikan kepadanya Al Kitab, hikmah, dan kenabian, lalu ia berkata kepada manusia, `hendaklah kamu menjadi penyembah-penyembahku, bukan penyembah Allah.` Akan tetapi (dia berkata), `Hendaklah kamu menjadi orang-orang Robbani, karena kamu selalu mengajarkan Al Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya”.(3: 79).
2. Karakteristik Sistem Pendidikan Islam Pendidikan Islam sebagai satu mata rantai dari Syariat Islam, memiliki ciri khusus yang sama dengan kekhususan Al Islam sendiri, yaitu syamil-kamil-mutakamil (sistem yang integral-sempurna-dan menyempurnakan). Integralitas sistem pendidikan Islam ini secara garis besar mencakup seluruh aspek kehidupan manusia, yang secara garis besar adalah :
a. Pendidikan Keimanan (aqidah)
Yang dimaksud dengan pendidikan iman adalah mengikat individu dengan dasar-dasar iman, rukun Islam dan dasar-dasar syari’ah Islamiyah. Metode pendidikan ini adalah menumbuhkan pemahaman terhadap dasar-dasar keimanan dan ajaran Islam yang bersandarkan pada wasiat-wasiat Rosululloh saw. dan petunjuknya.
b. Pendidikan Moral (Akhlaq)
Maksud pendidikan moral adalah pendidikan mengenai dasar-dasar moral dan keutamaan perangai, tabiat yang harus dimiliki dan dijadikan kebiasaan oleh individu sejak masa analisa hingga ia menjadi seorang mukallaf, pemuda yang mengarungi lautan kehidupan.
Tidak diragukan lagi bahwa keutamaan-keutamaan moral, perangai dan tabiat merupakan salah satu buah iman yang mendalam, dan perkembangan religius yang benar.
c. Pendidikan Fisik
Pendidikan Islam sangat memperhatikan fisik tiap-tiap muslim. Apabila kita bicara tentang fisik dalam pendidikan, yang dimaksud bukan hanya otot-ototnya, panca inderanya dan kelenjar-kelenjarnya, tetapi juga potensi energik yang muncul dari fisik dan terungkap melalui perasaan.
Islam mendidik umatnya dengan memberikan rangsangan yang baik sebagaimana dalam sabda Rasulullah saw. : “ Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai daripada mukmin yang lemah.” Islam juga mengajarkan aturan -aturan yang sehat dalam makan, minum, dan tidur. Mendidik untuk menjaga kesehatannya, dengan selalu menganjurkan olah raga dan menjauhkan diri dari penyebab-penyebab kelemahan.
d. Pendidikan intelektual
Maksud pendidikan intelektual adalah pembentukan dan pembinaan berpikir individu dengan segala sesuatu yang bermanfaat, ilmu pengetahuan, hukum, peradaban ilmiah dan modernisme serta kesadaran berpikir dan berbudaya. dengan demikian ilmu, rasio dan peradaban individu tersebut benar-benar dapat dibina.
Akal adalah kekuatan manusia yang paling besar dan merupakan pemberian Allah yang paling berharga. Dan al-Qur’an memberikan perhatian yang sangat besar terhadap perkembangan akal ini. Al-Qur’an mendidik akal dengan begitu banyak ayat-ayat alam semesta untuk jadi bahan perenungan. Tapi bukan perenungan itu yang menjadi tujuannya, melainkan mendidik akal agar cermat, cerdas dan akurat dalam berpikir dan bersikap serta menempuh jalan hidup. (67:4 / 35:40 / 53:28 / 17:36)
e. Pendidikan Psikhis
Maksud pendidikan psikhis adalah mendidik individu supaya bersikap berani, berterus terang, merasa sempurna, suka berbuat baik terhadap orang lain, menahan diri ketika marah dan senang kepada seluruh bentuk keutamaan psikhis dan moral secara keseluruhan.
Tujuan pendidikan ini adalah membentuk, menyempurnakan dan menyeimbangkan kepribadian individu, sehingga mampu melaksanakan kewajiban-kewajibannya dengan baik dan sempurna.
f. Pendidikan Sosial
Maksud pendidikan sosial adalah mendidik individu agar terbiasa menjalankan adab-adab sosial yang baik dan dasar-dasar psikhis yang mulia dan bersumber pada aqidah Islamiyah yang abadi dan perasaan keimanan yang mendalam, agar di dalam masyarakat nanti ia bisa tampil dengan pergaulan dan adab yang baik, keseimbangan akal yang matang dan tindakan yang bijaksana.
g. Pendidikan seksual
Yang dimaksud pendidikan seksual adalah upaya pengajaran, penyadaran dan penerangan tentang masalah-masalah seksual yang diberikan kepada individu, sejak ia mengerti masalah-masalah yang berkenaan dengan seks, naluri dan perkawinan. Sehingga, jika anak tumbuh menjadi seorang pemuda, dia dapat memahami masalah yang dihalalkan dan yang diharamkan. Bahkan mampu menerapkan tingkah laku Islami sebagai akhlak, kebiasaan, dan tidak akan mengikuti syahwat dan cara-cara hedonisme.
Diantara pendidikan ini adalah mendidik adab-adab meminta idzin, adab memandang, keharusan menghindarkan diri dari rangsangan-rangsangan seksual, mengajarkan tentang hukum-hukum pada masa pubertas dan masa baligh, Perkawinan dan hubungan seksual, isti’far (mensucikan diri) bagi orang yang belum mampu menikah, dll.
Selain syamil, pendidikan Islam juga memiliki keistimewaan lain yaitu, Berdimensi manusiawi dengan paket pembinaan yang bertahap dan tawazun (penuh keseimbangan dalam segala sisi kehidupannya). selain juga terus mengikuti perkembangan jaman serta tetap menjaga orisinalitasnya.
Itulah garis besar karakteristik pendidikan Islam yang keberlangsungannya sangat bergantung pada manusia pelaksananya, perangkat serta keistiqomahan seluruh masyarakat dalam merealisir konsep pendidikan itu pada tujuan yang benar. Yakni upaya sungguh-sungguh (jihad) menciptakan masyarakat yang seluruh aktifitas ritual, sosial, intelektual, dan fisikalnya tunduk kepada tata aturan Maha pencipta alam semesta.
3. Pendidikan Islam dimasa Rasulullah Segera setelah hijrah Rasulullah memberikan prioritas utama pada pendidikan umat Islam. Pusat pendidikan Islam pertama `As-Sufah`, didirikan sebagai pusat pemukiman di salah satu ruangan dalam rumah yang bergandengan dengan rumah nabi. Pendidikan tersebut secara keseluruhan berada di bawah pengawasan beliau. Tujuan utamanya adalah mensucikan hati dan menerangi jiwa, sehingga mereka dapat meningkatkan diri dari tingkat iman ke tingkat ihsan (penyerahan diri secara total).
Kadang-kadang Nabi menyuruh para sahabatnya menemui utusan-utusan yang datang dari berbagai suku. Pengiriman guru ke wilayah-wilayah yang berdekatan merupakan ciri khas kebijaksanaan pendidikan Nabi.
Pada zaman Nabi terdapat 9 buah masjid di Madinah. Setiap Masjid juga berfungsi sebagai sekolah, yang kadang-kadang diadakan kuliah malam. Kuliah ini diikuti oleh banyak siswa, lebih dari 70 orang. Selain itu Nabi juga mengajarkan spesialisasi. Mereka yang ingin belajar Al-Quran harus pergi kepada orang-orang tertentu, dan mereka yang ingin mendalami tajwid atau syariah harus belajar kepada orang-orang lain yang mendalam benar pengetahuannya tentang bidang studi tersebut.
Pendidikan bagi kaum wanita juga tak kalah pentingnya. Nabi menyediakan satu hari khusus untuk memberikan kuliah-kuliah kepada kaum wanita. Nabi juga mengajarkan bagaimana cara memanah, berenang, dan meramu obat-obatan, mengajarkan astronomi, geneologi dan fonetika praktis yang diperlukan untuk membaca Alquran.
Satu hal yang perlu dicatat, meskipun perhatian dipusatkan kepada Al Quran dan Ilmu-ilmu keislaman ,namun pengajaran semua bidang studi yang dinilai membantu pengembangan kepribadian setiap individu atau masyarakat secara sehat dimasukkan sebagai bagian atau paket dalam sistem pendidikan Islam kala itu. Pendidikan untuk anak laki-laki dan perempuan juga sama-sama diutamakan. Orang-orang dewasa diberi tanggung jawab untuk mengajar yang muda, baik mengenai agama maupun pengalamannya. Hal ini mendorong berdirinya beberapa buah sekolah dan lembaga pendidikan.
Jadi dengan kepemimpinan Nabi yang dinamik itu, tujuan akhir dalam hidup manusia bukan saja ditunjukkan, tetapi juga diterjemahkan dalam kegiatan praktis, suatu sistem dan organisasi untuk mencapai tujuan itupun dibentuk.
Begitulah cara Nabi mendidik ummatnya. sederhana namun mengena . Dibalik kesederhanaan itu kita melihat suatu kompleksitas yakni suatu kebersamaan dalam mendidik manusia . Tak hanya aspek ruhiyah atau fikriyah saja, tapi ilmu praktis kehidupan serta jasadiyah turut diperhatikan .
Tidak mengherankan jika anak-anak dan wanita pada jaman Rasulullah tumbuh menjadi manusia yang berani. Mereka mengerti kapan bersuara dan kapan berdiam diri. Pribadi-pribadi yang tertarbiyah oleh tangan Rasulullah tumbuh menjadi pribadi yang sehat, tahu persoalan ummat sekaligus ahli dalam bidang yang diminati.
Mereka juga terkenal sebagai manusia-manusia kuat, sanggup menempuh perjalanan panjang serta mampu berjihad dalam waktu yang relatif lama.
Pendek kata hampir semua sisi kebutuhan manusia dipenuhi oleh pendidikan Rasulullah, sehingga mereka tumbuh menjadi insan kamil ( manusia sempurna).
Sebagai bukti keberhasilan pembinaan Rosululloh adalah ungkapan Sayyid Quthb sebagai berikut, “ Muhammad saw. telah menang pada hari beliau menjadikan para shahabatnya sebagai gambaran-gambaran hidup dari keimanannya yang memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar, pada hari beliau membuat tiap kepala di antara mereka sebagai Al-Qur’an yang hidup merayap di permukaan bumi, pada hari beliau menciptakan tiap individu diantara mereka sebagai contoh yang menjelma bagi Islam, yang dapat dilihat oleh manusia, sehingga mereka benar-benar dapat melihat Islam. Muhammad saw. telah berhasil merubah gagasan-gagasan yang termuat dalam Al-Qur’an menjadi manusia-manusia yang dapat disentuh oleh tangan dan dapat dilihat oleh mata”.
“Muhammad bin Abdillah saw. dalam posisi menang ketika berhasil menginternalisasikan Al-Islam, merubah keimanan manusia kepada Islam sampai pada tingkah laku dan mencetak puluhan, ratusan dan ribuan naskah mushhaf. Bukan sekedar mencetak dengan tinta diatas lembaran-lembaran kertas, tetapi mencetak dengan cahaya di atas kepingan-kepingan hati untuk bergaul dengan manusia, mengambil dari mereka, memberi dan berkata kepada mereka dengan ihwal sesuai dengan maksud Al-Islam yang dibawa oleh Rosululloh dari sisi Alloh SWT.”
Apakah dunia mengetahui ada orang yang lebih mulia, terhormat, pengasih, penyayang, agung, luhur atau lebih pandai dari mereka ?!
Cukuplah bagi mereka untuk dikatakan sebagai orang-orang mulia dan agung, apabila Al-Qur’anul Karim telah mengatakan tentang hak mereka. (48:29 / 59:9 / 33:23)
Sekarang tinggal kita, mampukah menyerap hakikat pembinaan Rasulullah dan mengejawantahkan dalam kondisi kekinian ?
BOLEH BERGOTONG ROYONG (IURAN) DALAM BERKURBAN
Pertanyaan
Lajnah Da’imah Lil Buhuts Al-Ilmiah Wal Ifta ditanya : Bolehkah bergotong-royong (iuran) dalam berkurban ? Berapa jumlah kaum muslimin seharusnya dalam bergotong-royong (iuran) melakukan kurban? Apakah harus dari satu keluarga ? Dan apakah bergotong-royong semacam itu bid’ah atau tidak?
Lajnah Da’imah Lil Buhuts Al-Ilmiah Wal Ifta ditanya : Bolehkah bergotong-royong (iuran) dalam berkurban ? Berapa jumlah kaum muslimin seharusnya dalam bergotong-royong (iuran) melakukan kurban? Apakah harus dari satu keluarga ? Dan apakah bergotong-royong semacam itu bid’ah atau tidak?
Jawaban
Seorang laki-laki diperbolehkan melakukan kurban atas nama dirinya dan anggota keluarganya dengan satu ekor kambing. Dasarnya, hadits shahih dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwa beliau berkurban dengan satu ekor kambing , atas nama diri beliau sendiri dan atas nama keluarganya. [Hadits Muttafaqun Alaih]
Seorang laki-laki diperbolehkan melakukan kurban atas nama dirinya dan anggota keluarganya dengan satu ekor kambing. Dasarnya, hadits shahih dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwa beliau berkurban dengan satu ekor kambing , atas nama diri beliau sendiri dan atas nama keluarganya. [Hadits Muttafaqun Alaih]
Juga hadits yang diriwayatkan oleh Imam Malik, Ibnu Majah dan Tirmidzi dan beliau menshahihkannya.
Dari
Atha’ bin Yasir, ia berkata, “Saya bertanya kepada Abu Ayyub
Al-Anshari, bagaimana kurban-kurban yang sekalian (para sahabat) lakukan
pada zaman Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam” Abu Ayyub
menjawab, “Pada zaman Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam
seseorang berkurban dengan satu ekor kambing atas nama dirinya dan atas
nama keluarganya. Maka mereka memakannya dan memberi makan orang lain.
Kemudian orang-orang bersenang-senang, sehingga jadilah mereka
sebagaimana yang engkau lihat.” [HR Malik, kitab Dhahaya, Bab Asy-Syirkah Fi Adh-Dhahaya dan Ibnu Majah, Shahih Ibnu Majah no. 2563 dan lain-lain].
Sedangkan
satu ekor unta dan setu ekor sapi, sah untuk gabungan tujuh orang. Baik
mereka berasal dari satu keluarga atau dari orang yang bukan dari satu
rumah. Baik mereka punya hubungan kerabat ataupun tidak. Sebab Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengijinkan para sahabat untuk bergabung
dalam (berkurban) unta dan sapi. Masing-masing tujuh orang. Wallahu
a’lam. [Fatwa No. 2416]
Pertanyaan
Lajnah Da’imah Lil Buhuts Al-Ilmiah Wal Ifta ditanya : Ayah seorang laki-laki meninggal dunia. Dan dia ingin menyembelih kurban atas nama ayahnya. Tetapi ada beberapa orang menasihatinya “tidak boleh menyembelih unta untuk kurban satu orang. Sebaiknya kambing saja, itu lebih utama dari pada unta. Orang yang mengatakan kepadamu sembelihlah unta maka orang ini keliru. Sebab unta tidak boleh untuk kurban, kecuai gabungan dari sekelompok orang”, benarkah?
Lajnah Da’imah Lil Buhuts Al-Ilmiah Wal Ifta ditanya : Ayah seorang laki-laki meninggal dunia. Dan dia ingin menyembelih kurban atas nama ayahnya. Tetapi ada beberapa orang menasihatinya “tidak boleh menyembelih unta untuk kurban satu orang. Sebaiknya kambing saja, itu lebih utama dari pada unta. Orang yang mengatakan kepadamu sembelihlah unta maka orang ini keliru. Sebab unta tidak boleh untuk kurban, kecuai gabungan dari sekelompok orang”, benarkah?
Jawaban
Dibolehkah menyembelih binatang kurban atas nama orang yang telah meninggal dunia tersebut baik dengan seekor kambing atau seekor unta. Orang yang mengatakan, bahwa unta hanya untuk gabungan sekelompok orang, maka itu keliru. Sedangkan kambing tidak sah, kecuali untuk satu orang (pelaku kurban). Namun pelakunya itu bisa menyertakan orang lain dari anggota keluarganya dalam pahalanya. Adapun unta, boleh untuk pelaku satu orang atau tujuh orang, yang mereka beriuran dalam hal harganya. Kemudian, sepertujuh dari daging kurban unta itu merupakan kurban dari masing-masing tujuh orang. Sapi, dalam hal ini sama hukumnya seperti unta. [Fatwa No. 3.055]
Dibolehkah menyembelih binatang kurban atas nama orang yang telah meninggal dunia tersebut baik dengan seekor kambing atau seekor unta. Orang yang mengatakan, bahwa unta hanya untuk gabungan sekelompok orang, maka itu keliru. Sedangkan kambing tidak sah, kecuali untuk satu orang (pelaku kurban). Namun pelakunya itu bisa menyertakan orang lain dari anggota keluarganya dalam pahalanya. Adapun unta, boleh untuk pelaku satu orang atau tujuh orang, yang mereka beriuran dalam hal harganya. Kemudian, sepertujuh dari daging kurban unta itu merupakan kurban dari masing-masing tujuh orang. Sapi, dalam hal ini sama hukumnya seperti unta. [Fatwa No. 3.055]
BOLEHKAH DAGING KURBAN DIMAKAN BERSAMA-SAMA?
Pertanyaan:
Lajnah Da’imah Lil Buhuts Al-Ilmiah Wal Ifta ditanya : Orang-orang pedalaman memasak daging kurban bersama-sama dan tidak membagikan daging tersebut. Kemudian mereka berkumpul bersama seperti walimah (pesta). Saya katakan kepada mereka : “Kalian bagi-bagikan lebih utama”. Tetapi mereka menjawab : “Masing-masing kami berkurban dengan satu ekor kurban. Dan setiap hari, kami makan bersama daging kurban tersebut di tempat masing-masing orang yang berkurban di antara kami (secara bergilir)”. Juga dibolehkan memecah-mecahkan tulangnya atau tidak ?
Lajnah Da’imah Lil Buhuts Al-Ilmiah Wal Ifta ditanya : Orang-orang pedalaman memasak daging kurban bersama-sama dan tidak membagikan daging tersebut. Kemudian mereka berkumpul bersama seperti walimah (pesta). Saya katakan kepada mereka : “Kalian bagi-bagikan lebih utama”. Tetapi mereka menjawab : “Masing-masing kami berkurban dengan satu ekor kurban. Dan setiap hari, kami makan bersama daging kurban tersebut di tempat masing-masing orang yang berkurban di antara kami (secara bergilir)”. Juga dibolehkan memecah-mecahkan tulangnya atau tidak ?
Jawaban
Bagi sekelompok orang, diperbolehkan masing-masing untuk menyembelih seekor binatang kurban pada hari-hari Ied, yaitu Idul Adha dan tiga hari sesudahnya (tasyriq). Dan mereka, boleh memecahkan tulangnya, kemudian memasaknya dan memakannya secara bersama-sama tanpa dibagi-bagikan. Sebagaimana diperbolehkan pula mereka membagi-bagikannya di kalangan mereka sebelum atau sesudah dimasak untuk dishadaqahkan. [Fatwa No. 3055]
Bagi sekelompok orang, diperbolehkan masing-masing untuk menyembelih seekor binatang kurban pada hari-hari Ied, yaitu Idul Adha dan tiga hari sesudahnya (tasyriq). Dan mereka, boleh memecahkan tulangnya, kemudian memasaknya dan memakannya secara bersama-sama tanpa dibagi-bagikan. Sebagaimana diperbolehkan pula mereka membagi-bagikannya di kalangan mereka sebelum atau sesudah dimasak untuk dishadaqahkan. [Fatwa No. 3055]
RITUAL QURBAN
Ayat dalam Al Qur'an tentang ritual kurban antara lain : surat Al Kautsar ayat 2: Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkurbanlah (anhar). Sementara hadits yang berkaitan dengan kurban antara lain: “Siapa
yang mendapati dirinya dalam keadaan lapang, lalu ia tidak berqurban,
maka janganlah ia mendekati tempat shalat Ied kami.” (HR. Ahmad dan ibn Majah).
Hadits Zaid ibn Arqam, ia berkata atau mereka berkata: “Wahai
Rasulullah SAW, apakah qurban itu?” Rasulullah menjawab: “Qurban adalah
sunnahnya bapak kalian, Nabi Ibrahim.” Mereka menjawab: “Apa keutamaan
yang kami akan peroleh dengan qurban itu?” Rasulullah menjawab: “Setiap
satu helai rambutnya adalah satu kebaikan.” Mereka menjawab: “Kalau
bulu-bulunya?” Rasulullah menjawab: “Setiap satu helai bulunya juga satu
kebaikan.” HR. Ahmad dan ibn Majah
“Jika
masuk tanggal 10 Dzul Hijjah dan ada salah seorang diantara kalian yang
ingin berqurban, maka hendaklah ia tidak cukur atau memotong kukunya.”
HR. Muslim
“Kami
berqurban bersama Nabi SAW di Hudaibiyah, satu unta untuk tujuh orang,
satu sapi untuk tujuh orang. “ HR. Muslim, Abu Daud, Tirmidzi.
HUKUM QURBAN
Mayoritas ulama dari kalangan sahabat, tabi’in, tabiut tabi’in, dan fuqaha (ahli fiqh) menyatakan bahwa hukum qurban adalah sunnah muakkadah (utama), dan tidak ada seorangpun yang menyatakan wajib, kecuali Abu Hanifah (tabi’in). Ibnu Hazm menyatakan: “Tidak ada seorang sahabat Nabi pun yang menyatakan bahwa qurban itu wajib.
INSTRUMEN EVALUASI DIRI SEKOLAH
EVALUASI DIRI SEKOLAH
SD NEGERI INDRAKILA
Dilaksanakan oleh :
TIM PENGEMBANG SEKOLAH SD NEGERI SINDANG II
UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN SINDANG KABUPATEN MAJALENGKA
|
STANDAR
ISI
|
|
Komponen
|
Indikator
|
1.1. Kurikulum sudah sesuai dan relevan
|
1.1.1. Pengembangan kurikulum pada tingkat satuan
pendidikan menggunakan panduan yang disusun BSNP.
1.1.2. Kurikulum dibuat dengan mempertimbangkan karakteristik
daerah, kebutuhan sosial masyarakat, kondisi budaya, usia peserta didik, dan
kebutuhan pembelajaran.
1.1.3. Kurikulum telah menunjukan adanya alokasi
waktu, rencana program remedial, dan pengayaan bagi siswa.
|
1.2. Sekolah menyediakan
kebutuhan pengembangan pribadi peserta didik
|
1.2.1. Sekolah menyediakan layanan bimbingan dan
konseling untuk memenuhi kebutuhan pengembangan pribadi peserta didik.
1.2.2. Sekolah menyediakan kegiatan ekstra
kurikuler untuk memenuhi kebutuhan pengembangan pribadi peserta didik.
|
1. ISI
|
|||||||
1.1. Kurikulum sudah sesuai dan
relevan
|
|||||||
1.1.1. Pengembangan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan menggunakan
panduan yang disusun BSNP.
|
|||||||
Bukti-Bukti Fisik
|
Ringkasan Deskripsi Indikator Berdasarkan
Bukti Fisik
|
||||||
Doklumen 1 dan 2 kurikulum sekolah dasar negeri sindang ii
|
Kurikulum disusun berdasarkan panduan
penyusuan kurikulum dari BNSP
Kurikulum memuat muatan local yang
disesuaikan dalam kebutuhan daerah.
|
||||||
Tahapan Pengembangan
|
|||||||
|
Tahap ke-4
|
>
|
Tahap ke-3
|
|
Tahap ke-2
|
|
Tahap ke-1
|
Kurikulum sekolah kami
disusun dan dikembangkan sesuai dengan panduan BSNP dan menjadi rujukan bagi
pengembangan kurikulum sekolah lainnya yang memiliki karakteristik yang sama.
|
Kurikulum sekolah kami
disusun dan dikembangkan sesuai dengan panduan BSNP.
|
Kurikulum sekolah kami
disusun mengikuti panduan yang disusun BSNP namun masih memerlukan
pengembangan.
|
Kurikulum sekolah kami belum
sepenuhnya mengikuti panduan yang disusun BSNP.
|
||||
Rekomendasi
:Kurikulum SEBAIKNYA DISUSUN
BERDASARKAN TUJUH PRINSIP PELAKSANAAN KURIKULUM
Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan
pendekatan multi strategi dan
Multi media, sumber belajar dan teknologi
yang memadai.
|
|||||||
1.1. Kurikulum sudah sesuai dan
relevan
|
|||||||
1.1.2. Kurikulum dibuat dengan mempertimbangkan
karakteristik daerah, kebutuhan sosial masyarakat, kondisi budaya, usia
peserta didik, dan kebutuhan pembelajaran.
|
|||||||
Bukti-Bukti Fisik
|
Ringkasan Deskripsi Indikator
Berdasarkan Bukti Fisik
|
||||||
Kurikulum Sekolah SD Negeri Indrakila
dokumen 1 dan 2
|
Sekolah kami Selain Kurikulum sesuai panduan BNSP juga memasukanKurikulum muatan local yang
disesuaikan dengan kebutuhan sekolah dan daerah.
|
||||||
Tahapan Pengembangan
|
|||||||
|
Tahap ke-4
|
>
|
Tahap ke-3
|
|
Tahap ke-2
|
|
Tahap ke-1
|
Kurikulum sekolah kami
disusun dengan mempertimbangkan karakteristik daerah, kebutuhan sosial
masyarakat, kondisi budaya, usia peserta didik, dan kebutuhan pembelajaran
yang terintegrasi dalam silabus setiap mata pelajaran serta menjadi rujukan
kab/kota dalam pengembangan kurikulum lokal.
|
Kurikulum sekolah kami
disusun dengan mempertimbangkan karakteristik daerah, kebutuhan sosial
masyarakat, kondisi budaya, usia peserta didik, dan kebutuhan pembelajaran
dalam silabus setiap mata pelajaran.
|
Kurikulum sekolah kami
disusun dengan mempertimbangkan usia peserta didik dan kebutuhan
pembelajaran.
|
Kurikulum sekolah kami
disusun belum mempertimbangkan karakteristik daerah, kebutuhan sosial
masyarakat, kondisi budaya, usia peserta didik, dan kebutuhan pembelajaran.
|
||||
Rekomendasi :
Kurikulum
sekolah kami sudah memuat Muatan lokan dan sebaiknya dilengkapi dengan buku
siswa , idealnya 1 siswa = 1 buku
|
|||||||
1.1. Kurikulum sudah sesuai dan
relevan
|
|||||||
1.1.3. Kurikulum telah
menunjukan adanya alokasi waktu, rencana program remedial, dan pengayaan bagi
siswa.
|
|||||||
Bukti-Bukti Fisik
|
Ringkasan Deskripsi Indikator
Berdasarkan Bukti Fisik
|
||||||
Struktur Program Kurikulum yang dijabarkan pada Program Semester Jadwal Pelajaran
dan buku perbaikan pengayaan
|
Kurikulum
memuat 8 mata pelajaran dan 3 mata pelajaran muatan lokal
alokasi waktu setiap jam pel 35 menit .
kelas I 27 jam,kelas II 28 Jam kelas III 32 ,dan kelas IV – kelas VI 36 per minggu
Program
semester memuat pelaksanaan pembelajaran tiap pertemuan termasuk pelaksanaan ulangan dan perbaikan
pengayaan
|
||||||
Tahapan Pengembangan
|
|||||||
|
Tahap ke-4
|
>
|
Tahap ke-3
|
|
Tahap ke-2
|
|
Tahap ke-1
|
Struktur kurikulum sekolah
kami telah mengalokasikan waktu yang cukup bagi peserta didik agar dapat
memahami konsep yang baru sebelum melanjutkan ke pelajaran berikutnya dengan
selalu melaksanakan program remedial dan pengayaan yang sistematis untuk setiap
peserta didik.
|
Struktur kurikulum sekolah
kami telah mengalokasikan waktu yang cukup bagi peserta didik agar dapat
memahami konsep yang baru sebelum melanjutkan ke pelajaran berikutnya dengan
selalu melaksanakan program remedial dan pengayaan.
|
Struktur kurikulum sekolah
kami kurang mengalokasikan waktu yang cukup bagi peserta didik agar dapat
memahami konsep yang baru sebelum melanjutkan ke pelajaran berikutnya,
sedangkan program remedial dan pengayaan kadang kala dilaksanakan.
|
Struktur kurikulum sekolah
kami tidak mengalokasikan waktu yang cukup bagi peserta didik agar dapat
memahami konsep yang baru sebelum melanjutkan ke pelajaran berikutnya, serta
program remedial dan pengayaan belum pernah dilaksanakan.
|
||||
Rekomendasi :
Guru sekolah
kami diharapkan membuat program
perbaikan pengayaan untuk setiap ulangan
|
|||||||
1.2. Sekolah menyediakan kebutuhan pengembangan
pribadi peserta didik
|
|||||||
1.2.1. Sekolah menyediakan
layanan bimbingan dan konseling untuk memenuhi kebutuhan pengembangan pribadi
peserta didik.
|
|||||||
Bukti-Bukti Fisik
|
Ringkasan Deskripsi Indikator
Berdasarkan Bukti Fisik
|
||||||
Program Bimbingan Konseling
|
Pelaksanaan bimbingan konseling memuat
perencanaan bimbingan, pelaksanaan bimbingandan tindak lanjut. Yang melipitu
bimbingan belajar, bimbingan kepribadian , bimbingan sosial dan bibimimgam
karier
|
||||||
Tahapan Pengembangan
|
|||||||
|
Tahap ke-4
|
|
Tahap ke-3
|
>
|
Tahap ke-2
|
|
Tahap ke-1
|
Sekolah kami menyediakan
layanan dan bimbingan secara teratur dan berkesinambungan dalam memenuhi
kebutuhan pengembangan pribadi setiap peserta didik, baik yang terprogram
dengan jelas maupun berdasarkan kasus per kasus sesuai kebutuhan peserta
didik.
|
Sekolah kami memberikan
bimbingan secara teratur dan berkesinambungan serta menawarkan pelayanan
konseling dalam memenuhi kebutuhan pengembangan pribadi peserta didik.
|
Sekolah kami masih sangat
terbatas dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling yang memadai dalam
memenuhi kebutuhan pengembangan pribadi peserta didik.
|
Sekolah kami belum mampu
memberikan layanan bimbingan dan konseling bagi peserta didik.
|
||||
Rekomendasi :
Sekolah kami supaya
melaksanakan bimbingan sesuai dengan program yang telah ditentukan
|
|||||||
1.2. Sekolah menyediakan kebutuhan pengembangan
pribadi peserta didik
|
|||||||
1.2.2. Sekolah menyediakan
kegiatan ekstra kurikuler untuk memenuhi kebutuhan pengembangan pribadi
peserta didik.
|
|||||||
Bukti-Bukti Fisik
|
Ringkasan Deskripsi Indikator
Berdasarkan Bukti Fisik
|
||||||
Program Ekstra kurikuler
|
Sekolah kami melakukan ekskul
disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik
seperti pembinaan Olah Raga,
Paskibraka, .Kesenian , Promuka
|
||||||
Tahapan Pengembangan
|
|||||||
|
Tahap ke-4
|
|
Tahap ke-3
|
>
|
Tahap ke-2
|
|
Tahap ke-1
|
Sekolah kami menyediakan
berbagai jenis kegiatan ekstra kurikuler yang disesuaikan dengan minat setiap
peserta didik dan melibatkan masyarakat dalam pengembangan ekstra-
kurikulernya.
|
Sekolah kami sudah
menyediakan beberapa kegiatan ekstra-kurikuler bagi peserta didik yang sesuai
dengan minat sebagian besar peserta didik.
|
Sekolah kami menyediakan
kegiatan ekstra-kurikuler tetapi belum mengakomodir semua kebutuhan
pengembangan pribadi peserta didik.
|
Sekolah kami belum mampu
memberikan kegiatan ekstra-kurikuler bagi peserta didik.
|
||||
Rekomendasi :
Sekolah kami supaya
Melaksanakan Ektrakurikuler yang hasilnya bisa diakses/dibutuhkan oleh
masyarakat lingkungan sekolah
|
|||||||
STANDAR
PROSES
|
|
Komponen
|
Indikator
|
2.1. Silabus sudah sesuai/relevan dengan standar
|
2.1.1. Silabus dikembangkan berdasarkan Standar
Isi (SI), Standar Kompetensi Lulusan (SKL), dan panduan KTSP.
2.1.2.
Pengembangan Silabus dilakukan guru secara mandiri atau berkelompok.
|
2.2. RPP dirancang untuk mencapai pembelajaran
efektif dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik
|
2.2.1.
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) disusun berdasarkan pada
prinsip-prinsip perencanaan pembelajaran.
2.2.2. RPP
memperhatikan perbedaan gender, kemampuan awal, tahap intelektual, minat,
bakat, motivasi belajar, potensi, kemampuan sosial, emosional, gaya belajar,
kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma,
nilai-nilai, dan lingkungan peserta didik.
|
2.3. Sumber belajar dapat diperoleh dengan mudah dan
digunakan secara tepat
|
2.3.1. Siswa dapat mengakses buku panduan, buku
pengayaan, buku referensi, dan sumber belajar lain selain buku pelajaran
dengan mudah.
2.3.2. Guru
menggunakan buku panduan, buku pengayaan, buku referensi, dan sumber belajar
lain selain buku pelajaran secara tepat dalam pembelajaran untuk membantu dan
memotivasi peserta didik.
|
2.4. Pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan
metode yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, kreatif, menantang dan
memotivasi peserta didik
|
2.4.1. Para guru melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan yang rencana pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan,
dan menantang mencakup kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup.
2.4.2. Para peserta didik memperoleh kesempatan
yang sama untuk melakukan ekplorasi dan elaborasi, serta mendapatkan
konfirmasi.
|
2.5. Supervisi dan Evaluasi Proses Pembelajaran
dilaksanakan secara berkala dan berkelanjutan
|
2.5.1. Supervisi dan evaluasi proses pembelajaran
dilakukan pada setiap tahap meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian
hasil pembelajaran.
2.5.2. Supervisi dan evaluasi proses pembelajaran
dilakukan secara berkala dan berkelanjutan oleh Kepala Sekolah dan Pengawas.
|
2. PROSES
|
|||||||
2.1. Silabus sudah sesuai/relevan
dengan standar
|
|||||||
2.1.1. Silabus dikembangkan berdasarkan Standar Isi (SI), Standar
Kompetensi Lulusan (SKL), dan panduan KTSP.
|
|||||||
Bukti-Bukti Fisik
|
Ringkasan Deskripsi Indikator
Berdasarkan Bukti Fisik
|
||||||
Program penyusunan Silabus Semua
Mata Pelajaran
|
1. Silabus setiap mata pelajaran terseusun
sesuai dengan Standsar Isi dan KTSP.
2. Penyusunan Silabus Belum direfiu setiap
tahunnya.
|
||||||
Tahapan Pengembangan
|
|||||||
|
Tahap ke-4
|
>
|
Tahap ke-3
|
|
Tahap ke-2
|
|
Tahap ke-1
|
Silabus kami telah sesuai
dengan SI, SKL, dan panduan KTSP serta telah mempertimbangkan situasi dan
kondisi sekolah.
|
Silabus kami telah sesuai
dengan SI, SKL, dan panduan KTSP.
|
Sebagian silabus kami telah
sesuai dengan SI, SKL, dan panduan KTSP.
|
Silabus kami belum sesuai
dengan SI, SKL, dan panduan KTSP.
|
||||
Rekomendasi :
Sekolah kami dalam mengembangkan silabus mengacu pada BSNP dan direfiu atau dikaji setiap tahun.
|
|||||||
2.1. Silabus sudah sesuai/relevan
dengan standar
|
|||||||
2.1.2. Pengembangan Silabus dilakukan guru secara mandiri atau
berkelompok.
|
|||||||
Bukti-Bukti Fisik
|
Ringkasan Deskripsi Indikator
Berdasarkan Bukti Fisik
|
||||||
Buku Silabuis Setiap Mata Pelajaran
|
Pengembangan Silabus untuk setiap mata pelajaran yang diajarkandan
memuat 7 langkah
|
||||||
Tahapan Pengembangan
|
|||||||
|
Tahap ke-4
|
>
|
Tahap ke-3
|
|
Tahap ke-2
|
|
Tahap ke-1
|
Silabus kami telah dikaji dan
dikembangkan secara teratur oleh guru secara mandiri yang berdampak pada
peningkatan mutu peserta didik.
|
Silabus kami telah dikaji dan
dikembangkan secara teratur oleh guru secara mandiri atau berkelompok.
|
Sebagian silabus kami telah
dikaji dan dikembangkan secara teratur oleh guru secara mandiri atau
berkelompok.
|
Silabus kami belum dikaji dan
dikembangkan secara teratur oleh guru secara mandiri atau berkelompok.
|
||||
Rekomendasi :
Sebaiknya Pengembangan
Silabus dibuat oleh sekolah
|
|||||||
2.2. RPP dirancang untuk mencapai pembelajaran
efektif dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik
|
|||||||
2.2.1. Rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) disusun berdasarkan pada prinsip-prinsip perencanaan
pembelajaran.
|
|||||||
Bukti-Bukti Fisik
|
Ringkasan Deskripsi Indikator
Berdasarkan Bukti Fisik
|
||||||
Program perncanaan penyusunan RPP
|
1. Semua guru menyusun RPP sesuai dengan
Standar isi dan Silabus.
2. 9 orang guru melaksanakan pembelajaran
sesuai dengan RPP.
3. RPP jarang dikaji atau direfiu setiap tahun.
|
||||||
Tahapan Pengembangan
|
|||||||
|
Tahap ke-4
|
|
Tahap ke-3
|
>
|
Tahap ke-2
|
|
Tahap ke-1
|
RPP disusun oleh setiap guru
untuk setiap kompetensi dasar berdasarkan prinsip-prinsip perencanaan
pembelajaran dan direview secara berkala untuk memastikan dampaknya pada
peningkatan hasil belajar peserta didik.
|
RPP disusun oleh setiap guru
untuk setiap kompetensi dasar berdasarkan prinsip-prinsip perencanaan
pembelajaran.
|
Sebagian guru menyusun RPP
sendiri untuk setiap kompetensi dasar berdasarkan prinsip-prinsip perencanaan
pembelajaran.
|
Guru tidak menyusun RPP
sendiri.
|
||||
Rekomendasi :
Sebaiknya sekolah merefiu RPP sendiri sesuai dengan kebutuhan.
|
|||||||
2.2. RPP dirancang untuk mencapai pembelajaran
efektif dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik
|
|||||||
2.2.2. RPP
memperhatikan perbedaan gender, kemampuan awal, tahap intelektual, minat,
bakat, motivasi belajar, potensi, kemampuan sosial, emosional, gaya belajar,
kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma,
nilai-nilai, dan lingkungan peserta didik.
|
|||||||
Bukti-Bukti Fisik
|
Ringkasan Deskripsi Indikator
Berdasarkan Bukti Fisik
|
||||||
Program penyusunan RPP
|
1. Penyusunan RPP memperhatikan memperhatikan
6 prinsip penyusunan yang memuat kebutuhan siswa dan sesuai denga lingkungan
|
||||||
Tahapan Pengembangan
|
|||||||
|
Tahap ke-4
|
>
|
Tahap ke-3
|
|
Tahap ke-2
|
|
Tahap ke-1
|
RPP memperhatikan perbedaan
gender, kemampuan awal, Tahap intelektual, minat, bakat, motivasi belajar,
potensi, kemampuan sosial, emosional, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan
belajar, latar belakang budaya, norma, nilai-nilai, dan lingkungan peserta
didik serta direview oleh para ahli.
|
RPP memperhatikan perbedaan
gender, kemampuan awal, Tahap intelektual, minat, bakat, motivasi belajar,
potensi, kemampuan sosial, emosional, gaya belajar, kebutuhan khusus,
kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai-nilai, dan lingkungan
peserta didik.
|
RPP memperhatikan perbedaan
gender, kemampuan awal, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang
budaya.
|
RPP tidak memperhatikan
perbedaan individual peserta didik.
|
||||
Rekomendasi :
Guru Sekolah
kami supaya membuat RPP untuk setiap pertemuan sesuai dengan program semester
|
|||||||
2.3. Sumber belajar dapat diperoleh dengan
mudah dan digunakan secara tepat
|
|||||||
2.3.1. Siswa
dapat mengakses buku panduan, buku pengayaan, buku referensi, dan sumber
belajar lain selain buku pelajaran dengan mudah.
|
|||||||
Bukti-Bukti Fisik
|
Ringkasan Deskripsi Indikator
Berdasarkan Bukti Fisik
|
||||||
Buku Pelajaran ,Soal-soal Latihan dan Perpustakaan
|
Sumber belajar yang ada ; - buku pelajaran
masih kurang ( 1 buku : 3 siswa)
-buku pengayaan ( LKS ,Soal Latihan dan Bank Soal)
-buku-buku perpustakaan
|
||||||
Tahapan Pengembangan
|
|||||||
|
Tahap ke-4
|
|
Tahap ke-3
|
>
|
Tahap ke-2
|
|
Tahap ke-1
|
Siswa sekolah kami
menggunakan sumber belajar yang dibeli sendiri dan berbagai materi yang
tersedia di perpustakaan sekolah dengan mudah untuk dipinjam dan dipakai di
luar sekolah dalam kurun waktu tidak lebih dari satu minggu dan dapat
diperpanjang, serta dapat mengakses buku sekolah elektronik (BSE) dan materi
lain dari e-library sekolah.
|
Siswa sekolah kami
menggunakan sumber belajar yang dibeli sendiri dan berbagai materi yang
tersedia di perpustakaan sekolah dengan mudah untuk dipinjam dan dipakai di luar
sekolah dalam kurun waktu tidak lebih dari satu minggu dan dapat
diperpanjang, serta dapat mengakses buku sekolah elektronik (BSE).
|
Siswa sekolah kami
menggunakan sumber belajar yang dimiliki sendiri dan beberapa buku teks yang
tersedia di perpustakaan sekolah selama pelajaran berlangsung.
|
Siswa sekolah kami hanya
menggunakan sumber belajar yang dimiliki sendiri.
|
||||
Rekomendasi :
Sekolah kami supaya menambah jumlah buku pelajar untuk 1buku=1 siswa dan memanfaatkan
perpustakaan dan sumber belajar lain
|
|||||||
2.3. Sumber belajar dapat diperoleh dengan
mudah dan digunakan secara tepat
|
|||||||
2.3.2. Guru
menggunakan buku panduan, buku pengayaan, buku referensi, dan sumber belajar
lain selain buku pelajaran secara tepat dalam pembelajaran untuk membantu dan
memotivasi peserta didik.
|
|||||||
Bukti-Bukti Fisik
|
Ringkasan Deskripsi Indikator
Berdasarkan Bukti Fisik
|
||||||
Buku panduan untuk guru
|
Buku panduan untuk guru tiap mata pelajaran sebagai pedoman /pegangan
dalam menyusun materi
|
||||||
Tahapan Pengembangan
|
|||||||
|
Tahap ke-4
|
|
Tahap ke-3
|
>
|
Tahap ke-2
|
|
Tahap ke-1
|
Guru-guru kami menggunakan
berbagai jenis sumber dan media pembelajaran di sekolah serta memanfaatkan
tempat belajar lain di luar sekolah dengan melibatkan siswa.
|
Guru-guru kami menggunakan
buku panduan, buku pengayaan, buku referensi, dan sumber belajar lain selain
buku pelajaran secara tepat dalam pembelajaran untuk membantu dan memotivasi
peserta didik.
|
Guru-guru kami sudah
menggunakan sumber belajar lainnya selain buku pelajaran, namun hanya pada
mata pelajaran tertentu.
|
Guru-guru kami sepenuhnya hanya
bergantung pada buku-buku pelajaran saja dalam melakukan proses pembelajaran.
|
||||
Rekomendasi :
Guru sekolah
kami berupaya menambah reperensi untuk
setiap mata pelajaran dalam memperkaya materi pelajaran
|
|||||||
2.4.
Pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan metode yang interaktif,
inspiratif, menyenangkan, kreatif, menantang dan memotivasi peserta didik
|
|||||||
2.4.1. Para
guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan yang rencana pembelajaran yang
interaktif, inspiratif, menyenangkan, dan menantang mencakup kegiatan
pendahuluan, inti, dan penutup.
|
|||||||
Bukti-Bukti Fisik
|
Ringkasan Deskripsi Indikator
Berdasarkan Bukti Fisik
|
||||||
RPP buatan guru
|
Pembelajaran Mengacu pada prinsip PAIKEM
Langkah –langkah pembelajaran mencakup tiga tahap ; 1. Kegiatan awal
2.Kegiatan Inti
3.Kegiatan akhir
|
||||||
Tahapan Pengembangan
|
|||||||
|
Tahap ke-4
|
>
|
Tahap ke-3
|
|
Tahap ke-2
|
|
Tahap ke-1
|
Guru-guru kami melaksanakan
kegiatan pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, dan
menantang sesuai dengan RPP yang disusunnya serta dijadikan acuan bagi
guru-guru di sekolah lainnya.
|
Guru-guru kami melaksanakan
kegiatan pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan dan menantang
sesuai dengan RPP yang disusunnya.
|
Sebagian guru-guru kami sudah
konsisten melaksanakan kegiatan pembelajaran yang interaktif, inspiratif,
menyenangkan dan menantang sesuai dengan RPP yang disusunnya.
|
Guru-guru kami belum
konsisten melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan RPP yang
disusunnya.
|
||||
Rekomendasi :
Guru sekolah
kami supaya membuat Langkah-langkah pembelajara mengandung ranah EEK
(Eksplorasi , Elaborasi dan Konfermasi
|
|||||||
2.4.
Pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan metode yang interaktif,
inspiratif, menyenangkan, kreatif, menantang dan memotivasi peserta didik
|
|||||||
2.4.2. Para
peserta didik memperoleh kesempatan yang sama untuk melakukan ekplorasi dan
elaborasi, serta mendapatkan konfirmasi.
|
|||||||
Bukti-Bukti Fisik
|
Ringkasan Deskripsi Indikator
Berdasarkan Bukti Fisik
|
||||||
Langkah –langkah Pembelajaran RPP
|
Pembelajaran Mengacu pada prinsip PAIKEM
Langkah –langkah pembelajaran mencakup tiga tahap ; 1. Kegiatan awal
2.Kegiatan Inti
3.Kegiatan akhir
|
||||||
Tahapan Pengembangan
|
|||||||
|
Tahap ke-4
|
>
|
Tahap ke-3
|
|
Tahap ke-2
|
|
Tahap ke-1
|
Guru-guru kami melaksanakan
kegiatan pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, dan
menantang sesuai dengan RPP yang disusunnya serta dijadikan acuan bagi
guru-guru di sekolah lainnya.
|
Guru-guru kami melaksanakan
kegiatan pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan dan menantang
sesuai dengan RPP yang disusunnya.
|
Sebagian guru-guru kami sudah
konsisten melaksanakan kegiatan pembelajaran yang interaktif, inspiratif,
menyenangkan dan menantang sesuai dengan RPP yang disusunnya.
|
Guru-guru kami belum
konsisten melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan RPP yang
disusunnya.
|
||||
Rekomendasi :
Guru sekolah
kami harus mengunakan alat peraga yang
tepat untuk memperjelas pemahaman siswa dalam menstransfer materi pelajaran
|
|||||||
2.5. Supervisi dan Evaluasi Proses Pembelajaran
dilaksanakan secara berkala dan berkelanjutan
|
|||||||
2.5.1. Supervisi dan evaluasi proses pembelajaran
dilakukan pada setiap tahap meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian
hasil pembelajaran.
|
|||||||
Bukti-Bukti Fisik
|
Ringkasan Deskripsi Indikator
Berdasarkan Bukti Fisik
|
||||||
Buku Supervisi ;
Buku Perencanaan
Buku Pelaksanaan
Buku Penilaian hasil belajar
|
Perencanaan/Program Supervisi memuat ;
alokasi waktu, guru yang disupervisi dan aspek yang disupervisi
Pelaksanaan memuat ; uraian masalah yang
ditemukan dan solusi /pemecahan masalah
Penilaian hasil belajar memuat ; nilai
yang diperoleh siswa setelah pelaksanaan pembelajara
|
||||||
Tahapan Pengembangan
|
|||||||
|
Tahap ke-4
|
>
|
Tahap ke-3
|
|
Tahap ke-2
|
|
Tahap ke-1
|
Proses pembelajaran di
sekolah kami disupervisi dan dievaluasi mulai dari tahap perencanaan,
pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran termasuk program tindak lanjut.
|
Proses pembelajaran di
sekolah kami disupervisi dan dievaluasi mulai dari tahap perencanaan,
pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran.
|
Proses pembelajaran di
sekolah kami disupervisi dan dievaluasi hanya pada tahapan tertentu saja.
|
Proses pembelajaran di
sekolah kami tidak disupervisi dan dievaluasi mulai dari tahap perencanaan,
pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran.
|
||||
Rekomendasi :
Kepala sekolah
supaya memberi tindak lanjut dari
hasil supervise yang telah dilakukan dengan sambung rasa , memberi contoh,
diskusi , dan mengirim ke diklat/KKG
|
|||||||
2.5. Supervisi dan Evaluasi Proses Pembelajaran
dilaksanakan secara berkala dan berkelanjutan
|
|||||||
2.5.2. Supervisi dan evaluasi
proses pembelajaran dilakukan secara berkala dan berkelanjutan oleh Kepala
Sekolah dan Pengawas.
|
|||||||
Bukti-Bukti Fisik
|
Ringkasan Deskripsi Indikator
Berdasarkan Bukti Fisik
|
||||||
Buku Supervisi ;
Buku Perencanaan
Buku Pelaksanaan
Buku Penilaian hasil belajar
|
Perencanaan/Program Supervisi memuat ;
alokasi waktu, guru yang disupervisi dan aspek yang disupervisi
Pelaksanaan memuat ; uraian masalah yang
ditemukan dan solusi /pemecahan masalah
Penilaian hasil belajar memuat ; nilai
yang diperoleh siswa setelah pelaksanaan pembelajara
|
||||||
Tahapan Pengembangan
|
|||||||
|
Tahap ke-4
|
>
|
Tahap ke-3
|
|
Tahap ke-2
|
|
Tahap ke-1
|
Supervisi dan Evaluasi proses
pembelajaran dilakukan secara berkala dan berkelanjutan oleh Kepala Sekolah,
teman sejawat dan Pengawas serta melibatkan peserta didik.
|
Supervisi dan Evaluasi proses
pembelajaran dilakukan secara berkala dan berkelanjutan oleh Kepala Sekolah
dan Pengawas.
|
Supervisi dan evaluasi proses
pembelajaran dilakukan secara berkala oleh kepala sekolah dan pengawas tetapi
tidak ditindaklanjuti.
|
Supervisi dan Evaluasi proses
pembelajaran hanya dilakukan oleh pengawas.
|
||||
Rekomendasi :
Kepala Sekolah
supaya melaporkan hasil supervisi kepada pemangku pepentingan ; komite
sekolah dan pengawas sekolah
|
|||||||
STANDAR
KOMPETENSI
LULUSAN
|
|
Komponen
|
Indikator
|
3.1. Peserta
didik dapat mencapai target akademis yang diharapkan
|
3.1.1.
Peserta didik memperlihatkan kemajuan yang lebih baik dalam mencapai target
yang ditetapkan SKL.
3.1.2. Peserta didik memperlihatkan kemajuan sebagai
pembelajar yang mandiri.
3.1.3.
Peserta didik memperlihatkan motivasi belajar dan rasa percaya diri yang
tinggi.
|
3.2. Peserta
didik dapat mengembangkan potensi penuh mereka sebagai anggota masyarakat
|
3.2.1.
Sekolah mengembangkan kepribadian peserta didik.
3.2.2.
Sekolah mengembangkan keterampilan hidup.
3.2.3.
Sekolah mengembangkan nilai-nilai agama, budaya, dan pemahaman atas sikap
yang dapat diterima.
|
3. KOMPETENSI LULUSAN
|
|||||||||||
3.1. Peserta
didik dapat mencapai target akademis yang diharapkan
|
|||||||||||
3.1.1. Peserta didik
memperlihatkan kemajuan yang lebih baik dalam mencapai target yang ditetapkan
SKL.
|
|||||||||||
Bukti-Bukti Fisik
|
Ringkasan Deskripsi Indikator
Berdasarkan Bukti Fisik
|
||||||||||
-Nilai
rata-rata Ujian 6,25
-Nilai
Rapor dibawah standar
Nasional
untuk semua mata
pelajaran
-Mayoritas lulusan diterima di
Perguruan Tinggi Negeri
|
-Melihat bukti fisik yang ada sekolah
kami Semua siswa kelas XII dalam pencapaian nilai ujian
sudah melebihi standar ketuntasan belajar Nasional.
- Pencapaian prestasi akademik
siswa setiap tahun mengalami kemajuan
|
||||||||||
Tahapan Pengembangan
|
|||||||||||
|
Tahap ke-4
|
V
|
Tahap ke-3
|
|
Tahap ke-2
|
|
Tahap ke-1
|
||||
Peserta didik memperlihatkan
kemajuan yang lebih baik melebihi standar kompetensi kelulusan, percaya diri,
dan memiliki harapan yang tinggi dalam berprestasi.
|
Peserta didik memperlihatkan
kemajuan yang lebih baik dalam mencapai target yang ditetapkan dalam SKL.
|
Peserta didik memperlihatkan
prestasi belajar yang lebih baik, namun tidak konsisten.
|
Hasil belajar peserta didik
masih di bawah SKL.
|
||||||||
Rekomendasi :
Dengan melihat bukti fisik yang ada ternyata siswa masih mengalami
nilai raport di bawah standar nasional untuk semua mata pelajaran, Oleh
karena itu diharapkan para guru dalam menyampaikan materi pembelajaran
mengacu pada Standar Pendidikan yang ditetapkan BSNP.
|
|||||||||||
3.1. Peserta
didik dapat mencapai target akademis yang diharapkan
|
|||||||||||
3.1.2. Peserta didik memperlihatkan kemajuan sebagai pembelajar yang
mandiri.
|
|||||||||||
Bukti-Bukti Fisik
|
Ringkasan Deskripsi Indikator
Berdasarkan Bukti Fisik
|
||||||||||
-Buku Program Bimbingan
Konseling
-Program Pelaksanaan
Bimbingan
Konseling
|
-Semua siswa di sekolah kami berperilaku
sesuai dengan nilai dan norma yang ditetapkan oleh
Sekolah
-Melaksanakan ajaran agama dalam
kehidupan sehari hari secara konsisten
-Diberbagai jenis kegiatan di sekolah 80
% potensi dan minat siswa sudah diarahkan dan mengalami
Perkembangan
|
||||||||||
Tahapan Pengembangan
|
|||||||||||
|
Tahap ke-4
|
|
Tahap ke-3
|
V
|
Tahap ke-2
|
|
Tahap ke-1
|
||||
Peserta didik kami
mengembangkan keterampilan berpikir logis, kritis, dan analititis serta
mengembangkan kreatifitas mereka.
|
Peserta didik kami mampu
menjadi pembelajar yang mandiri.
|
Sebagian peserta didik kami
mampu menjadi pembelajar yang mandiri.
|
Peserta didik kami belum
mampu menjadi pembelajar yang mandiri.
|
||||||||
Rekomendasi :
Diharapkan kepada pihak
sekolah terutama guru untuk
mengarahkan siswa yang belum berpartisifasi dalam berbagai kegiatan yang
diadakan sekolah sesuai dengan bakat dan minat siswa khususnya yang 20 % dari
jumlah siswa nyang ada.
|
|||||||||||
STANDAR
PENDIDIK
DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
|
|
Komponen
|
Indikator
|
4.1. Pemenuhanjumlahpendidikdantenagakependidikansudahmemadai
|
4.1.1. Jumlahpendidikmemenuhistandar.
4.1.2. Jumlahtenagakependidikanmemenuhistandar.
|
4.2.
Kualifikasipendidikdantenagakependidikansudahmemadai
|
4.2.1. Kualifikasipendidikmemenuhistandar
4.2.2. Kualifikasitenagakependidikanmemenuhistandar
|
4.3.
Kompetensipendidikdantenagakependidikansudahmemadai
|
4.3.1. Kompetensipendidikmemenuhistandar
4.3.2. Kompetensitenagakependidikanmemenuhistandar
|
4. PENDIDIK DAN
TENAGA KEPENDIDIKAN
|
|||||||
4.1. Pemenuhan jumlah pendidik
dan tenaga kependidikan sudah memadai
|
|||||||
4.1.1.
Jumlahpendidikmemenuhistandar.
|
|||||||
Bukti-BuktiFisik
|
Ringkasan Deskripsi Indikator Berdasarkan
Bukti Fisik
|
||||||
·
Kepala
Sekolah 1 orang KUALIFIKASI S 1
·
6 orang guru kelas S1 = 3 GURU , DII = 3 GURU
·
2
guru mata pelajaran DII
|
Guru mata pelajaran yang penugasannya ditetapkan oleh
Masing-masing satuan pendidikan sesuai dengan keperluan
|
||||||
TahapanPengembangan
|
|||||||
|
Tahap ke-4
|
>
|
Tahap ke-3
|
|
Tahap ke-2
|
|
Tahap ke-1
|
Jumlahpendidik di sekolah kami
sangatmemadaiuntukmemberikanlayananpembelajarandengankualitastinggibagisemuapesertadidik,
termasukpesertadidik yang mempunyaikebutuhankhusus.
|
Jumlahpendidik di sekolah kami sudahmemadaisesuaidenganstandar
yang ditetapkan.
|
Jumlahpendidik di sekolah kami sudahmemadaisesuaidengansyarat
minimal yang ditentukan.
|
Jumlahpendidik di sekolah kami belummemadaisesuaidengansyarat
minimal yang ditentukan.
|
||||
Rekomendasi :
Sekolah kami
mengupayakan jumlah pendidik
sama dengan jumlah rombel dan 1 guru agama islam, 1 guru olah raga
|
|||||||
4.1.
Pemenuhanjumlahpendidikdantenagakependidikansudahmemadai
|
||||||||
4.1.2.
Jumlahtenagakependidikanmemenuhistandar.
|
||||||||
Bukti-BuktiFisik
|
Ringkasan Deskripsi Indikator Berdasarkan
Bukti Fisik
|
|||||||
Tidak ada tenaga kependidikan
|
|
|||||||
TahapanPengembangan
|
||||||||
|
Tahap ke-4
|
|
Tahap ke-3
|
|
Tahap ke-2
|
>
|
Tahap ke-1
|
|
Sekolah kami memilikitenagakependidikandenganjumlah yang
sangatmemadaiuntukmemberikanlayananpendidikandengankualitastinggibagisemuapesertadidik,
termasukpesertadidik yang mempunyaikebutuhankhusus.
|
Sekolah kami memilikijumlahtenagakependidikan yang memadaisesuaidenganstandar
yang ditetapkan, termasukuntukmenanganipesertadidik yang
mengalamikesulitanbelajar.
|
Jumlahtenagakependidikan di sekolah kami
sudahmemadaisesuaidengansyarat minimal yang ditentukan.
|
Jumlahtenagakependidikan di sekolah kami belummemadaisesuaidengansyarat
minimal yang ditentukan.
|
|||||
Rekomendasi :
KepalaSekolah mengusulkan:
Kepala Administrasi, Kepala Perpustakaan, Kepala Laboratorium
IPA, Petugas layanan khusus yang jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan
|
||||||||
4.2. Kualifikasipendidikdantenagakependidikansudahmemadai
|
|||||||
4.2.1.
Kualifikasipendidikmemenuhistandar.
|
|||||||
Bukti-BuktiFisik
|
Ringkasan Deskripsi Indikator Berdasarkan
Bukti Fisik
|
||||||
·
Kepala
Sekolah 1 orang KUALIFIKASI S 1
·
6 orang guru kelas S1 = 3 GURU , DII = 3 GURU
·
2
guru mata pelajaran DII
|
|
||||||
TahapanPengembangan
|
|||||||
|
Tahap ke-4
|
|
Tahap ke-3
|
>
|
Tahap ke-2
|
|
Tahap ke-1
|
Sekolah kami memilikipendidikdengankualifikasi yang
sangatmemadaidaristandar yang
ditentukanuntukmemberikanpengalamanbelajardengankualitastinggibagisemuapesertadidik,
termasukpesertadidik yang mempunyaikebutuhankhusus.
|
Kualifikasipendidik di sekolah kami sudahmemadaisesuaidenganstandar
yang ditetapkan, termasukuntukmenanganipesertadidik yang
mengalamikesulitanbelajar.
|
Kualifikasipendidik di sekolah kami
sudahmemadaisesuaidengansyarat minimal yang ditentukan.
|
Kualifikasipendidik di sekolah kami belummemadaisesuaidengansyarat
minimal yang ditentukan.
|
||||
Rekomendasi :
Sekolah kami
masih memiliki guru yg tidak sesuai kualifikasi pendidikannya dengan yang
dibutuhkan agar meningkatkan kualifikasinya
|
|||||||
4.2. Kualifikasipendidikdantenagakependidikansudahmemadai
|
||||||||
4.2.2.
Kualifikasitenagakependidikanmemenuhistandar.
|
||||||||
Bukti-BuktiFisik
|
Ringkasan Deskripsi Indikator Berdasarkan
Bukti Fisik
|
|||||||
|
|
|||||||
TahapanPengembangan
|
||||||||
|
Tahap ke-4
|
|
Tahap ke-3
|
|
Tahap ke-2
|
>
|
Tahap ke-1
|
|
Sekolah kami memilikitenagakependidikandengankualifikasi yang
sangatmemadaiuntukmemberikanpengalamanbelajardengankualitastinggibagisemuapesertadidik,
termasukpesertadidik yang mempunyaikebutuhankhusus.
|
Kualifikasipendidik di sekolah kami
sudahmemadaisesuaidenganstandar yang ditetapkan,
termasukuntukmenanganipesertadidik yang mengalamikesulitanbelajar.
|
Kualifikasi tenaga kependidikan di sekolah kami sudah
memadai sesuai dengan syarat minimal yang ditentukan.
|
Kualifikasi tenaga kependidikan di sekolah kami belum
memadai sesuai dengan syarat minimal yang ditentukan.
|
|||||
Rekomendasi :
Sekolah
mengusulkan pengangkatan tenaga kependidikan
|
||||||||
4.3.
Kompetensipendidikdantenagakependidikansudahmemadai
|
||||||||
4.3.1.
Kompetensipendidikmemenuhistandar.
|
||||||||
Bukti-BuktiFisik
|
Ringkasan Deskripsi Indikator Berdasarkan
Bukti Fisik
|
|||||||
Tenaga
pendidik kualifikasi S1 = 4 ORANG
|
Kompetensi Guru
|
|||||||
TahapanPengembangan
|
||||||||
|
Tahap ke-4
|
|
Tahap ke-3
|
>
|
Tahap ke-2
|
|
Tahap ke-1
|
|
Sekolah kami memilikipendidikdengankompetensi yang
sangatmemadaiuntukmemberikanpengalamanbelajardengankualitastinggibagisemuapesertadidik,
termasukpesertadidik yang mempunyaikebutuhankhusus.
|
Kompetensipendidik di sekolah kami sudahmemadaisesuaidenganstandar
yang ditetapkan, termasukuntukmenanganipesertadidik yang
mengalamikesulitanbelajar.
|
Kompetensipendidik di sekolah kami
sudahmemadaisesuaidengansyarat minimal yang ditentukan.
|
Kompetensipendidik di sekolah kami
belummemadaisesuaidengansyarat minimal yang ditentukan.
|
|||||
Rekomendasi :
Sekolah kami
supaya berupaya meningkatkan kemampuan gurunya diantaranya melalui pemberdayaan KKG
atau diklat
|
||||||||
4.3.
Kompetensipendidikdantenagakependidikansudahmemadai
|
|||||||
4.3.2.
Kompetensitenagakependidikanmemenuhistandar
|
|||||||
Bukti-BuktiFisik
|
Ringkasan Deskripsi Indikator Berdasarkan
Bukti Fisik
|
||||||
|
|
||||||
TahapanPengembangan
|
|||||||
|
Tahap ke-4
|
|
Tahap ke-3
|
|
Tahap ke-2
|
>
|
Tahap ke-1
|
Sekolah kami memilikitenagakependidikandengankompetensi yang sangatmemadaiuntukmemberikanpengalamanbelajardengankualitastinggibagisemuapesertadidik,
termasukpesertadidik yang mempunyaikebutuhankhusus.
|
Kompetensipendidik di sekolah kami
sudahmemadaisesuaidenganstandar yang ditetapkan,
termasukuntukmenanganipesertadidik yang mengalamikesulitanbelajar.
|
Kompetensitenagakependidikan di sekolah kami
sudahmemadaisesuaidengansyarat minimal yang ditentukan.
|
Kompetensitenagakependidikan di sekolah kami
belummemadaisesuaidengansyarat minimal yang ditentukan.
|
||||
Rekomendasi :
Sekolah kami
Belum ada tenag kependidikan
|
|||||||
5. SARANA DAN PRASARANA
|
||||||||
5.1. Saranasekolahsudahmemadai
|
||||||||
5.1.1.
Sekolahmemenuhistandarterkaitdenganukuranruangan, jumlahruangan,
persyaratanuntuksistemventilasi, danlainnya.
|
||||||||
Bukti-BuktiFisik
|
Ringkasan Deskripsi Indikator
Berdasarkan Bukti Fisik
|
|||||||
1.Bangunan 414 m2
2. Rungan :
a. R. Kelas : 6
b. R. KS : 1(24 m2)
c. R. Perpus: 1(24 m2)
d. R. Komputer : 1 (32 m2)
e. R.Lab.IPA : 1 (64m2)
f. R.GURU : 1(64m2)
g. R.Ibadah :1 (64m2)
h. R.UKS : 1 (16m2)
i. RJamban : 6 buah
j. Gudang : 4 m2
k. Tmpt OR ; 450m2
|
1. Luas bangunan kami dibandingkan dengan Rasio Minimum
luaslahanterhadappesertadidik sudah memenuhi
standar minimum.
2.
Ruang :
a.
Ruangkelassamadenganbanyakrombonganbelajar.
b.
Rasio ukuran ruang
kelas dengan siswatidakmemenuhi
standar
c.
Ruangan Perpustakaantidak memenuhi standar
d.
Ruangan Komputertidakmemenuhi rasio perbandingan
peserta didik
e.
Ruangan Lab. IPAtidak memenuhi standar, Lab Biologi,
Kimia dan Fisika masih menyatu
f.
Ruangan Guru masih menyatu dantidak memenuhi standar yang diharapkan
g.
Tempat Ibadah/Mushola
sudah memenuhi standar
h.
Jamban sudah memenuhi
stndar dan Rasio
i.
Gudangtidakmemenuhi standar
j.
Lapangan Tempat olahragatidakmemenuhi rasio
|
|||||||
TahapanPengembangan
|
||||||||
|
Tahap ke-4
|
|
Tahap ke-3
|
|
Tahap ke-2
|
v
|
Tahap ke-1
|
|
Sekolah kami
memilikibangunangedung yang ukuran, ventilasi,
dankelengkapanlainnyamelebihiketentuandalam SNP.
|
Sekolah kami memenuhi SNP
terkaitdenganukuranruangan, jumlahruangan, persyaratanuntuksistemventilasi,
danlainnya.
|
Sekolah kami memenuhi SPM
terkaitdenganukuranruangan, jumlahruangan, persyaratanuntuksistemventilasi,
danlainnya.
|
Sekolah kami belummemenuhi
SPM terkaitdenganukuranruangan, jumlahruangan,
persyaratanuntuksistemventilasi, danlainnya.
|
|||||
Rekomendasi :
Ruangan-ruangan yangtidakdan yang belum memenuhi standar dan rasio perlu pengembangan
lebih lanjut supaya memenuhi persyaratan minimal yang telah ditetapkan.
|
||||||||
5.1. Saranasekolahsudahmemadai
|
|||||||
5.1.2.
Sekolahmemenuhistandarterkaitdenganjumlahpesertadidikdalamrombonganbelajar.
|
|||||||
Bukti-BuktiFisik
|
Ringkasan Deskripsi Indikator
Berdasarkan Bukti Fisik
|
||||||
Rombel = 6 kelas
|
Banyak ruang kelas sama dengan banyak rombongan
belajar.
Jumlah siswa per kelas
|
||||||
TahapanPengembangan
|
|||||||
|
Tahap ke-4
|
|
Tahap ke-3
|
|
Tahap ke-2
|
>
|
Tahap ke-1
|
Jumlahpesertadidik di
dalamrombonganbelajar kami lebihkecildari yang ditetapkandalam SNP, agar
dapatlebihmeningkatkanmutu proses pembelajaran.
|
Sekolah kami memenuhi SNP
dalamhaljumlahpesertadidikpadasetiaprombonganbelajar.
|
Sekolah kami memenuhi SPM
dalamhaljumlahpesertadidikpadasetiaprombonganbelajar.
|
Sekolah kami belummemenuhi
SPM dalamhaljumlahpesertadidikpadasetiaprombonganbelajar.
|
||||
Rekomendasi :
Jumlah rombel sudah sesuai dengan jumlah kelas, tetapi ukuran belum
memenuhi persyaratan dan perlu pengembangan lebih lanjut
Sekolah mengupayakan kelas ideal dengan jumlah
siswa jangan lebih dari ketentuan
|
|||||||
5.1. Saranasekolahsudahmemadai
|
|||||||
5.1.3.
Sekolahmemenuhistandarterkaitdenganpenyediaanalatdansumberbelajartermasukbukupelajaran.
|
|||||||
Bukti-BuktiFisik
|
Ringkasan Deskripsi Indikator
Berdasarkan Bukti Fisik
|
||||||
Alat Peraga KIT
IPA,
MATEMATIKA, B.
INDONESIA,PETA ,GLOBE,GAMBAR-GAMBAR
|
Alat Peraga / Media Pembelajaran yg
sesuai untuk sejumlah mata pelajaran
Buku sumber yang ideal 1 siswa = 1 buku
Suber belajar lain
|
||||||
TahapanPengembangan
|
|||||||
|
Tahap ke-4
|
|
Tahap ke-3
|
>
|
Tahap ke-2
|
|
Tahap ke-1
|
Sekolah kami
memilikialatdansumberbelajar yang melebihidariketetapandalam SNP yang
digunakanuntukmeningkatkanmutu proses pembelajaran.
|
Sekolah kami
memilikidanmenggunakanalatsertasumberbelajarsesuaidengan SNP.
|
Sekolah kami
memilikidanmenggunakanalatsertasumberbelajarsesuaidengan SPM.
|
Sekolah kami
belummemilikidanmenggunakanalatsertasumberbelajarsesuaidengan SPM.
|
||||
Rekomendasi :
Guru dan siswa berupaya membuat alat peraga sederhana yang
sesuai dengan kebutuhan dari bahan yang ada di lingkungan sekitar sekolah
|
|||||||
5.2. Sekolahdalamkondisiterpeliharadanbaik
|
|||||||
5.2.1.
Pemeliharaanbangunandilaksanakansecaraberkalasesuaidenganpersyaratanstandar.
|
|||||||
Bukti-BuktiFisik
|
Ringkasan Deskripsi Indikator
Berdasarkan Bukti Fisik
|
||||||
Pemeliharaan bangunan tiap satu tahun
|
1.
Pemeliharaan
bangunan telah memenuhi standar.
|
||||||
TahapanPengembangan
|
|||||||
v
|
Tahap ke-4
|
>
|
Tahap ke-3
|
|
Tahap ke-2
|
|
Tahap ke-1
|
Pemeliharaanbangunan di
sekolah kami dilaksanakansecararutinmelebihiwaktu yang ditetapkandalam SNP
dancatatanpemeliharaanterekamdenganbaik.
|
Pemeliharaanbangunan di
sekolah kami dilaksanakansecaraberkalasesuaidengan SNP.
|
Pemeliharaanbangunan di
sekolah kami barumelakukanpemeliharaanrutinsepertikebersihanruangan.
|
Pemeliharaanbangunan di
sekolahkamitidakdilaksanakansecararutin.
Sebagiangedungsekolah kami di bawahstandar,
harusdiperbaikidandibersihkanataudiganti.
|
||||
Rekomendasi :
Sekolah kami
supaya mencanangkan lingkungan hijau
di halaman sekolah
|
|||||||
5.2. Sekolahdalamkondisiterpeliharadanbaik
|
|||||||
5.2.2.
Bangunanamandannyamanuntuksemuapesertadidikdanmemberikemudahankepadapesertadidik
yang berkebutuhankhusus.
|
|||||||
Bukti-BuktiFisik
|
Ringkasan Deskripsi Indikator
Berdasarkan Bukti Fisik
|
||||||
|
Belum ada pagar
pembatas sekolah untuk menjaga keamanan dan kenyamanan warga sekolah
|
||||||
TahapanPengembangan
|
|||||||
|
Tahap ke-4
|
|
Tahap ke-3
|
>
|
Tahap ke-2
|
|
Tahap ke-1
|
Setiap orang yang
datangkesekolah kami, selainwargasekolahtermasuk yang berkebutuhankhusus,
dapatmerasakankeamanandankenyamanandalamsetiapbangunan yang ada.
|
Bangunan di sekolah kami
amandannyamanuntuksemuapesertadidikdanmemberikemudahankepadapesertadidik yang
berkebutuhankhusus.
|
Bangunan yang ada di sekolah
kami
amanbagipesertadidiknamunmasihbelumnyamandanmemberikemudahanbagipesertadidik
yang berkebutuhankhusus.
|
Sebagianbangunan di sekolah
kami masihbelummemenuhistandarkeamanandankenyamananbagipesertadidik,
termasukbagimereka yang berkebutuhankhusus.
|
||||
Rekomendasi :
Sekolah kami supaya mengupayakan pembuatan pagar
pembatas sekolah untuk menjaga keamanan dan kenyamanan warga sekolah
|
|||||||
STANDAR
PENGELOLAAN
|
|
Komponen
|
Indikator
|
6.1. Kinerja pengelolaan sekolah berdasarkan kerja
tim dan kemitraan yang kuat dengan visi dan misi yang jelas dan diketahui
oleh semua pihak
|
6.1.1. Sekolah merumuskan visi dan misi serta
disosialisasikan kepada warga sekolah dan pemangku kepentingan.
6.1.2. Pengelolaan
sekolah menunjukkan adanya kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan,
dan akuntabilitas.
|
6.2. Rencana kerja
sekolah mencantumkan tujuan yang jelas untuk program peningkatan dan
perbaikan berkelanjutan yang tersosialisasikan dengan baik
|
6.2.1. Sekolah
merumuskan rencana kerja dengan tujuan yang jelas untuk peningkatan dan
perbaikan berkelanjutan.
6.2.2. Sekolah
mensosialisasikan rencana kerja yang berbasis tujuan untuk peningkatan dan
perbaikan berkelanjutan kepada warga sekolah dan pihak-pihak yang
berkepentingan.
|
6.3. Rencana
Pengembangan Sekolah/Rencana Kerja Sekolah berdampak terhadap peningkatan
hasil belajar
|
6.3.1. Rencana Kerja
tahunan dinyatakan dalam rencana kegiatan dan anggaran sekolah dilaksanakan
berdasarkan rencana jangka menengah (renstra)
6.3.2. Sekolah
melakukan evaluasi diri terhadap kinerja sekolah secara berkelanjutan untuk melihat
dampaknya terhadap peningkatan hasil belajar
6.3.3. Sekolah
menetapkan prioritas indikator untuk mengukur, menilai kinerja, dan melakukan
perbaikan berdasarkan hasil evaluasi diri dengan memfokuskan pada peningkatan
hasil belajar
|
6.4. Pengumpulan dan
penggunaan data yang handal dan valid
|
6.4.1. Sekolah
mengelola sistem informasi pengelolaan dengan cara yang efektif, efisien dan
dapat dipertanggungjawabkan
6.4.2. Sekolah
menyediakan sistem informasi yang efisien, efektif, dan dapat diakses
|
6.5. Pemberian dukungan dan kesempatan pengembangan
profesi bagi para pendidik dan tenaga kependidikan
|
6.5.1. Sekolah meningkatkan keefektifan kinerja
pendidik dan tenaga kependidikan dan pengembangan profesi pendidik dan tenaga
kependidikan
6.5.2. Supervisi dan evaluasi pendidik dan tenaga
kependidikan sesuai dengan standar nasional
|
6.6. Masyarakat mengambil
bagian dalam kehidupan sekolah
|
6.6.1. Warga sekolah
terlibat dalam pengelolaan kegiatan akademis dan nonakademis.
6.6.2. Sekolah melibatkan anggota masyarakat
khususnya pengelolaan kegiatan nonakademis.
|
6. PENGELOLAAN
|
|||||||
6.1. Kinerja
pengelolaan sekolah berdasarkan kerja tim dan kemitraan yang kuat dengan visi
dan misi yang jelas dan diketahui oleh semua pihak
|
|||||||
6.1.1. Sekolah merumuskan
visi dan misi serta disosialisasikan kepada warga sekolah dan pemangku
kepentingan.
|
|||||||
Bukti-Bukti Fisik
|
Ringkasan Deskripsi Indikator
Berdasarkan Bukti Fisik
|
||||||
Kurikulum aekolah
Papan d inding
Spanduk visi misi
|
Arah pandang yang
hendak dicapai/ cita-cita, pelaksanaan pengemban ciata cita yang mulia
|
||||||
Tahapan Pengembangan
|
|||||||
|
Tahap ke-4
|
>
|
Tahap ke-3
|
|
Tahap ke-2
|
|
Tahap ke-1
|
Sekolah kami memiliki visi
dan misi yang dirumuskan buttom-up dan tersosialisikan kepada seluruh
pemangku kepentingan serta direview secara berkala sesuai dengan situasi,
kondisi dan kebutuhan sekolah.
|
Sekolah kami memiliki visi
dan misi yang dirumuskan buttom-up dari seluruh warga sekolah dan
tersosialisasikan kepada seluruh pemangku kepentingan.
|
Sekolah kami memiliki visi
dan misi namun belum dirumuskan secara bersama dan belum tersosialisasikan di
seluruh warga sekolah.
|
Sekolah kami belum memiliki
visi dan misi yang jelas yang dirumuskan bersama oleh warga sekolah.
|
||||
Rekomendasi :
Sekolah kami
supaya menetapkan visi dan misi yang terukur , mudah dipahami , dan bisa dilaksanakan paling lama 4 tahun
|
|||||||
6.1. Kinerja
pengelolaan sekolah berdasarkan kerja tim dan kemitraan yang kuat dengan visi
dan misi yang jelas dan diketahui oleh semua pihak
|
|||||||
6.1.2. Pengelolaan sekolah menunjukkan adanya kemandirian, kemitraan,
partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas.
|
|||||||
Bukti-Bukti Fisik
|
Ringkasan Deskripsi Indikator
Berdasarkan Bukti Fisik
|
||||||
Administrasi manajerial sekolah
|
Buku administrasi Manajerial sekolah
|
||||||
Tahapan Pengembangan
|
|||||||
|
Tahap ke-4
|
|
Tahap ke-3
|
>
|
Tahap ke-2
|
|
Tahap ke-1
|
Sekolah kami mendorong
kemandirian dan kemitraan dengan semua pemangku kepentingan untuk
meningkatkan kemampuan dalam pengelolaan sekolah secara mandiri,
partisipatif, kolaboratif dan akuntabel serta mampu memunculkan potensi warga
sekolah untuk turut serta mengembangkan pengelolaan sekolah.
|
Sekolah kami mendorong
kemandirian dan kemitraan dengan semua pemangku kepentingan untuk
meningkatkan kemampuan dalam pengelolaan sekolah secara mandiri,
partisipatif, kolaboratif dan akuntabel,
|
Sekolah kami mendorong
kemandirian dan kemitraan dengan semua pemangku kepentingan untuk
meningkatkan kemampuan dalam pengelolaan sekolah namun prosesnya belum
sepenuhnya dilaksanakan secara mandiri, partisipatif, kolaboratif dan
akuntabel
|
Sekolah kami belum
mengembangkan pola kemandirian dan kemitraan dengan semua pemangku
kepentingan untuk meningkatkan kemampuan dalam pengelolaan sekolah.
|
||||
Rekomendasi :
Kepala sekolah
supaya mengembangkan manajerial yang terbuka,aspirstif ,menjalin kemitraan
untuk meningkatkan kemampuan pengelolaan sekolah
|
|||||||
6.2.
Rencana kerja sekolah mencantumkan tujuan yang jelas untuk program
peningkatan dan perbaikan berkelanjutan yang tersosialisasikan dengan baik.
|
|||||||
6.2.1. Sekolah merumuskan rencana kerja dengan
tujuan yang jelas untuk peningkatan dan perbaikan berkelanjutan.
|
|||||||
Bukti-Bukti Fisik
|
Ringkasan Deskripsi Indikator
Berdasarkan Bukti Fisik
|
||||||
Buku program tahunan
Administrasi kepala sekolah
|
Sekolah memiliki Pedoman yang mengatur berbagai aspek pengelolaan,
Rencana Kerja Tahunan dan 4 tahunan , Memiliki struktur organisasi tentang
uraian tugas dan kegiatan kesiswaan yang jelas
|
||||||
Tahapan Pengembangan
|
|||||||
|
Tahap ke-4
|
|
Tahap ke-3
|
>
|
Tahap ke-2
|
|
Tahap ke-1
|
Sekolah kami memiliki rencana
kerja yang dirumuskan dari tujuan berdasarkan visi dan misi sekolah dalam
bentuk renstra maupun RKS yang berbasis hasil analisis EDS/M dan di update
secara berkala.
|
Sekolah kami memiliki rencana
kerja yang dirumuskan dari tujuan berdasarkan visi dan misi sekolah dalam
bentuk renstra maupun RKS yang berbasis hasil analisis EDS/M.
|
Sekolah kami memiliki rencana
kerja yang dirumuskan dari tujuan berdasarkan visi dan misi sekolah dalam
bentuk renstra maupun RKS.
|
Sekolah kami memiliki dokumen
rencana kerja tahunan namun belum memiliki renstra.
|
||||
Rekomendasi :
Sekolah kami Mengusulkan
pengangkatan tenaga administrasi kepada pemerintah melalui dinas pendidikan
|
|||||||
6.2.
Rencana kerja sekolah mencantumkan tujuan yang jelas untuk program
peningkatan dan perbaikan berkelanjutan yang tersosialisasikan dengan baik.
|
|||||||
6.2.2.
Sekolah mensosialisasikan rencana kerja yang berbasis tujuan untuk
peningkatan dan perbaikan berkelanjutan kepada warga sekolah dan pihak-pihak
yang berkepentingan.
|
|||||||
Bukti-Bukti Fisik
|
Ringkasan Deskripsi Indikator
Berdasarkan Bukti Fisik
|
||||||
Notula rapat/ musyawarah
|
Mengenalkan program yang akan dicapai
oleh sekolah dalam rapat dewan guru, komite sekolah dan rapat orang tua siswa
|
||||||
Tahapan Pengembangan
|
|||||||
|
Tahap ke-4
|
|
Tahap ke-3
|
>
|
Tahap ke-2
|
|
Tahap ke-1
|
Sekolah kami sudah
mensosialisa-sikan dokumen rencana kerja kepada semua stakeholder sekolah
dalam berbagai kesempatan dan on-line di situs sekolah.
|
Sekolah kami sudah
mensosialisa-sikan dokumen rencana kerja kepada semua stakeholder sekolah
secara dalam rapat dinas.
|
Sekolah kami sudah
mensosialisa-sikan dokumen rencana kerja namun hanya kepada pihak-pihak
terbatas saja, misalnya kepala dinas pendidikan atau ketua yayasan.
|
Sekolah kami belum
mensosialisasikan dokumen rencana kerja kepada semua stakeholder sekolah.
|
||||
Rekomendasi :
Sekolah kami supaya menetapkan tujuan sekolah
yang terukur , dan mudah dipahami
|
|||||||
6.3. Rencana Pengembangan Sekolah/Rencana
Kerja Sekolah berdampak terhadap peningkatan hasil belajar
|
|||||||
6.3.1. Rencana Kerja tahunan dinyatakan dalam
rencana kegiatan dan anggaran sekolah dilaksanakan berdasarkan rencana jangka
menengah (renstra)
|
|||||||
Bukti-Bukti Fisik
|
Ringkasan Deskripsi Indikator
Berdasarkan Bukti Fisik
|
||||||
Buku program kerja
|
Sekolah memiliki Pedoman yang mengatur
berbagai aspek pengelolaan, Rencana Kerja Tahunan dan 4 tahunan
|
||||||
Tahapan Pengembangan
|
|||||||
|
Tahap ke-4
|
|
Tahap ke-3
|
>
|
Tahap ke-2
|
|
Tahap ke-1
|
Rencana kerja tahunan sekolah
disusun berdasarkan rencana kerja menengah mengacu pada Standar Isi, Standar
Kompetensi Lulusan, Standar Proses dan Standar Penilaian dalam bentuk dokumen
yang mudah diakses dan telah mendapatkan persetujuan dari komite sekolah dan
sudah tersosialisasi secara luas kepada seluruh pemangku kepentingan.
|
Rencana kerja tahunan sekolah
disusun berdasarkan rencana kerja menengah mengacu pada Standar Isi, Standar
Kompetensi Lulusan, Standar Proses dan Standar Penilaian dalam bentuk dokumen
yang mudah diakses dan telah mendapatkan persetujuan dari komite sekolah
namun belum tersosialisasi secara menyeluruh ke semua pemangku kepentingan.
|
Rencana kerja tahunan sekolah
disusun berdasarkan rencana kerja menengah mengacu pada Standar Isi, Standar
Kompetensi Lulusan, Standar Proses dan Standar Penilaian namun tidak dalam
bentuk dokumen yang mudah diakses oleh pihak terkait dan sosialisasinya masih
sebatas dalam lingkup internal sekolah.
|
Sekolah belum memiliki
Rencana kerja tahunan sekolah dalam bentuk dokumen yang mudah diakses dan
sesuai dengan Standar Isi, Standar Kompetensi Lulusan, Standar Proses dan
Standar Penilaian.
|
||||
Rekomendasi :
Sekolah kami
supaya pelaksanaan seluruh kegiatannya berpedoman pada rencana kerja tahunan
|
|||||||
6.3. Rencana Pengembangan Sekolah/Rencana
Kerja Sekolah berdampak terhadap peningkatan hasil belajar
|
|||||||
6.3.2.
Sekolah melakukan evaluasi diri terhadap kinerja sekolah secara
berkelanjutan untuk melihat dampaknya terhadap peningkatan hasil belajar.
|
|||||||
Bukti-Bukti Fisik
|
Ringkasan Deskripsi Indikator
Berdasarkan Bukti Fisik
|
||||||
Notuls rspst tim pengembang sekolah, komite dan orang tua siswa
|
Akreditasi sekolah, program pengembangan
sekolah
|
||||||
Tahapan Pengembangan
|
|||||||
|
Tahap ke-4
|
|
Tahap ke-3
|
>
|
Tahap ke-2
|
|
Tahap ke-1
|
Sekolah kami melakukan
evaluasi diri dan mengkomunikasikan rencana pengembangan berdasarkan hasil
evaluasi diri dengan dinas pendidikan dan para pemangku kepentingan.
|
Sekolah kami melakukan
evaluasi diri untuk melihat dampak dari rencana pengembangan sekolah terhadap
peningkatan hasil belajar.
|
Sekolah kami melakukan
evaluasi diri namun baru dilakukan sebatas tim pengembang sekolah dan belum
melibatkan warga sekolah.
|
Sekolah kami belum melakukan
evaluasi diri secara berkala dan berkelanjutan.
|
||||
Rekomendasi :
Sekolah kami
supaya melaksanakan evaluasi diri
minimal 2 x dalam setahun
|
|||||||
6.3. Rencana Pengembangan Sekolah/Rencana
Kerja Sekolah berdampak terhadap peningkatan hasil belajar
|
|||||||
6.3.3.
Sekolah menetapkan prioritas indikator untuk mengukur, menilai
kinerja, dan melakukan perbaikan berdasarkan hasil evaluasi diri dengan
memfokuskan pada peningkatan hasil belajar.
|
|||||||
Bukti-Bukti Fisik
|
Ringkasan Deskripsi Indikator
Berdasarkan Bukti Fisik
|
||||||
-
Rencana
Pengembangan nilai KKM setiap tahunnya
-
Rencana
program remedial guru untuk setiap
pelajaran
-
|
Penentuan skala prioritas dalam
mengembangkan sekolah
Perbaikan pembelajaran
|
||||||
Tahapan Pengembangan
|
|||||||
|
Tahap ke-4
|
|
Tahap ke-3
|
>
|
Tahap ke-2
|
|
Tahap ke-1
|
Sekolah kami menetapkan
prioritas perbaikan/ pengembangan sekolah yang didasarkan pada hasil evaluasi
diri serta disesuaikan dengan harapan dan kebutuhan masyarakat.
|
Sekolah kami menetapkan
prioritas perbaikan/ pengembangan sekolah yang didasarkan pada hasil evaluasi
diri dan memfokuskan pada peningkatan hasil belajar.
|
Sekolah kami menetapkan
prioritas perbaikan/ pengembangan sekolah namun belum didasarkan pada hasil evaluasi
diri sekolah.
|
Sekolah kami belum mampu
menetapkan prioritas perbaikan/ pengembangan sekolah kearah peningkatan hasil
belajar.
|
||||
Rekomendasi :
Sekolah berupaya
menyelenggarakan/mengirim guru untuk pelatihan keahlian khusus yang
dibutuhkan
|
|||||||
6.4. Pengumpulan dan penggunaan
data yang handal dan valid
|
|||||||
6.4.1. Sekolah mengelola
sistem informasi pengelolaan dengan cara yang efektif, efisien dan dapat
dipertanggungjawabkan.
|
|||||||
Bukti-Bukti Fisik
|
Ringkasan Deskripsi Indikator
Berdasarkan Bukti Fisik
|
||||||
Perangkat dan unit komputer
|
Pengolahan data sekolah dengan sistem
ICT
|
||||||
Tahapan Pengembangan
|
|||||||
|
Tahap ke-4
|
|
Tahap ke-3
|
>
|
Tahap ke-2
|
|
Tahap ke-1
|
Sekolah kami memiliki sistem
pengelolaan data berbasis ICT dengan cara yang efektif, efisien, dan
akuntabel serta tersosialisasikan kepada seluruh pemangku kepentingan dan
terkoneksi secara online pada website sekolah.
|
Sekolah kami memiliki sistem
pengelolaan data berbasis ICT dengan cara yang efektif, efisien dan akuntabel
dan sudah tersosialisaikan kepada seluruh pemangku kepentingan.
|
Pengelolaan data di sekolah
kami berbasis ICT namun masih menggunakan program office yang sederhana dan
belum berbasis website.
|
Pengelolaan data di sekolah
kami belum berbasis ICT sehingga belum efektif dan efisien.
|
||||
Rekomendasi :
Sekolah kami
diharapkan menambah sarana computer dan melatih guru-guru pengoprasian
/oprator computer
|
|||||||
6.4. Pengumpulan dan penggunaan
data yang handal dan valid
|
|||||||
6.4.2. Sekolah menyediakan
sistem informasi yang efisien, efektif, dan dapat diakses.
|
|||||||
Bukti-Bukti Fisik
|
Ringkasan Deskripsi Indikator
Berdasarkan Bukti Fisik
|
||||||
|
|
||||||
Tahapan Pengembangan
|
|||||||
|
Tahap ke-4
|
|
Tahap ke-3
|
>
|
Tahap ke-2
|
|
Tahap ke-1
|
Sekolah kami menyediakan
akses informasi dengan data yang terbaru bagi warga sekolah dan pihak yang
berkepentingan serta mudah diakses secara online melalui website sekolah.
|
Sekolah kami menyediakan
akses informasi dengan data yang terbaru bagi warga sekolah dan pihak yang
berkepentingan.
|
Sekolah kami menyediakan
akses informasi untuk warga sekolah namun belum ditunjang oleh sistem
pembaharuan data.
|
Sekolah kami belum menyediakan
akses informasi yang mudah bagi warga sekolah.
|
||||
Rekomendasi :
Sekolah kami
supaya memiliki system informasi manajemen untuk mendukung administrasi
pendidikan dan petugas khusus
|
|||||||
6.5. Pemberian dukungan dan kesempatan
pengembangan profesi bagi para pendidik dan tenaga kependidikan
|
|||||||
6.5.1.
Sekolah meningkatkan keefektifan kinerja pendidik dan tenaga
kependidikan dan pengembangan profesi pendidik dan tenaga kependidikan.
|
|||||||
Bukti-Bukti Fisik
|
Ringkasan Deskripsi Indikator
Berdasarkan Bukti Fisik
|
||||||
Dokumen PTK dan PTS
|
Penelitian tindakan kelas dan penelitian
tindakan sekolah
|
||||||
Tahapan Pengembangan
|
|||||||
|
Tahap ke-4
|
|
Tahap ke-3
|
>
|
Tahap ke-2
|
|
Tahap ke-1
|
Sekolah kami memperhatikan
hasil kerja setiap pendidik dan tenaga kependidikan serta senantiasa
melaksanakan pengembangan profesinya secara berkelanjutan untuk meningkatkan
efektifitas kinerja.
|
Sekolah kami memperhatikan
hasil kerja setiap pendidik dan tenaga kependidikan serta senantiasa
melaksanakan pengembangan profesinya.
|
Sekolah kami memperhatikan
hasil kerja setiap pendidik dan tenaga kependidikan.
|
Sekolah kami kurang
memperhatikan hasil kerja setiap pendidik dan tenaga kependidikan.
|
||||
Rekomendasi :
Sekolah kami
supaya memberdayakan Kelompok Kerja Guru ( KKG ) di Gugus secara optimal
khususnya membahas penyusunan PTK/PTS bagi kepala sekolah
|
|||||||
6.5. Pemberian dukungan dan kesempatan
pengembangan profesi bagi para pendidik dan tenaga kependidikan
|
|||||||
6.5.2. Supervisi dan evaluasi pendidik dan tenaga
kependidikan sesuai dengan standar nasional
|
|||||||
Bukti-Bukti Fisik
|
Ringkasan Deskripsi Indikator Berdasarkan
Bukti Fisik
|
||||||
Buku Supervisi
|
Supervisi sekolah dilakukan oleh kepala
sekolah dan pengawas sekolah
|
||||||
Tahapan Pengembangan
|
|||||||
|
Tahap ke-4
|
|
Tahap ke-3
|
>
|
Tahap ke-2
|
|
Tahap ke-1
|
Sekolah kami senantiasa
melakukan supervisi dan evaluasi terhadap pendidik dan tenaga kependidikan
baik kinerja pelaksanaan tugas maupun kesesuaian dengan standar nasional
serta menyusun program perbaikan dan peningkatan yang berkelanjutan.
|
Sekolah kami senantiasa
melakukan supervisi dan evaluasi terhadap pendidik dan tenaga kependidikan
baik kinerja pelaksanaan tugas maupun kesesuaian dengan standar nasional.
|
Sekolah kami melakukan
supervisi dan evaluasi atas pelaksanaan tugas pendidik dan tenaga kependidikan
namun belum terprogram dengan baik.
|
Sekolah kami belum melakukan
evaluasi atas pelaksanaan tugas pendidik dan tenaga kependidikan secara
berkala.
|
||||
Rekomendasi :
Sekolah kami
supaya melaksanakan 4 program
kepengawasan yaitu ; pemantauan,
supervise, evaluasi, pelaporan, dan tindaklanjut
|
|||||||
6.6. Masyarakat mengambil bagian
dalam kehidupan sekolah
|
|||||||
6.6.1. Warga sekolah terlibat dalam pengelolaan kegiatan akademis dan
nonakademis.
|
|||||||
Bukti-Bukti Fisik
|
Ringkasan Deskripsi Indikator
Berdasarkan Bukti Fisik
|
||||||
PERATURAN DAN SANGSI
TATA TERTIB
PIALA DAN PIAGAM
|
Menciptakan iklim dan budaya sekolah
yang kondusif
Kegiatan PMBK
|
||||||
Tahapan Pengembangan
|
|||||||
|
Tahap ke-4
|
>
|
Tahap ke-3
|
|
Tahap ke-2
|
|
Tahap ke-1
|
Warga sekolah kami terlibat
langsung dalam pengelolaan kegiatan akademis dan non akademis serta kegiatan
pengembangan sekolah pada umumnya.
|
Warga sekolah kami terlibat
langsung dalam pengelolaan kegiatan akademis dan non akademis.
|
Warga sekolah terlibat langsung hanya pada kegiatan akademis.
|
Warga sekolah kami belum terlibat langsung dalam pengelolaan kegiatan
akademis dan non akademis.
|
||||
Rekomendasi :
Sekolah agar
menindak tegas warga sekolah yang melanggar tetentuan yang telah ditetapkan
oleh sekolah dan berperan aktip dalam kegiatan sekolah seperti lomba PMBK,
Olah Raga dll
|
|||||||
6.6. Masyarakat mengambil bagian
dalam kehidupan sekolah
|
|||||||
6.6.2. Sekolah melibatkan
anggota masyarakat khususnya pengelolaan kegiatan nonakademis.
|
|||||||
Bukti-Bukti Fisik
|
Ringkasan Deskripsi Indikator
Berdasarkan Bukti Fisik
|
||||||
BUKU BEROBAT
BEA SISWA
|
KERJA SAMA DENGAN PUSKESMAS TENTANG
KESEHATAN SISWA, DUNIA USAHA DLL
|
||||||
Tahapan Pengembangan
|
|||||||
|
Tahap ke-4
|
>
|
Tahap ke-3
|
|
Tahap ke-2
|
|
Tahap ke-1
|
Sekolah kami melibatkan
masyarakat dalam pengelolaan non akademis dan memberikan kesempatan untuk
berkreasi.
|
Sekolah kami melibatkan
masyarakat dalam pengelolaan non akademis.
|
Sekolah kurang melibatkan masyarakat dalam pengelolaan non akademis.
|
Sekolah kami sama sekali
tidak melibatkan masyarakat dalam pengelolaan non akademis.
|
||||
Rekomendasi :
Sekolah kami
berupaya menjalin kerja sama yang
terprogram dengan lembaga lain yang relevan secara tertulis berupa
perjanjiaan atau semacamnya dalam pengelolaan pendidikan
|
|||||||
6. STANDARPEMBIAYAAN |
|
Komponen |
Indikator |
7.1. Sekolah merencanakan keuangan sesuai standar |
7.1.1.
Anggaran sekolah dirumuskan merujuk Peraturan Pemerintah,
pemerintahan provinsi, dan pemerintahan kabupaten/kota
7.1.2.
Perumusan RAPBS melibatkan Komite sekolah dan pemangku kepentingan
yang relevan
7.1.3.
Penyusunan rencana keuangan sekolah dilakukan secara transparan,
efisien, dan akuntabel.
7.1.4.
Sekolah membuat pelaporan keuangan kepada Pemerintah
dan pemangku kepentingan.
|
7.2. Upaya sekolah untuk mendapatkan tambahan dukungan pembiayaan lainnya |
7.2.1.
Sekolah memiliki
kapasitas untuk mencari dana dengan inisiatifnya sendiri
7.2.2.
Sekolah membangun jaringan kerja dengan Dunia Usaha dan
Dunia Industri setempat.
7.2.3.
Sekolah memelihara hubungan dengan alumni.
|
7.3. Sekolah menjamin kesetaraan akses |
7.3.1.
Sekolah melayani siswa dari berbagai tingkatan sosial ekonomi
termasuk siswa dengan kebutuhan khusus.
7.3.2.
Sekolah melakukan subsidi silang kepada siswa kurang mampu di bidang
ekonomi
|
7.KEUANGAN |
|||||||
7.1. Sekolah merencanakan keuangan sesuai standar |
|||||||
7.1.1.Anggaran sekolah
dirumuskan merujuk Peraturan Pemerintah, pemerintahan provinsi, dan pemerintahan kabupaten/kota
|
|||||||
Bukti-Bukti Fisik |
Ringkasan Deskripsi Indikator Berdasarkan Bukti Fisik |
||||||
Buku panduan BOS |
Panduan BOS merujuk 13 item pengeluaran
|
||||||
Tahapan Pengembangan |
|||||||
|
Tahap ke-4 |
> |
Tahap ke-3 |
|
Tahap ke-2 |
|
Tahap ke-1 |
Perumusan rancangan anggaran biaya pendapatan dan belanja
sekolah (RAPBS) merujuk pada peraturan pemerintah dengan melibatkan
partisipasi komite sekolah dan pemangku kepentingan yang terkait.
|
Perumusan rancangan anggaran biaya pendapatan dan
belanja sekolah (RAPBS) merujuk pada Peraturan Pemerintah dan dikomunikasikan
kepada komite sekolah dan pemangku kepentingan yang terkait.
|
Perumusan rancangan anggaran biaya pendapatan dan
belanja sekolah (RAPBS) merujuk pada Peraturan Pemerintah.
|
Perumusan rancangan anggaran biaya pendapatan
dan belanja sekolah (RAPBS) belum sepenuhnya merujuk pada Peraturan
Pemerintah, pemerintahan provinsi, dan pemerintahan kabupaten/kota.
|
||||
Rekomendasi:
Sekolah kami
supaya merujuk pada panduan BOS ketika merumuskan anggaran sekolah dan
disesuaikan dengan kondisi /potensi sekolah
|
|||||||
7.1. Sekolah merencanakan keuangan sesuai standar |
|||||||
7.1.2.
Perumusan
RAPBS melibatkan Komite sekolah dan pemangku kepentingan yang relevan.
|
|||||||
Bukti-Bukti Fisik |
Ringkasan Deskripsi Indikator Berdasarkan Bukti Fisik |
||||||
NOTULA RAPAT
PENYUSUNAN RAPBS
|
MUSYAWARAH DENGAN DEWAN GURU, KOMITE ,TOKOH
PENDIDIKAN DALAM MENYUSUN ANGGARAN BELANJA SEKOLAH
|
||||||
Tahapan Pengembangan |
|||||||
|
Tahap ke-4 |
< |
Tahap ke-3 |
|
Tahap ke-2 |
|
Tahap ke-1 |
Perumusan RAPBS melibatkan Komite sekolah dan
pemangku kepentingan yang relevan serta Dunia Usaha dan Dunia Industri.
|
Perumusan RAPBS melibatkan Komite sekolah dan
pemangku kepentingan yang relevan
|
Perumusan RAPBS
melibatkan Komite sekolah dan belum melibatkan pemangku kepentingan
yang relevan
|
Perumusan RAPBS belum melibatkan Komite sekolah dan
pemangku kepentingan yang relevan
|
||||
Rekomendasi:
Sekolah supaya
membuat berita acara alur penyusunan RAPBS oleh TIM dan didokumentasikan pada
lampiran RAPBS
|
|||||||
7.1. Sekolah merencanakan keuangan sesuai standar |
|||||||
7.1.3.
Penyusunan
rencana keuangan sekolah dilakukan secara transparan, efisien, dan akuntabel.
|
|||||||
Bukti-Bukti Fisik |
Ringkasan Deskripsi Indikator Berdasarkan Bukti Fisik |
||||||
1. Surat Undangan
2.
Daftar
Hadir
3.
Notula
Rapat
4.
Berita
Acara
5.
SK.
Pengukuhan
6.
Pelaporan
|
|
||||||
Tahapan Pengembangan |
|||||||
|
Tahap ke-4 |
v |
Tahap ke-3 |
|
Tahap ke-2 |
|
Tahap ke-1 |
Penyusunan rencana keuangan sekolah dilakukan secara
transparan, efisien dan akuntabel kepada masyarakat dan Pemerintah.
|
Penyusunan rencana keuangan sekolah dilakukan secara
transparan, efisien dan akuntabel.
|
Penyusunan rencana keuangan sekolah sudah berusaha
dilakukan secara transparan, efisien dan akuntabel.
|
Penyusunan rencana keuangan sekolah belum dilakukan
secara transparan, efisien dan akuntabel.
|
||||
Rekomendasi:
Sekolah kami telah melaksanakan penentuan
penyusunan rencana keuangan sesuai dengan ketentuan SNP
Dan berupaya memasang papan data RAPBS di dinding ruangan
terbuka agar bisa diketahui secara transfaran
|
|||||||
7.1. Sekolah merencanakan keuangan sesuai standar |
|||||||
7.1.4. Sekolah membuat pelaporan
keuangan kepada Pemerintah dan pemangku kepentingan.
|
|||||||
Bukti-Bukti Fisik |
Ringkasan Deskripsi Indikator Berdasarkan Bukti Fisik |
||||||
Adsip keuangan sekolah |
SPJ
KEUANGAN SEKOLAH
|
||||||
Tahapan Pengembangan |
|||||||
|
Tahap ke-4 |
> |
Tahap ke-3 |
|
Tahap ke-2 |
|
Tahap ke-1 |
Sekolah membuat laporan pertanggungjawaban pendapatan dan penggunaan
keuangan secara berkala dan menyeluruh kepada Pemerintah dan pemangku
kepentingan.
|
Sekolah membuat laporan pertanggungjawaban pendapatan dan penggunaan
keuangan secara periodik kepada Pemerintah dan pemangku kepentingan.
|
Sekolah membuat laporan pertanggungjawaban
pendapatan dan penggunaan keuangan kepada Pemerintah dan pemangku
kepentingan, tetapi masih perlu dilakukan secara rutin dan proses yang
transparan.
|
Sekolah belum membuat laporan pertanggungjawaban
pendapatan dan penggunaan keuangan kepada Pemerintah dan pemangku
kepentingan.
|
||||
Rekomendasi:
Sekolah supaya
mendokumentasikan SPJ keuangan yang telah di sahkan oleh pemangku kepentingan
|
|||||||
7.2. Upaya sekolah untuk mendapatkan tambahan dukungan pembiayaan lainnya |
|||||||
7.2.1. Sekolah memiliki kapasitas untuk mencari dana
dengan inisiatifnya sendiri
|
|||||||
Bukti-Bukti Fisik |
Ringkasan Deskripsi Indikator Berdasarkan Bukti Fisik |
||||||
|
|
||||||
Tahapan Pengembangan |
|||||||
|
Tahap ke-4 |
|
Tahap ke-3 |
|
Tahap ke-2 |
< |
Tahap ke-1 |
Sekolah kami kreatif menggali berbagai sumber untuk mendapatkan
pendapatan tambahan.
|
Sekolah kami mendapatkan pembiayaan tambahan melalui pemanfaatan
sarana dan prasarana sekolah.
|
Kami berencana untuk memperluas penggunaan
sumber daya dan pra-sarana sekolah untuk mendapatkan pembiaya-an tambahan
tetapi kami belum mengimplemen-tasikannya.
|
Kami belum mempertimbangkan penggunaan sumber
daya atau prasarana sekolah untuk mencari sumber pembiayaan tambahan.
|
||||
Rekomendasi:
|
|||||||
7.2. Upaya sekolah untuk mendapatkan tambahan dukungan pembiayaan lainnya |
|||||||
7.2.2. Sekolah membangun jaringan kerja
dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri setempat.
|
|||||||
Bukti-Bukti Fisik |
Ringkasan Deskripsi Indikator Berdasarkan Bukti Fisik |
||||||
|
|
||||||
Tahapan Pengembangan |
|||||||
|
Tahap ke-4 |
|
Tahap ke-3 |
|
Tahap ke-2 |
> |
Tahap ke-1 |
Kami telah membangun jaringan kerja yang kuat dengan Dunia Usaha,
Dunia Industri dan kelompok masyarakat setempat yang membantu sekolah kami
dalam hal pembiayaan.
|
Kami telah mengembangkan hubungan kerja sama dengan Dunia Usaha,
Dunia Industri dan kelompok masyarakat, khususnya orangtua yang mampu untuk
membantu sekolah kami.
|
Hubungan kami dengan Dunia Usaha, Dunia Industri
dan kelompok masyarakat harus dikembangkan lebih lanjut agar mendapatkan
bantuan keuangan dari mereka.
|
Kami belum memiliki hubungan yang kuat dengan dunia usaha dan dunia
industri setempat.
|
||||
Rekomendasi:
Sekolah kami
diharapkan merintis /menjajagi
kemungkinan membangun jaringan kerja dengan dunia usaha dalam bentuk program
kecakapan hidup
|
|||||||
7.2. Upaya sekolah untuk mendapatkan tambahan dukungan pembiayaan lainnya |
|||||||
7.2.3. Sekolah memelihara hubungan
dengan alumni.
|
|||||||
Bukti-Bukti Fisik |
Ringkasan Deskripsi Indikator Berdasarkan Bukti Fisik |
||||||
ALBUM LULUSAN |
NAMA DAN PHOTO SISWA LULUSAN DARI TIAP TAHUN
DATA SISWA YANG
MELANJUTKAN
|
||||||
Tahapan Pengembangan |
|||||||
|
Tahap ke-4 |
|
Tahap ke-3 |
|
Tahap ke-2 |
> |
Tahap ke-1 |
Kami memelihara hubungan dengan alumni kami dan memberdayakan mereka
sebagai sumber pendanaan dan bantuan lainnya.
|
Kami memelihara hubungan dengan alumni dan mereka
membantu upaya kami walaupun bukan dalam hal pembiayaan.
|
Kami menyimpan catatan alumni dan sebagian dari
mereka membantu sekolah tetapi bukan dalam hal pembiayaan
|
Kami belum menyimpan catatan alumni sekolah kami.
|
||||
Rekomendasi:
Sekolah kami
supaya terus menjalin hubungan dengan lulusan sebagai penyantun bea siswa yang tidak
mengikat
|
|||||||
|
|||||||
|
|||||||
7.3. Sekolah menjamin kesetaraan akses |
|||||||
7.3.1.
Sekolah melayani siswa dari berbagai
tingkatan sosial ekonomi termasuk siswa dengan kebutuhan khusus.
|
|||||||
Bukti-Bukti Fisik |
Ringkasan Deskripsi Indikator Berdasarkan Bukti Fisik |
||||||
Buku PENERIMA BEA SISWA |
Semua administrasi keuangan sekolah
|
||||||
Tahapan Pengembangan |
|||||||
|
Tahap ke-4 |
|
Tahap ke-3 |
> |
Tahap ke-2 |
|
Tahap ke-1 |
Sekolah
melayani siswa dari berbagai tingkatan sosial ekonomi termasuk siswa dengan
kebutuhan khusus dan
mempromosikan kesetaraan akses bagi semua peserta didik.
|
Sekolah
melayani siswa dari berbagai tingkatan sosial ekonomi termasuk siswa dengan
kebutuhan khusus.
|
Sekolah mampu melayani siswa dari tingkatan sosial ekonomi namun belum dapat
melayani siswa yang berkebutuhan khusus.
|
Sekolah belum mampu melayani semua siswa dari
berbagai tingkatan sosial ekonomi.
|
||||
Rekomendasi:
Sekolah kami
melaksanakan program bea siswa setiap tahun
|
|||||||
7.3. Sekolah menjamin kesetaraan akses |
|||||||
7.3.2.
Sekolah melakukan subsidi silang kepada
siswa kurang mampu di bidang ekonomi
|
|||||||
Bukti-Bukti Fisik |
Ringkasan Deskripsi Indikator Berdasarkan Bukti Fisik |
||||||
Buku PENERIMA BEA SISWA |
Meringankan beban biaya sekolah bagi siswa
kurang mampu
|
||||||
Tahapan Pengembangan |
|||||||
|
Tahap ke-4 |
|
Tahap ke-3 |
> |
Tahap ke-2 |
|
Tahap ke-1 |
Kami mematuhi standar mengenai biaya sumbangan orangtua dan subsidi
silang pembiayaan dan juga memiliki alokasi khusus untuk memberikan tempat
bagi anak yang sangat miskin dengan mencari sumber dana lainnya.
|
Kami merumuskan besarnya sumbangan orangtua berdasarkan kemampuan
ekonomi orangtua dan menerapkan prinsip subsidi silang.
|
Sumbangan orangtua dirumuskan berdasarkan
kemampuan ekonomi orangtua peserta didik, tetapi sekolah tidak menerapkan
subsidi silang dalam membiayai program kegiatan peserta didik.
|
Sumbangan orangtua dan biaya kegiatan sekolah
lainnya ditentukan sama untuk semua peserta didik dengan tidak
mempertimbangkan kemampuan ekonomi orangtua.
|
||||
Rekomendasi:
Sekolah kami
mengupayakan/menggali dana bantuan tidak mengikat lebih banyak lagi untuk
siswa kurang mampu
|
|||||||
STANDAR
PENILAIAN
PENDIDIKAN
|
|
Komponen
|
Indikator
|
8.1. Sistem penilaian disusun untuk menilai peserta didik
baik dalam bidang akademik maupun nonakademik
|
8.1.1.
Guru menyusun perencanaan penilaian terhadap pencapaian kompetensi peserta
didik.
8.1.2.
Guru memberikan informasi kepada peserta didik mengenai kriteria penilaian
termasuk Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
8.1.3.
Guru melaksanakan penilaian secara teratur berdasarkan rencana yang telah
dibuat.
8.1.4.
Guru menerapkan berbagai teknik, bentuk, dan jenis penilaian untuk mengukur
prestasi dan kesulitan belajar peserta didik.
|
8.2. Penilaian
berdampak pada proses belajar
|
8.2.1.
Guru memberikan masukan dan komentar mengenai penilaian yang mereka lakukan
pada peserta didik.
8.2.2.
Guru menggunakan hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaran.
|
8.3. Orangtua peserta didik
terlibat dalam proses belajar anak mereka
|
8.3.1. Sekolah melaporkan hasil penilaian
mata pelajaran untuk semua kelompok mata pelajaran pada setiap akhir semester
kepada orangtua/wali peserta didik dalam bentuk buku laporan pendidikan.
8.3.2. Sekolah melibatkan orangtua peserta
didik dalam meningkatkan pencapaian hasil belajar siswa.
|
8. PENILAIAN PENDIDIKAN
|
|||||||
8.1. Sistem penilaian disusun untuk menilai
peserta didik baik dalam bidang akademik maupun nonakademik
|
|||||||
8.1.1. Guru menyusun
perencanaan penilaian terhadap pencapaian kompetensi peserta didik.
|
|||||||
Bukti-Bukti Fisik
|
Ringkasan Deskripsi Indikator
Berdasarkan Bukti Fisik
|
||||||
Buku KKM tiap kelas
|
KKM , pencapaian kompetensi minimal yang harus
dikuasai oleh siswa dari tiap mata pelajaran
|
||||||
Tahapan Pengembangan
|
|||||||
|
Tahap ke-4
|
<
|
Tahap ke-3
|
|
Tahap ke-2
|
|
Tahap ke-1
|
Guru-guru kami menyusun
rencana penilaian terhadap hasil belajar peserta didik terhadap pencapaian
kompetensi yang diharapkan dan diinformasikan kepada peserta didik sehingga
setiap peserta didik memahami target kompetensi yang harus dicapai.
|
Guru-guru kami menyusun dan
mengembangkan perencanaan penilaian untuk mencapai kompetensi peserta didik.
|
Sebagian Guru-guru kami
menyusun perencanaan penilaian berdasarkan kompetensi dasar dan standar
kompetensi.
|
Guru-guru kami melaksanakan
penilaian hasil belajar peserta didik tanpa membuat perencanaan penilaian
yang jelas terlebih dahulu.
|
||||
Rekomendasi :
Guru agar
merupaya optimal dalam melaksanakan pembelajaran untuk mencapai KKM yang
telah ditentukan
|
|||||||
8.1. Sistem penilaian disusun untuk menilai
peserta didik baik dalam bidang akademik maupun nonakademik
|
|||||||
8.1.2. Guru memberikan
informasi kepada peserta didik mengenai kriteria penilaian termasuk Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM).
|
|||||||
Bukti-Bukti Fisik
|
Ringkasan Deskripsi Indikator
Berdasarkan Bukti Fisik
|
||||||
Buku KKM
|
8 orang guru menentukan KKM untuk setiap mata pelajaran yang di ampunya
|
||||||
Tahapan Pengembangan
|
|||||||
|
Tahap ke-4
|
<
|
Tahap ke-3
|
|
Tahap ke-2
|
|
Tahap ke-1
|
Guru-guru kami
menginformasikan silabus mata pelajaran yang didalam-nya memuat rancangan dan
kriteria penilaian termasuk KKM dengan memperhatikan karakteristik peserta
didik, mata pelajaran dan kondisi sekolah pada awal semester.
|
Guru-guru kami memberikan
informasi kepada peserta didik mengenai kriteria penilaian termasuk KKM yang
disusun.
|
Guru-guru kami memberikan
informasi kepada peserta didik hanya KKM saja diawal semester.
|
Guru-guru kami tidak
memberikan informasi kepada peserta didik mengenai kriteria penilaian,
termasuk KKM.
|
||||
Rekomendasi :
Seyogyanya
semua guru menentukan KKM setiap awal tahun pelajaran.
Guru supaya
memanpang KKM tiap bidang studi di ruang kelas agar mudah diketahui siswa
tiap saat
|
|||||||
8.1. Sistem penilaian disusun untuk menilai
peserta didik baik dalam bidang akademik maupun nonakademik
|
|||||||
8.1.3. Guru melaksanakan
penilaian secara teratur berdasarkan rencana yang telah dibuat.
|
|||||||
Bukti-Bukti Fisik
|
Ringkasan Deskripsi Indikator Berdasarkan
Bukti Fisik
|
||||||
Naskah soal, Analisia butir soal, Analisis Evaluasi, Buku nilai,
|
Dari 19 orang guru yang sudah mempunyai
bukti-bukti fisik yang lengkap baru 9 orang guru.
10 orang guru belum memiliki bukti-bukti
fisik yang lengkap.
|
||||||
Tahapan Pengembangan
|
|||||||
|
Tahap ke-4
|
<
|
Tahap ke-3
|
|
Tahap ke-2
|
|
Tahap ke-1
|
Guru-guru kami menggunakan
berbagai jenis metode untuk menilai kemajuan belajar peserta didik secara
berkelanjutan dan mengembangkannya berdasarkan rencana yang telah dibuat
sesuai dengan perkembangan peserta didiknya.
|
Guru-guru kami selalu
melaksanakan penilaian dan memantau kemajuan belajar peserta didik secara
berkala sesuai dengan rencana yang telah dibuat pada silabus dan RPP.
|
Guru-guru kami melaksanakan
penilaian terhadap peserta didik secara periodik, tapi sebagian besar tidak
sesuai dengan rencana penilaian yang telah disusun.
|
Guru-guru kami tidak menilai
atau memonitor kemajuan peserta didik sesuai rencana.
|
||||
Rekomendasi :
Seyogyanya semua guru memiliki bukti-bukti fisik
yang lengkap.
Guru memberi keterangan /alasan apabila ada
pelaksanaan penilaian yang tidak sesuai dengan rencana yang telah dibuat
|
|||||||
8.1. Sistem penilaian disusun untuk menilai
peserta didik baik dalam bidang akademik maupun nonakademik
|
|||||||
8.1.4. Guru menerapkan
berbagai teknik, bentuk, dan jenis penilaian untuk mengukur prestasi dan
kesulitan belajar peserta didik.
|
|||||||
Bukti-Bukti Fisik
|
Ringkasan Deskripsi Indikator
Berdasarkan Bukti Fisik
|
||||||
-
HASILPRODUK
SISWA
-
PROJEK
-
PORTOFOLIO
-
TUGAS
|
Hasil kerja siswa/ ulangan siswa
|
||||||
Tahapan Pengembangan
|
|||||||
|
Tahap ke-4
|
|
Tahap ke-3
|
<
|
Tahap ke-2
|
|
Tahap ke-1
|
Guru-guru kami membuat
instrumen yang tepat dan dapat diandalkan untuk menerapkan berbagai teknik,
bentuk dan jenis penilaian serta direview secara berkala.
|
Guru-guru kami menerapkan
berbagai teknik, bentuk, dan jenis penilaian sesuai dengan target kompetensi
yang ingin diukur.
|
Guru-guru kami hanya menerapkan teknik, bentuk, dan jenis penilaian
tertentu untuk mengukur prestasi dan kesulitan belajar peserta didik.
|
Guru-guru kami hanya menerapkan satu teknik, bentuk dan jenis penilaian.
|
||||
Rekomendasi :
Guru supaya menyesuaikan teknik,bentuk dan jenis
penilaian dengan indicator yang dikembangkan ; kognitif,apektif atau phsykomotor
|
|||||||
8.2. Penilaian berdampak pada
proses belajar
|
|||||||
8.2.1. Guru memberikan
masukan dan komentar mengenai penilaian yang mereka lakukan pada peserta
didik.
|
|||||||
Bukti-Bukti Fisik
|
Ringkasan Deskripsi Indikator
Berdasarkan Bukti Fisik
|
||||||
Lembar hasil ulangan
Buku laporan pendidikan
|
Komentar
yang mendidik pada nilai/bidang studi yang kurang
|
||||||
Tahapan Pengembangan
|
|||||||
|
Tahap ke-4
|
|
Tahap ke-3
|
<
|
Tahap ke-2
|
|
Tahap ke-1
|
Semua guru kami secara rutin
mencatat kemajuan setiap peserta didik memberi komentar dan masukan serta
menginformasikanya kepada peserta didik secara individual dan berkala.
|
Guru-guru kami mengkaji ulang
tingkat kemajuan semua peserta didik pada setiap akhir semester.
|
Setiap guru menyampaikan
hasil Evaluasi mata pelajaran serta hasil penilaian setiap peserta didik
kepada Kepala sekolah pada akhir semester dalam bentuk laporan hasil prestasi
belajar peserta didik.
|
Guru tidak selalu memberikan
masukan dan komentar mengenai penilaian yang mereka lakukan pada peserta
didik.
|
||||
Rekomendasi :
Guru supaya mengembalikan hasil pekerjaan siswa disertai
dengan balikan/komentar yang mendidik
|
|||||||
8.2. Penilaian berdampak pada
proses belajar
|
|||||||
8.2.2. Guru menggunakan hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaran.
|
|||||||
Bukti-Bukti Fisik
|
Ringkasan Deskripsi Indikator
Berdasarkan Bukti Fisik
|
||||||
Analisis pasil pekerjaan siswa
|
Hasil kerja siswa/ ulangan siswa
|
||||||
Tahapan Pengembangan
|
|||||||
|
Tahap ke-4
|
|
Tahap ke-3
|
<
|
Tahap ke-2
|
|
Tahap ke-1
|
Guru-guru kami memberikan
kesempatan kepada semua peserta didik untuk memberikan pendapat terhadap
hasil pencapaian kemajuan belajar yang mereka peroleh dan terlibat dalam
penetapan target pembelajaran.
|
Guru-guru kami selalu
menggunakan hasil penilaian peserta didik dalam mereview rencana pembelajaran
yang telah disusun.
|
Hasil tes digunakan sebagian
guru-guru kami untuk merencanakan perbaikan bahan pembelajaran selanjutnya.
|
Hasil tes di sekolah kami tidak
selalu berpengaruh pada perbaikan program pembelajaran yang telah disusun.
|
||||
Rekomendasi :
Guru supaya
membuat buku analisis soal ulangan dan buku perbaikan pengayaan untuk
dikerjakan tiap ulangan semua bidang
studi
|
|||||||
8.3. Orangtua peserta didik
terlibat dalam proses belajar anak mereka
|
|||||||
8.3.1. Sekolah melaporkan hasil penilaian mata
pelajaran untuk semua kelompok mata pelajaran pada setiap akhir semester
kepada orangtua/wali peserta didik dalam bentuk buku laporan pendidikan.
|
|||||||
Bukti-Bukti Fisik
|
Ringkasan Deskripsi Indikator
Berdasarkan Bukti Fisik
|
||||||
Buku laporan pendidikan
|
Laporan Perkembangan siswa
|
||||||
Tahapan Pengembangan
|
|||||||
|
Tahap ke-4
|
<
|
Tahap ke-3
|
|
Tahap ke-2
|
|
Tahap ke-1
|
Sekolah kami menyampaikan
laporan semua hasil penilaian peserta didik kepada orangtua dan
mendiskusikannya secara mendetail untuk masing-masing peserta didik secara
berkala sesuai dengan kesepakatan
|
Sekolah kami menyampaikan
laporan hasil penilaian mata pelajaran untuk semua kelompok mata pelajaran
pada setiap akhir semester kepada orang tua/wali peserta didik dalam bentuk
laporan pendidikan.
|
Sekolah kami membuat laporan
hasil penilaian kepada orangtua secara rutin dan sistematis dalam bentuk
laporan pendidikan.
|
Sekolah kami membuat laporan
kepada orangtua berupa hasil penilaian akhir di setiap akhir semester.
|
||||
Rekomendasi :
Guru supaya
memberi balikan/komentar nilai siswa di buku laporan pendidikan mengutamakan
bidang studi yang nilainya kurang
|
|||||||
8.3. Orangtua peserta didik
terlibat dalam proses belajar anak mereka
|
|||||||
8.3.2. Sekolah melibatkan
orangtua peserta didik dalam meningkatkan pencapaian hasil belajar siswa.
|
|||||||
Bukti-Bukti Fisik
|
Ringkasan Deskripsi Indikator
Berdasarkan Bukti Fisik
|
||||||
Buku penghubung
|
Komunikasi
antara guru dan orang tua tentang perkembangan siswa dalam mencari solusi
|
||||||
Tahapan Pengembangan
|
|||||||
|
Tahap ke-4
|
<
|
Tahap ke-3
|
|
Tahap ke-2
|
|
Tahap ke-1
|
Sekolah kami membuat laporan
berkala pada orangtua mengenai pencapaian hasil belajar peserta didik dan
menawarkan kesempatan untuk mendiskusikan kemajuan anak mereka serta
mengajukan usulan-usulan peningkatan hasil belajar peserta didik.
|
Sekolah kami menjalin
kemitraan dengan orangtua dalam meningkatkan pencapaian hasil belajar siswa.
|
Sekolah kami belum memberi
kesempatan berdiskusi untuk membangun kerja sama dengan orangtua agar
membantu anak mereka belajar di rumah.
|
Sekolah kami belum melibatkan
orangtua secara aktif dalam membantu anak mereka belajar di rumah.
|
||||
Rekomendasi :
Guru supaya membuat buku kunjungan rumah/penghubung
dengan orang tua tentang hasil pekerjaan/ulangan siswa sebagai salah satu
sarana komunikasi dalam meningkatkan pencapaian hasil belajar siswa
|
|||||||
Langganan:
Postingan (Atom)
Blog Archive
Sample text
Tayangan
Diberdayakan oleh Blogger.